NasDem Prediksi Jokowi Masih Unggul Dibanding Foke
Ilustrasi |
Calon Gubernur DKI, Joko Widodo mulai dilirik oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem). Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella mengakui jika tokoh di partainya sempat berkomunikasi dengan Jokowi.
"Kalau secara kepartaian, kami memang belum secara resmi bersama PDIP dan Gerindra duduk bersama bicarakan Jokowi. Tapi komunikasi dengan para tokoh nasionalis NasDem dengan Jokowi sudah pernah dilakukan," ujar Capella, yang ditemui usai buka puasa bersama di eks Menteri BUMN, Tanri Abeng, Rabu (15/8).
Dikatakan Capella, pertemuan tokoh NasDem dengan Jokowi sempat dilakukan sehari menjelang hari pencoblosan putaran pertama. Saat itu, Jokowi meminta pendapat soal langkah yang harus dilakukannya jika lolos di putaran kedua.
"Waktu itu dia sudah yakin lolos putaran kedua. Kami berikan saran. Soal sarannya apa, tanyakan ke Jokowi. Tapi kami bersyukur, saran kami dilakukan juga oleh Jokowi," kata Capella.
Diakui Capella, Jokowi merupakan sosok pribadi yang santun. Petinggi-petinggi Partai NasDem pun banyak yang mendukung sikap Jokowi. Namun, Partai NasDem masih belum akan memastikan apakah akan melayangkan dukungan ke Jokowi.
"Kalau ternyata nanti harus memutuskan memilih siapa, kami akan umumkan dalam waktu dekat," tuturnya.
Capella juga menilai Jokowi masih memiliki peluang untuk menang di putaran kedua, meskipun banyak partai politik besar mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dari belakang. Banyaknya partai, lanjut Capella, tidak menjamin seseorang.
"Sebenarnya putaran kedua ini tidak akan jauh beda dengan putaran pertama. Masyarakat sudah memiliki pilihan sejak awal. Banyaknya partai yang mendukung tidak menjamin calon itu kuat," kata Capella.
Pada Pilgub putaran pertama lalu, pasangan Jokowi-Ahok berhasil mengungguli kandidat lainnya dengan raihan 42,6 persen suara. Sedangkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli berada di urutan kedua dengan raihan 34,05 persen suara. Keduanya akan kembali bertarung memperebutkan suara warga Jakarta pada tanggal 20 September 2012 mendatang.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Merdeka