Ini Saatnya Jakarta Tentukan Masa Depan...
Sebanyak 15.059 tempat pemungutan suara (TPS) telah tersebar di enam wilayah Jakarta. Kemudian, sebanyak 6.996.951 warga Jakarta yang masuk dalam DPT akan berkesempatan untuk memilih.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 telah memasuki babak akhir. Warga Jakarta sekali lagi memiliki hak pilih untuk menentukan masa depan Ibu Kota lima tahun ke depan pada tanggal 20 September ini.
Kedua pasang calon yang tersisa dari putaran pertama lalu adalah pasangan nomor urut satu, yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, dan pasangan nomor urut tiga, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Keduanya berhasil menyisihkan empat pasang calon lain pada pemungutan suara yang digelar pada 11 Juli lalu.
Sepanjang perjalanan menuju 20 September, warga Jakarta tak berhenti disuguhi drama perseteruan dari kedua pasang calon. Salah satunya adalah isu suku, agama, ras, dan antargolongan yang terus diembuskan hingga saat kampanye.
Tidak hanya itu, kebakaran yang memusnahkan banyak permukiman warga beberapa waktu lalu juga memunculkan isu baru yang kemudian berkembang menjadi isu hak pilih para korban kebakaran rawan dihilangkan saat pemungutan suara. Namun, pada kenyataannya, isu lama seperti Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah, pemilih hantu, dan politik uang masih tetap menjadi momok pada pelaksanaan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2012 ini.
Bahkan, isu penggelembungan suara dengan modus kotak suara palsu pun muncul. Kendati demikian, suara masyarakat diharapkan berkumandang pada pemungutan suara putaran kedua ini.
Tidak hanya pihak penyelenggara pemilu, warga Ibu Kota juga diminta proaktif untuk mengawasi adanya tindak kecurangan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, sebanyak 15.059 tempat pemungutan suara (TPS) telah tersebar di enam wilayah Jakarta. Kemudian, sebanyak 6.996.951 warga Jakarta yang masuk dalam DPT akan berkesempatan untuk memilih.
Sekali lagi, pesta demokrasi lima tahunan ini menjadi momentum bagi warga Jakarta untuk menentukan nasib kota yang ditinggalinya. Siapa pun yang menjadi pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta kali ini, diharapkan dapat membawa perubahan dan angin segar bagi kondisi Ibu Kota.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Kompas