Tips Membangun Rumah Idaman
Ilustrasi |
Semua orang akan mengatakan sebagai tempat belindung dari panas, dingin
hujan dan lainnya. Siapa yang tidak menginginkan sebuah rumah yang nyaman
sebagai tempat berlindung, dengan bangunan sesuai dengan desain dan selera.
Bertambahnya jumlah anggota keluarga tentu akan bertambah juga aktivitas
keluarga, jika jumlah ruang dinilai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan
mungkin perlu dilakukan renovasi berupa penambahan ruangan. Namun yang
paling utama adalah membangun rumah sesuai dengan kemampuan keuangan,
bagaimana jika keuangan yang dimiliki sangat terbatas?.
Belum kendala lainnya seperti kenaikan harga bahan bangunan?. Memang cukup kompleks masalah untuk membangun rumah, namun jika pembangunan direncanakan terlebih dahulu dengan baik maka segala halangan ini dapat teratasi.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan
pembangunan rumah, baik membangun rumah baru maupun merenovasi rumah:
Estetika
Rumah setidaknya memiliki sebuah keindahan dalam bentuk, tidak
hanya pada pemiliknya saja namun orang lain yang melihatnya
juga merasa nyaman.
Ekonomis
Bentuk dan ukuran sruktur rumah sangat berpengaruh dengan
besarnya biaya yang dikeluarkan, penggunaan bahan bangunan
yang baik dan berkualitas akan membuat lebih tahan lama.
Fungsi
Bentuk struktur rumah sebaiknya disesuaikan dengan fungsi
kebutuhannya, semakin banya ruang tidak hanya menambah
biaya membangun saja namun juga pada pemeliharaanya.
Struktur
Struktur yang kokoh dan kuat akan memberikan rasa nyaman bagi
pemilik rumah.
Dari uraian diatas terlihat bahwa membangun rumah memang butuh
perencanaan yang matang karena jika ada kesalahan, mungkin biaya yang
dikeluarkan bisa bertambah banyak.
Bagaimana memulai pembangunan rumah yang baik? Ada beberapa langkahlangkah awal yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah, namun justru sering dilupakan:
1. Diskusikan dengan keluarga tentang rencana pembangunan ini.
Hal ini mungkin sering dilupakan. Jika rencana anda sudah didukung oleh
keluarga tentunya mereka memiliki keinginan yang berbeda, ini berguna
agar dalam pembangunan nantinya tidak ada perubahan yang akan
menambah biaya.
2. Hubungi arsitek yang anda kenal baik.
Sampaikan rencana anda karena mereka lebih menguasai bagaimana
membangun rumah yang sehat dan nyaman. Tanyakan kepada arsitek
secara detail sehingga anda paham apa yang akan dikerjakan nanti,
biasanya arsitek akan membuat estimasi anggaran yang akan dikeluarkan
nantinya sesuai dengan gambar desain.
3. Cari informasi harga terbaru tentang bahan bangunan yang diperlukan.
Carilah informasi yang akurat, bisa dari kenalan anda, rekan kerja dan
informasi lainny, mungkin cara ini cukup membuat anda kelelahan karena
harus survei harga bahan bangunan, namun ini adalah hal yang sangat
penting, mengingat harga bahan bangunan cukup variatif.
4. Mengurus Perizinan.
Perizinan dalam pembangunan rumah disebut dengan IMB (Izin Mendirikan
Bangunan). Jika bangunan anda kurang dari 200m2 maka izin ini dapat
diurus ditingkat kecamatan, namun jika luasnya lebih 200m2 izin ini bisa
sampai ke tingkat walikota. Seluruh persyaratan dan formulir yang diperlukan
sudah dipersiapkan dikantor kecamatan dan walikota, dan pastikan segala
kelengkapan yang diperlukan dipersiapkan sebelumnya.
