Anggaran pidato Foke Rp 1,2 M, isinya apa?
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #15
Pidato Jokowi-Ahok. ©2012 Merdeka.com/imam buhori |
"Penulisan naskah gubernur dan wakil gubernur 1,2 miliar ya harus kami coret. Apa-apaan ini."
- Ahok
Salah satu visi pasangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahja Purnama dalam bekerja adalah penghematan anggaran. Oleh karena itu, keduanya sangat teliti saat membuat isian pada Rancangan APBD 2013 agar tetap efisiensi.
Mereka tak ingin anggaran gendut tanpa peruntukkan yang jelas. Beberapa poin anggaran yang dianggap tidak penting seperti pembuatan naskah pidato gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang nilainya mencapai Rp 1,2 miliar dipangkas.
"Penulisan naskah gubernur dan wakil gubernur 1,2 miliar ya harus kami coret. Apa-apaan ini," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, kemarin.
Ahok mengaku kaget ada anggaran begitu besar hanya untuk penulisan naskah pidato gubernur dan wakil gubernur. Dia akan mengecek dan mengapa bisa muncul anggaran sebesar itu
Anggota Badan Anggaran DPRD Triwisaksana juga sepakat anggaran itu dihapus. Menurutnya, seseorang yang berpidato tak perlu persiapan yang demikian rupa. Isi pidato cukup disiapkan protokoler setelah mendapat arahan dari gubernur dan wakil gubernur itu sendiri.
"Saya juga setuju itu dihilangkan, selama ini di DPRD kalau mau pidato ya pidato saja. Gak perlu dianggarkan," kata pria yang akrab disapa Bang Sani kepada merdeka.com, Rabu (31/10).
Sani mengaku tak tahu persis berapa nilai anggaran pembuatan naskah gubernur dan wakil gubernur di masa pemerintahan Fauzi Bowo-Prijanto. Dia juga mengelak saat ditanya keterlibatan Banggar dalam pembahasan pos anggaran penyusunan sambutan atau pidato, makalah, dan kertas gubernur/wagub.
"Saya nggak tahu persis nilainya. Sebab, di Banggar nggak bahas yang kecil-kecil seperti itu," elaknya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam pembuatan naskah pidato gubernur dan wakil gubernur, pemprov kabarnya menggandeng konsultan swasta. Namun, arahan materi pidato tetap diatur oleh protokoler.
Anggaran fantastis itu sebenarnya sudah ada sejak lama. Meskipun kualitas pidato setiap tahun sama, nyatanya anggaran pembuatan isi pidato itu justru cenderung stabil di angka yang sama dan tidak mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang dimiliki Forum Indonesia Untuk Trasparasi Anggaran (FITRA), pada 2011 saat Jakarta dipimpin Fauzi Bowo dan Prijanto, dana yang dialokasikan untuk pos penyusunan sambutan atau pidato, makalah, dan kertas gubernur/wagub Provinsi DKI Jakarta itu mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 1,25 miliar.
Alokasi itu dipecah-pecah peruntukkannya. Untuk belanja pegawai sebesar Rp 1.006.360.000, belanja barang dan jasa sebesar Rp 186.290.000, dan belanja modalnya hanya sebesar Rp 57.350.000. Di tahun 2012, dana untuk pos anggaran itu nilai juga tak jauh beda yakni sebesar Rp 1,2 miliar.
Triwisaksana berharap dana seperti itu tidak ada lagi. Menurutnya, alangkah lebih baik jika anggaran tersebut dialihkan untuk pos anggaran lain.
"Rasanya untuk pidato tidak perlu sampai segitu. Ya mau pidato, pidato saja," tandasnya.
Saat dikonfirmasi soal pos anggaran tersebut ke Kepala BPKD DKI Jakarta Sukri Bey, beliau mengaku sedang tidak di tempat dan baru kembali hari Jumat mendatang.
Editor: M. Amin
Sumber :