Jamaah Al Mufarridiyyah di Tebet rayakan Idul Adha hari ini

Kamis, Oktober 25, 2012 0 Comments

Jamaah Al Mufarridiyyah di Tebet rayakan Idul Adha hari ini
ilustrasi. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

"Kita memang enggak berbarengan dengan pemerintah karena kita ikuti syekh yang ada di Mekkah. Kita punya itungan sendiri dan hanya syekh yang ada di Mekkah yang tahu hitungannya. Syekh itu mengabari majelis yang ada di Langkat, dari sana kemudian dikabari ke sini (Jakarta)."

[Saad Mamora]

75 Jamaah Tarekat Al Mufarridiyyah yang berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya melaksanakan Salat Idul Adha pagi ini di Masjid Al Mufarridun di Jl Tebet Barat Dalam X, Jakarta Selatan. Hal ini berbeda dengan ketetapan pemerintah yang menetapkan Idul Adha jatuh pada Jumat (26/10).

Salat yang dilaksanakan sekitar pukul 07.00 WIB itu dipimpin seorang imam bernama Syarief Rangkuti dan khatib Aditya. Saad Mamora, salah seorang yang dituakan di masjid, mengatakan, perbedaan tersebut bukan kali pertama terjadi.

Saat Idul Fitri lalu, tarekatnya juga merayakan sehari lebih dulu dari Idul Fitri yang ditetapkan pemerintah. 

"Kita memang enggak berbarengan dengan pemerintah karena kita ikuti syekh yang ada di Mekkah. Kita punya itungan sendiri dan hanya syekh yang ada di Mekkah yang tahu hitungannya. Syekh itu mengabari majelis yang ada di Langkat, dari sana kemudian dikabari ke sini (Jakarta)," katanya saat ditemui merdeka.com, di lokasi, Kamis (25/10).

Usai melaksanakan salat, mereka langsung melakukan pemotongan hewan kurban. Dalam Idul Adha kali ini hanya ada satu hewan kurban yakni satu sapi.

"Satu sapi. Itu dibagikan kepada jamaah dan warga sekitar," katanya.

Menurutnya, Masjid Al Mufarridun menjadi tempat Tarekat Al Mufarridiyyah beraktivitas. Seluruh jamaah Tarekat Al Mufarridiyyah yang berada di Jakarta dan sekitarnya kerap berkumpul di masjid itu.

"Masjid ini sudah ada di Tebet sejak tahun 1996. Sebelumnya di Benhil dari 1962," katanya.

Dia menjelaskan, Tarekat Al Mufarridiyyah dicetuskan oleh seorang bernama Maulana Ma'mun di Langkat pada 1954. Dia juga mengaku Tarekat Al Mufarridiyyah tidak mencari jamaah dan tidak memiliki perbedaan dengan Islam pada umumnya.

"Tarekat ini kita gak cari jamaah tapi pertahankan jamaah yang ada, jadi enggak syiar. Soal dana kita diharamkan minta sumbangan, semua dari sumbangan jamaah," katanya.



Editor: Fatimah Azizah
Sumber : 

DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.