Pengamat: Warga DKI Suka Gubernur "Low Profile"
Peneliti politik LIPI, Indria Samego. |
Warga DKI kini cederung lebih memilih pemimpin yang low profile, tidak tinggi hati, dan dekat dengan rakyat, bukan pemimpin yang doyan berkampanye saja.
Pengamat politik, Indria Samego, mengatakan bahwa ketokohan calon gubernur DKI Jakarta akan lebih berpengaruh dibanding faktor banyaknya dukungan partai politik. Menurutnya, warga Ibu Kota lebih suka calon yang rendah hati.
Indria mengatakan, kecenderungan pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta sudah tampak pada putaran pertama, 11 Juli 2012. Ia memprediksi hasil yang sama akan terjadi pada putaran kedua pada 20 September nanti.
"Jika lihat putaran pertama saja sudah terlihat, ketokohan lebih besar dari dukungan partai yang tak begitu laku di tingkat provinsi," katanya kepada Antara, Rabu (22/8/2012) di Jakarta.
Peneliti politik dari LIPI itu mengatakan, faktor ketokohan calon merupakan cermin dari integritas dan kualitas kepemimpinan yang diinginkan oleh warga DKI Jakarta. Hal ini ditandai dengan jumlah perolehan suara pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono pada putaran pertama lalu. Saat itu, pasangan yang yang didukung oleh Partai Golkar tersebut kalah dari pasangan independen, Faisal Basri dan Biem Benjamin.
Indria berpendapat bahwa warga DKI Jakarta sudah bisa memilih pemimpin yang peduli dengan rakyat, bukan pemimpin yang hanya mementingkan kepentingan golongan-golongan tertentu. "Warga DKI kini cederung lebih memilih pemimpin yang low profile, tidak tinggi hati, dan dekat dengan rakyat, bukan pemimpin yang doyan berkampanye saja," katanya.
Ia mengingatkan agar pemilih perlu menyadari bahwa dukungan partai kepada calon gubernur bisa menimbulkan politik transaksional. Hal itu bisa berakibat pada pelanggaran kekuasaan saat calon tersebut sudah terpilih. Ia juga mengimbau agar warga bisa memilah program kampanye yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan DKI Jakarta, bukan sekadar janji calon.
Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta akan diikuti oleh dua kandidat kepala daerah. Pasangan nomor urut 1, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, didukung oleh hampir semua partai, termasuk partai yang sebelumnya mengajukan calon kepala daerah dan kalah di putaran pertama. Adapun pasangan nomor urut tiga, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Kompas