Indo Barometer: Ini Perang Figur Jokowi dan Foke
Fauzi Bowo dan Joko Widodo |
Hari ini adalah penentuan, apakah Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) yang didukung banyak partai atau Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama yang mengandalkan kekuatan PDIP dan Gerinda, yang akan ke luar sebagai pemenang.
Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), Muhammad Qodari, punya dukungan dari banyak partai belum tentu jaminan menang. Sebab, "dalam pilkada langsung titik berat ada di figur, bukan di partai," kata dia kepada VIVAnews, Kamis 20 September 2012.
Namun, dia menambahkan, dukungan dari partai bukannya tanpa makna karena partai punya pemilih, yang berapa persennya akan mendukung calon yang disokong partai. "Kalau patokannya ikatan emosional partai di Indonesia katakanlah sekitar 25 persen. Ada satu dari empat pemilih yang akan mendukung calon pilihan partai," tambah Qodari. "Sementara 75 persennya lebih tertarik pada figur."
Meski dalam putaran pertama Jokowi unggul, Qodari mengingatkan, konstelasi dalam putaran kedua bisa saja bergeser. "Angka bisa bergeser," kata dia.
Ada faktor internal dan eksternal yang bisa mempengaruhi perolehan suara calon di putaran kedua. "Saya melihat pengalaman 5 tahun lalu, saat pasangan calon hanya dua, Foke menang, sementara dia kalah dari Jokowi di putaran pertama yang diikuti 6 pasang calon," kata Qodari.
Dilihat dari pergeseran dan dukungan partai, suara Foke diprediksi akan meningkat. "Cuma apakah peningkatan melahirkan kemenangan, itu yang belum diketahui."
Qodari mengaku lembaganya tidak menyelenggarakan survei terbaru Pilkada DKI. "Kami langsung quick count," kata dia.
Jadi, bagaimana prediksi hasil pilkada nanti, siapa yang akan menang? "Rakyat yang menentukan, kita akan lihat nanti," tutup dia.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: VIVAnews