Chelsea vs Manchester United: Duel Lini per Lini
Chelsea vs MU
Mega duel, the tittle showdown, duel table topper atau apa pun tajuknya pertemuan antara Chelsea dan Manchester United akan sangat dinantikan malam ini, Minggu (28/10).
Chelsea sebagai pemuncak sementara Premier League punya kedalam skuad yang cukup baik. Selain itu mereka punya banyak tipe pemain yang pandai mengatur tempo. Si runner up Manchester United perlahan kembali menemukan mental terbaiknya. Perubahan formasi juga sanggup diadaptasikan secara instan dan mengalir. Dalam tulisan berikut ini kami akan membedah duel lini per lini Big Matchpekan ini. Dari sektor kiper hingga sektor si peracik taktik, langsung saja kami suguhkan detailnya di halaman berikutnya.
1. Kiper: Petr Cech
Cech mungkin sudah tak seistimewa seperti saat pertama ia berbaju Biru. Namun kiper Republik Ceska ini tetap kiper terbaik Chelsea saat ini. Performanya menurun diyakini karena posisinya yang tak tersentuh, tanpa adanya pesaing yang sepadan ia cenderung lebih santai.
Poin: 7,5
2. Kiper: David De Gea
Davi De Gea beberapa kali masih sering melakukan blunder, seperti pembawaannya musim lalu ia masih sering salah membaca umpang silang lawan. Salah satu faktor yang membuat ia tampil tak seperti di Atletico Madrid kabarnya karena ia homesick. Isunya ia malah ia minta dijual ke La Liga lagi kepada Setan Merah. Dengan absennya Lindegaard tumpuan di bawah mistar tak ada lagi selain dirinya.
Poin: 7
3. Bek: Gary Cahill
Terry masih akan menjalani skorsing, so yang menemani David Luiz di jantung pertahanan masih bakal Gary Cahill. Meski ia jarang tampil reguler ia tetap punya kualitas dalam dirinya. Gaya bermainnya yang tenang salah satunya, selain itu ia piawai ikut memanfaatkan bola mati, contoh riilnya adalah golazonya ke gawang Spurs akhir pekan kemarin di EPL.
Poin: 7
4. Bek: Rio Ferdinand
Rio Ferdinand masih merupakan pemegang rekor bek termahal di pentas Premier League. Namun dengan kian bertambahnya usia sang bek, performanya sudah tak lagi seperti dulu. Ketika diajak adu sprint pemain lawan yang berkecepatan tinggi ia kerap keteteran, salah satunya ketika Bale memperdayainya kala MU digasak Spurs.
Poin:7
5. Lini Tengah: Eden Hazard
Salah satu alasan Chelsea sanggup mencetak banyak gol di EPL musim ini adalah karena kedatangan Eden Hazard. Pria yang sejatinya juga diinginkan MU di musim panas lalu ini adalah sumber assist The Blues. Kreatif dan punya dribel mumpuni melengkapi visinya yang brilian. Setan Merah perlu mematikan gerak-geriknya.
Poin: 8,5
6. Lini Tengah: Michael Carrick
Michael Carrick adalah unsung hero United musim ini, meski tidak kentara sejatinya ia amat berjasa di lini tengah MU. Ia menjadi stabilisator serangan dan juga pertahanan Setan Merah, ia kerap menjadi bek pertama dari lni tengah ketika lawan melakukan serangan balik mematikan.
Poin: 7,5
7. Striker: Fernando Torres
Tampilan Torres sejauh ini masih angin-anginan, meski begitu ia masih tetap top skor Chelsea di EPL dengan kumpulan 4 gol. Musim lalu ketika melawan MU ia membuang peluang bersih secara sia-sia, semoga memori itu tak membebaninya. Jika ia kembali melempem mungkin Juan Mata yang akan mengambil peran sebagai pencetak gol nantinya.
Poin: 6,5
8. Striker: Robin Van Persie
Tak perlu diragukan lagi kemampuan adaptasi Van Persie di Old Trafford. Ia sama sekali belum lupa cara mencetak gol seperti yang ia lakukan di Arsenal. Saat ini ia sudah mencetak 5 gol di EPL, kerja samanya dengan Rooney akan membuat lini depan MU akan menakutkan tuan rumah jika sampai lengah.
Poin: 8,5
9. Pelatih: Roberto Di Matteo
Chelsea di tangan Di Matteo menjadi berbeda. Chelsea dibuatnya lebih menyerang tanpa melupakan cara bertahan, khas juru racik strategi asal Italia. RDM juga tetap tenang ketika pasukannya sempat tertinggal dari Spurs, ia percaya suksesnya musim lalu bukan lah keberuntungan semata.
Poin: 8
10. Pelatih: Sir Alex Ferguson
Malang melintang di Premier League sejak 1986 membuatnya fasih dengan lawan dan juga paham bagaimana cara menyikapi laga besar.Opa Fergie masih merupakan handicap keunggulan terbesar United, revolusi taktiknya juga kerap menjadi pembeda dari laga ke laga. Jika ada yang kurang darinya hanya lah faktor usia yang tak lagi muda.
Poin: 9
Editor: Amar Hanafi
Sumber : |