Timses: Pernah Dapat Bung Hatta Award, Jokowi Sangat Tak Mungkin Korupsi
Ilustrasi |
Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dilaporkan ke KPK terkait dugaan korupsi dalam BPMKS (Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta) tahun 2010. Ketua Tim Kampanye Jokowi-Basuki, Boy Sadikin, menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan tidak masuk akal.
"Kami sangat menghormati penegakan hukum di negara kita. Kami mempersilakan warga untuk melaporkan kasus apapun juga kepada KPK atau kepada pihak yg berwajib sekali pun. Namun demikian, kami mengimbau agar jangan melakukan fitnah-fitnah yang kejam, seperti yang sudah banyak dialamatkan kepada Pak Jokowi. Sangat tidak mungkin Pak Jokowi melakukan korupsi. Tuduhan ini tidak mendasar dan sangat tidak masuk akal," ujar Boy melalui pesan singkat kepada detikcom, Kamis (31/8/2012).
Apalagi, lanjut Boy, Jokowi pernah menerima penghargaan anti korupsi Bung Hatta Award, juga mendapat rating yang baik untuk penanganan korupsi dari Transparency International Indonesia (TII). Oleh karena itu tim Jokowi-Basuki siap untuk memberikan informasi kepada KPK.
"Tentu saja kami sangat siap untuk memberikan informasi apapun yang diperlukan oleh KPK dan pihak yang berwajib jika diperlukan," katanya.
Boy mengaku heran terhadap tuduhan tersebut. Apalagi tuduhan tersebut terjadi menjelang pemilihan Pilgub DKI 2012 putaran kedua pada 20 September mendatang. Namun Boy akan tetap menanggapi laporan tersebut dengan baik dan tetap konsisten untuk menghindari hal-hal yang negatif.
"Menghadapi putaran kedua ini, tim kampanye Jokowi-Basuki tetap konsisten menerapkan prinsip-prinsip komunikasi kasih sayang. Yaitu fokus memberitakan hal-hal yang baik dan prestasi-prestasi Pak Jokowi dan menghindari hal-hal yang negatif. Kami tidak akan menanggapi serangan-serangan fitnah dengan sikap yang sama," tutur Boy.
Boy pun mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan segala tudingan miring terhadap Jokowi-Ahok.
"Kami meminta agar semua warga bersabar dan tidak terpancing oleh fitnah, selebaran gelap, ataupun tuduhan-tuduhan kepada pihak kami. Karena kami yakin, warga Jakarta adalah warga yang cerdas, pintar dan sangat rasional sehingga bisa menilai mana informasi yang benar atau menyesatkan," jelasnya.
Pada Kamis kemarin, Jokowi dilaporkan Tim Selamatkan Solo, Selamatkan Jakarta, Selamatkan Indonesia (TS3) ke KPK. Mereka menuding Jokowi terlibat dalam penyimpangan dana hibah pendidikan senilai Rp 23 miliar.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: detikNews