Jokowi Pastikan Saksinya Berseragam Kotak-Kotak
Simpatisan pasangan cagub DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama menjual atribut khas pasangan calon tersebut di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2012). |
Baju kotak-kotak kan nggak ada nomornya, nggak ada gambarnya, jadi nggak masalah. Ya kita sama-sama cerdas lah.
Calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menegaskan, para saksi dari pihaknya yang akan bertugas di Pilkada putaran kedua akan tetap berkemeja khasnya, kotak-kotak. Dikatakannya, tidak ada larangan yang menyebutkan secara spesifik terkait hal tersebut.
"Baju kotak-kotak kan nggak ada nomornya, nggak ada gambarnya, jadi nggak masalah. Ya kita sama-sama cerdas lah," ujar pria yang lebih akrab dipanggil Jowowi itu, dalam konferensi pers usai acara halalbihalal di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (2/9/2012) siang.
Dia sempat mempertanyakan wacana pelarangan memakai kemeja motif kotak-kotak. Menurutnya, wacana tersebut tidak memiliki dasar hukum. Terlebih, tegas Jokowi, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) telah menjawab wacana tersebut. Ia juga berharap wacana tersebut tidak dibesar-besarkan.
"Di sini kotak-kotak, di sana bulet-bulet, nggak apa-apa. Jadi kreatif dilawan kreatif, masa kreatif dilawan ditolak, nggak nyambung," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Advokasi pasangan Jokowi-Basuki, Deni Iskandar di Jakarta, Rabu (11/7/2012) lalu menyatakan, dalam Pilkada putaran pertama, sejumlah saksinya di lapangan diusir oleh petugas KPPS. Pasalnya, para saksi tersebut menggunakan kemeja kotak-kotak yang menjadi ciri khas pasangan tersebut.
Insiden tersebut terjadi di TPS 027, TPS 026, 029, 053-062 yang terletak di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Bahkan di tempat tersebut, saksi dilarang masuk ke dalam TPS yang dibuat di dalam rumah. Padahal, tidak ada larangan untuk menggunakan baju kotak-kotak.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Kompas