Karakter Rakyat Jakarta Tentukan Gubernur Terpilih
Ilustrasi |
Pakar komunikasi politik Henry Subiakto mengatakan karakter masyarakat dan pemilih Jakarta bisa dilihat dari gubernur yang terpilih dalam putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, September mendatang.
"Bila yang terpilih Jokowi, menunjukkan bahwa pemilih Jakarta berkarakter plural sebagaimana masyarakat Jakarta beragam karena didominasi pendatang," kata Henry Subiakto saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/8).
Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, adalah kandidat asal Solo sementara wakilnya Basuki Cahaya Purnama bersuku Tionghoa dan beragama Kristen. Karena keberagamannya itu pasangan yang berhasil memenangkan pemilihan putaran pertama kemarin sering menjadi sasaran kampanye negatif.
"Sebenarnya sentimen SARA perlu diperjelas. Kalau mengungkap latar belakang kesukuan dan agama salah satu calon, sebenarnya sah-sah saja karena Indonesia merupakan bangsa yang beragam," kata Henry.
Yang bisa dikategorikan isu SARA, menurut Henry, apabila ada salah satu calon yang dalam kampanyenya menyebarkan permusuhan dan kebencian kepada kelompok tertentu.
Sementara, bila Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo, kembali terpilih, bisa disimpulkan pemilih di Jakarta belum rasional, karena mempertimbangkan latar belakang suku dan agama calon yang dipilih ketimbang prestasi dan program yang ditawarkan.
"Kalau melihat kampanye yang sering dilakukan di Jakarta masih berdasarkan kesukuan dan agama, bila Foke yang terpilih menunjukkan secara riil bila suku dan agama masih menjadi pertimbangan pemilih di Jakarta," kata Henry.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Beritasatu