Kisah SPG Mobil yang Beralih jadi Sales Sapi Kurban
Sales sapi cantik. ©2012 Merdeka.com |
Bau kotoran menyengat, prengus bahkan hingga lalat yang diakibatkan dari kotoran sapi sejak Jumat 5 Oktober lalu mulai menjadi sarapan setiap hari bagi Eka, Reyka, Ayu dan juga Putri. Mereka harus menanggalkan pekerjaannya sebagai staf administrasi dan beralih menjadi sales sapi yang menjajakan hewan kurban di Mal Hewan Kurban milik H Doni, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Seperti penuturan Eka, awalnya dia adalah staf administrasi di PT Dian Mobil milik H Doni yang kini disulap menjadi gerai hewan kurban. Dari lingkungan bekerja penuh dengan AC dan wanginya parfum ruangan, kini Eka harus berkutat dengan aroma tak sedap dari sapi. Dia mengisahkan awalnya bekerja sebagai sales sapi baru dilakoninya sejak 5 Oktober kemarin.
"Ladies cowboy di sini semuanya karyawan showroom, semuanya diperbantukan untuk sekarang ini karena showroom mobilnya diubah jadi Mal Hewan Kurban," papar Eka, saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (9/10).
Eka sendiri menceritakan awalnya sedikit muntah dan asing dengan bau tidak sedap yang timbulkan dari sapi. Namun saat ini, dirinya merasa enjoy melakukan pekerjaan sebagai ladies cowboy yang sifatnya hanya sementara waktu hingga tanggal 25 Oktober nanti. Selepas itu Eka kembali ke rutinitas normal sebagai staff administrasi.
"Awalnya enek, karena bau ini ya, tapi sekarang nyaman-nyaman aja," kata Eka.
Tak beda dengan Eka, Ayu mengatakan bahwa dia saat ini hanya diperbantukan oleh H Doni menjual hewan sapi kurban di Mal Hewan Kurban. Sebelumnya, Ayu adalah staff administrasi di shoowroom milik H Doni di TMII, Jakarta Timur.
Ayu menceritakan, perasaan menjadi ladies cowboy awalnya yang dirasa adalah bau tidak sedap yang dikeluarkan dari sapi. Namun setelah empat hari ini, dirinya merasa enjoy menjadi ladies cowboy karena untuk menambah pengalaman dan bertemu dengan banyak orang.
"Bedanya, baunya, kalau mobil di dalam ruangan ya kalau sapi di luar ruangan. Tapi saat ini enjoy, karena ketemu banyak orang dan menambah pengalaman," ucap Ayu.
Berbeda dengan Eka dan Ayu, Putri mengaku senang melakoni pekerjaan sebagai ladies cowboy walaupun baru tahun ini dia diperbantukan untuk menangani penjualan sapi di gerai hewan kurban milik Doni. Walau awalnya sempat muntah karena bau kotoran sapi, justru dirinya sekarang senang dengan pekerjaan sebagai ladies cowboy.
"Kalau jadi ladies Cowboy baru tahun ini, sukanya seru aja banyak orang, kalau dukanya nahan bau. Pernah mau muntah, untuk saat ini enjoy," kata Putri.
Sumber: Merdeka
Editor: Eveline Patricia