Pemprov DKI akan Bangun Rumah Susun di Atas Pasar
Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #9 |
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (tengah), saat akan melepas kirab Bio Fat Cu Kung di Jalan Kemenangan Glodok Jakarta Barat, Minggu (21/10/2012). Sebanyak 82 Joli yang berisi Kong Cu atau dewa dewi dari berbagai Vihara seperti Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Bali, dan Manado mengikuti kirab untuk merayakan hari jadi Vihara Fat Cu Kung. TRIBUNNEWS/HERUDIN |
"Rumah itu kami kasih gratis untuk pedagang dan tidak diperjualbelikan untuk umum. Pedagang hanya dikutip biaya retribusi harian."
[Basuki Tjahaja Purnama]
Setelah mempunyai konsep membangun apartemen terpadu dengan biaya sewa murah di tengah kota, Pemprov DKI juga berencana membangun rumah susun di atas pasar yang diperuntukkan bagi pedagang pasar.
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan perumahan yang dibangun di atas pasar tersebut mempunyai konsep menjulang ke atas seperti semi apartemen. Rumah itu nantinya diperuntukkan bagi pedagang tradisional yang biasa berdagang di sana.
"Rumah itu kami kasih gratis untuk pedagang dan tidak diperjualbelikan untuk umum. Pedagang hanya dikutip biaya retribusi harian," ujar Basuki, Rabu (24/10/2012) di Balai Kota.
Basuki menuturkan pasar tradisional yang dibangun rumah tersebut tidak akan digusur. Menurutnya dibangunnya rumah diatas pasar bertujuan agar para pedagang tidak menghabiskan biaya transportasi dari tempat tinggalnya saat ini menuju pasar.
"Kami punya rencana rumah-rumah itu bakal dibangun di semua pasar tradisional. Sekarang baru fokus di kawasan Pasar Rumput. Kami harap akhir tahun ini sudah bisa dimulai," jelasnya.
Basuki menambahkan, di rumah susun terpadu tersebut juga akan dibangun puskesmas yang mampu melayani sekitar 3.000 warga. Dekatnya pusat ekonomi dan pelayanan kesehatan, akan membuat warga tak perlu mengeluarkan banyak ongkos untuk transportasi.
Editor: M. Amin
Sumber :