Rakyat Lebih Memihak Jokowi
Jokowi | Facebook |
Hasil Pilgub DKI Jakarta putaran pertama, membuktikan banyak hal. Tidak saja memperlihatkan hasil-hasil prediksi berbagai lembaga survey tidak akurat, juga mempertontonkan dukungan banyak partai politik belum tentu memberikan jaminan menang.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, DR Ari Junaedi melihat koalisi dengan rakyatlah yang sejatinya akan menang di sebuah pentas pertarungan politik.
"Parpol hanyalah sekoci. Namun, yang paling utama adalah dukungan riil di akar rumput. Alex Noerdin yang disokong Golkar hancur lebur, PKS yang mencalonkan Hidayat Nurwahid juga jeblok dan Foke yang dibackup Demokrat juga kalah dengan sosok sederhana Jokowi," ungkap Ari Junaedi kepada wartawan, Kamis (9/8/2012).
Menyimak episode lanjutan Pilgub DKI di putaran dua, motivasi parpol-parpol yang mendukung Foke pun patut dipertanyakan.
"Ukuran sukses Foke itu apa ? Semuanya kan hanya klaim sepihak. Sangat disayangkan mengapa elit-elit PPP, PAN, Golkar dan PKS mendukung Foke sementara grass root memihak Jokowi,"tandas Ari yang juga dosen terbang di Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang dan Universitas Dr Soetomo Surabaya ini.
Ari menduga karena kepentingan ekonomis dan politis, membuat banyak parpol mengalihkan dukungan ke pasangan Foke - Nara. Parpol tidak belajar dari pengalaman dan mendengar suara konstituen dalam memilih calon.
"Diibaratkan kubu Foke ini seperri era Los Galaticos Real Madrid yang ditaburi banyak dukungan parpol tapi jeblok di prestasi. Teruskanlah Jokowi melakukan umpan-umpan pendek ala tiki taka Barcelona berupa menyapa dan menyambangi rakyat. Niscaya Jokowi dengan dukungan koalisi rakyatlah yang menang, "ujar peneliti yang memfokuskan diri pada pelarian politik tragedi 1965 ini.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tribunnews