Jokowi Menang Sementara, Pengamat: Parpol Harus Berubah!

Kamis, September 20, 2012 0 Comments

Dari kanan ke kiri; Joko Widodo dan Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama dan Nachrowi Ramli usai mengikuti acara sarapan pagi bersama Kapolda Metro Jaya Ispektur Jenderal Untung Suharsono Rajab dan jajaran Muspida DKI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/9). Pada acara tersebut, Kapolda mengajak pasangan calon gubernur untuk menciptakan suasana damai dalam pemilihan gubernur mendatang. 

Gejala parpol makin tidak diminati, sebenarnya sudah terbaca sejak pilkada putaran pertama. 
Menangnya duet Jokowi-Basuki secara sementara dalam hitung cepat(quick count) menjadi catatan penting khususnya buat partai politik. Momentum tersebut harus dipergunakan untuk melakukan perubahan, terlebih lagi pemilih semakin rasional.
"Dengan semua catatan ini, kita dapat menyimbulkan satu hal, parpol, anda harus berubah, karena pemilih makin independen. Duit tak sepenuhnya menentukan, figur bersih dan jujur menjadi andalan," kata Pengamat Politik Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Kamis(20/9/2012).
Menurut Ray, ada 5 kegembiraan dalam hasil pelaksanaan pilkada Jakarta jika merujuk pada hasil quick count yang ada.
Bahwa kata Ray figur kandidat merupakan faktor penting dalam pencalonan kepala daerah. Partai politik benar-benar hanya menjadi perahu. 
Kemampuannya untuk memobilisasi pemilih kalah dibandingkan dengan figur yang ada. figur bersih, dan memiliki sejarah panjang dimana penganbdian kepada masyarakat menjadi ukuran.
"Gejala parpol makin tidak diminati, sebenarnya sudah terbaca sejak pilkada putaran pertama. Manakala salah satu calon dari koalisi parpol bahkan dapat dikalahkan oleh calon independen. Putaran kedua ini makin memperkuat fenomena tersebut. Parpol makin tak berwibawa, makin tak bisa menjelaskan pemilihnya," kata Ray.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia ini menambahkan pemilih saat ini semakin independen. Identifikasi politik mereka terhadap parpol makin rendah.
Para pemilih lanjut Ray muncul menjadi dirinya sendiri. Kepercayaan pada parpol makin rendah. Mereka juga mulai makin kebal dari rayuan politik uang. Bahkan untuk sikap independen tersebut, pemilih dapat melakukan relawan dengan pengertian sesungguhnya.
"Mereka berkreasi dengan berbagai cara, dan dengan mempergunakan banyak media, tanpa dukungan dana dari para kandidat," jelasnya.
Selain makin independen, kata Ray pemilih juga makin rasional. Isu SARA yang marak sepanjang masa kampanye ternyata tidak banyak mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan mereka. Ini era di mana visi misi dan program mulai dilirik pemilih sebagai dasar untuk menetapkan pilihan.
Ada harapan menurut Ray, pluralisme semakin diterima masyarakat. Kenyataan bahwa isu SARA tidak banyak mempengaruhi pemilih merupakan sinyal penting bahwa penerimaan atas pluralisme makin membesar. Perkembangan ini tentu  sangat penting. Penerimaan atas pluralisme merupakan sarat penting bagi tegaknya demokrasi.
"Arogansi dikalahkan, pemilik dana kampanye  besar ditumbangkan. Ada harapan, politik dengan kesantunan yang bukan basa basi makin diterima. Uang besar bukan lagi menentukan. Kemenangan Jakarta adalah kemenangan di mana uang bukan menjadi alat perekayasa," ujarnya.


Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tribunnews


DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.