Basuki: Jangan Rusak NKRI Demi Kursi Gubernur Jakarta
Jangan karena ingin jabatan lima tahun kita mengorbankan NKRI dan kembai ke masa tahun 1928.
Calon Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok berharap semua pihak menjaga keutuhan NKRI dalam proses demokrasi. Termasuk menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah Jakarta yang masuk putaran kedua pada 20 September 2012 nanti.
“Jangan karena ingin jabatan lima tahun kita mengorbankan NKRI dan kembai ke masa tahun 1928. Tahun 2015 nanti kita akan menghadapi Asean Negara. Dan jakarta menjadi lokomotif yang cocok menghadapi persaingan global,” ujar Basuki dalam acara Deklarasi Damai di Monas, Kamis (13/9/2012).
Menurutnya, jika hanya untuk meraih kursi DKI 1 dan 2 selama lima tahun, harus menciderai dan merusak keutuhan Indonesia, maka siapa pun oknum tersebut dan jabatannya adalah pengkhianat bangsa ini.
Ia mengingatkan, Indonesia dibangun dengan empat pondasi dasar, UUD 45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Ia mengimbau jangan sampai ada yang menyebarkan spanduk berbau SARA atau menyalahi empat pondasi dasar di atas. Basuki tak segan mengingatkan tim kampanye Jokowi-Basuki untuk melaporkan hal tersebut kepada Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta. Menurutnya, setiap warga negara yang paham keindonesiaan akan membuat Indonesia maju.
Saat Basuki masih pidato, keriuhan muncul dari bangku pendukung Foke-Nara. Mereka menyindir soal pemasangan iklan di televisi dan kemudian digugat ke Panwaslu. "Yang pasang iklan siapa? Lu yang pindah-pindah," teriak pendukung Foke-Nara. Kala itu, suasana agak panas namun terkendali oleh kesigapan aparat.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tribunnews