Arahkan Pilih Foke, Petugas RT/RW Bagikan Rp100 Ribu
Ilustrasi (Foto: facebook.com/GUBERNURBARU) |
Menjelang Pemilukada DKI Jakarta putaran dua pada 20 September mendatang, para tim sukses masing-masing pasangan cagub-cawagub terus bergerilya. Gerilya politik juga dilakukan oleh petugas Pendata Kartu Pemilih dari RT/RW.
Ely (27), warga Cipedak, yang beralamat di Jalan Aselih, RT 011/RW 01, Jakakarsa, Jakarta Selatan, mengaku didatangi oleh Pendata Kartu Pemilih RT/RW setempat, kemarin. Petugas Pendata Kartu Pemilih itu pun memulai pembicaraannya dengan basa-basi, lalu menanyakan pada pokok persoalaan tentang siapa yang akan dipilih pada 20 September.
Petugas tersebut pun berbusa-busa mengkampanyekan tentang kelebihan pasangan calon incumbent Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli. Tak hanya berhenti disitu, petugas yang seharusnya netral dan memastikan warga tersebut tidak golput, jauh dari harapan. Petugas yang diduga menjalankan tugas senyapnya sebagai tim sukses Foke-Nara, mengiming-imingi warga dengan uang sebesar Rp100.000 agar memilih Foke pada hari pencoblosan.
Namun, petugas tersebut tidak menyerahkan langsung uang yang dijanjikannya. Uang itu akan diberikan setelah selesai pencoblosan nanti.
"Saya kemarin didatangi oleh petugas Pendata Kartu Pemilih, dia kampanye Foke dan menyuruh kami untuk milih dia," katanya kepada Okezone, Senin (17/9/2012).
"Tapi uangnya enggak diberikan sekarang. Nanti kalau udah nyoblos uangnya akan diberikan," tuturnya.
Ely juga mengaku, pemilik kontrakannya pun sering berkampanye tentang Foke-Nara. Bahkan, pemilik kontrakannya pun mengatakan tak pantas Muslim memilih pemimpin selain Muslim.
Ely tak habis pikir melihat para petugas Pendata Kartu Pemilih RT/RW itu juga bergerilya mengkampanyekan Foke-Nara. Padahal, kata dia, siapan pun yang mau dipilih adalah hak dia.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Okezone