Lima Kado Dahlan Iskan untuk Jokowi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan |
Kado tersebut berupa proyek-proyek yang selama ini mangkrak dan akan dikerjakan dari anak usaha BUMN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan memberi lima kado kepada gubernur DKI terpilih, yang berdasarkan quick count beberapa lembaga termasuk LitbangKompas, dimenangi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kado tersebut berupa proyek-proyek yang selama ini mangkrak dan akan dikerjakan dari anak usaha BUMN.
"Proyek-proyek yang selama ini mangkrak, kita ajukan kembali ke gubernur terpilih. Kapan pengajuannya, tentunya setelah gubernur baru DKI Jakarta ini dilantik," kata Dahlan di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (21/9/2012).
Proyek pertama ialah monorel. Menurut Dahlan, hingga saat ini masih banyak tiang beton yang rencananya untuk tiang monorel terpaksa mangkrak di beberapa ruas jalan utama di Jakarta. Proyek monorel ini akan kembali dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Apalagi dana untuk pembangunan monorel ini tidak memakai uang negara. Adhi Karya akan memakai dana internal untuk meneruskan proyeknya yang dulu.
Kedua, melaksanakan kembali jalan tol contra flow, khususnya di jalan tol dalam kota menuju Gatot Subroto hingga Slipi. "Jalan tol contra flow itu akan kita jalankan kembali," jelasnya.
Ketiga, proyek kereta layang Bekasi-Slipi yang akan dibangun di atas jalan tol dalam kota. Proyek ini akan dibangun oleh PT Hutama Karya dengan anggaran dari pemerintah. "Memang saya tidak menyetujui proyek tersebut karena memakai anggaran negara. Tetapi, Hutama Karya bisa mengajukan lagi ke Pemprov DKI kalau mau," jelasnya.
Keempat, mendukung pembangunan ruas baru tol dalam kota. Hal ini khusus untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
Kelima, menawarkan kerja sama membangun underpass khususnya di bawah rel kereta api. Proyek ini akan dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia dan harus dibicarakan dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Rencananya akan dibangun 24 underpass yang selama ini dilintasi KRL. Itu tidak hanya bermanfaat bagi kereta api, tapi mobil juga tidak terhambat, kereta api juga bisa diperbanyak dan tol dalam kota juga akan lebih cepat," jelasnya.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Kompas