Gerindra Heran Jokowi-Ahok Diserang Isu SARA Terus
Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama | Tribunnews |
Kemenangan Jokowi pada putaran pertama yang mampu meraup suara sebanyak 43 persen, karena dibantu suara rakyat.
Gerindra sebagai partai pengusung pasangan Jokowi-Ahok dalam Pemilukada DKI, mengaku heran dengan isu SARA yang selalu ditujukan pada pasangan nomor urut tiga.
Ketua DPD DKI Gerindra M Taufik mengatakan, warga Jakarta secara politik lebih cerdas ketimbang daerah lain.
Pemilukada DKI tahun ini pun, menurutnya, berbeda dengan sebelumnya. Menurut Taufik, pada pemilukada yang lalu, rakyat yang datang dan mendengarkan kampanye pasangan calon. Sedangkan pada pemilukada DKI tahun ini, kandidat yang datang mendengarkan keluhan warga.
"Lagipula, kalau mempersoalkan SARA, apa yang dipermasalahkan? Jokowi Islam, ibunya Islam. Imamnya (Gubernur DKI) nanti kan Jokowi. Kalau dia (Jokowi) PKI, baru mungkin bisa dipersoalkan," ujar Taufik, Senin (13/8/2012), usai acara buka puasa bersama di Kantor DPD DKI Gerindra.
Taufik menuturkan, kemenangan Jokowi pada putaran pertama yang mampu meraup suara sebanyak 43 persen, karena dibantu suara rakyat. Jika hanya menghitung suara partai, koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra sebagai partai pengusung diprediksi hanya mampu meraih 18 persen suara.
"Warga Jakarta ini mau perubahan. Menang 43 persen, itu banyak suara rakyat. Kami tidak menghitung berapa persen nanti putaran kedua, tapi menghitung kemenangan," paparnya.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tribunnews