A. Membangun Rumah Sehat dan Aman
Bagaimana membangun rumah yang sehat dan nyaman? Tentu saja ini merupakan keinginan setiap orang ketika hendak membangun rumah, aspek ekologis sangat penting peranannya agar rumah yang dibangun dapat menciptakan suasana sehat dan aman bagi lingkungan sekitarnya. Ada beberapa parameter yang harus dipenuhi untuk menciptakan rumah sehat dan aman.
1. Menciptakan Kawasan Hijau
Membangun kawasan hijau pada lingkungan rumah merupakan suatu contoh
dukungan terhadap kelestarian bumi, sebaiknya sisakan sedikit pekarangan
untuk menanam berbagai tumbuhan, selain membantu kelestarian udara di
lingkungan rumah juga menambah kesejukan rumah tinggal.
2. Kebutuhan Ruang
Untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk rumah, biasanya didasari dari fungsi
ruang dan aktifitas dalam ruangan. Beberapa aktivitas dalam rumah seperti tidur, makan, mandi memerlukan ruangan minimun yang cukup memadai.
Ukuran ruangan yang sesuai dengan kebutuhan akan membuat penghuni
merasa nyaman dalam beraktivitas. Namun saat ini tidak semua orang memiliki
kebutuhan ruang yang ideal, ini dikarenakan keterbatasan lahan yang ada.
Bagaimana cara menentukan kebutuhan minimum ruangan?
Kebutuhan luas ruang per-orangan.
Kebutuhan luas ruang per-kepala keluarga (KK)
Kebutuhan luas bangunan per-kepala keluarga (KK)
Kebutuhan luas lahan per-unit bangunan.
3. Kebutuhan kesehatan dan kenyamanan
Kebutuhan akan kesehatan dan kenyamanan di dalam rumah sangat penting,
tidak hanya ruangan yang memadai saja namun aspek kesehatan dan
kenyamanan lainnya juga diperhatikan, seperti pencahayaan, penghawaan
dan kelembapan ruangan. Aspek ini sama pentingnya dengan pengaturan
kebutuhan ruang.
a. Pencahayaan
Perencanaan pencahayaan yang dimaksud disini adalah terang langit
akibat matahari. Pastikan memaksimalkan cahaya matahari masuk ke dalam
ruangan rumah secara merata, terutama daerah yang membutuhkan
penglihatan langsung seperti ruang baca, kamar tidur, ruang kerja dan lainlain. Ada beberapa acuan yang digunakan untuk memaksimalkan kualitas
cahaya dalam ruang pada siang hari.
- Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata)
- Lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata)
- Tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan
- Lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan
- Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 jam setiap
hari
- Cahaya efektif dapa diperoleh dari jam 08.00 Sampai dengan jam 16.00
b. Penghawaan
Kenyamanan didalam rumah juga ditentukan oleh faktor penghawaan,
sirkulasi pergantian antara udara yang masuk dan keluar akan membuat
lebih segar dan nyaman ketika berada didalam rumah. Untuk memperoleh
udara yang alami didalam rumah, berbagai cara dilakukan:
- Lubang saluran udara (ventilasi) minimal 5% dari luas lantai ruangan
- Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang mengalir
keluar ruangan
- Menghindari udara yang berasal dari tempat pembuangan dan
pembakaran limbah serta kamar mandi/WC
Khusus untuk ruangan dapur dan kamar mandi saluran sirkulasi udara dapat
dibantu dengan tambahan alat pembuangan seperti blower atau exhaust
fan.
c. Suhu udara dan kelembapan
Bagaimana menentukan suhu udara dan kelembapan didalam rumah?
Faktor sirkulasi udara dan pencahayaan sangat berpengaruh agar tercipta
suhu udara yang baik, tentu suhu udara yang diinginkan harus sesuai dengan
suhu udara dan kelembapan manusia yang tinggal didalamnya. Ada
beberapa cara agar suhu udara dan kelembapan dapat terjaga.
- Adanya keseimbangan antara volume udara yang masuk dan keluar
dalam ruangan.
- Pencahayaan matahari yang cukup untuk tiap ruangan.
- Hindari tanaman atau perabotan yang dapat menganggu penyinaran
matahari.
B. Memilih Pelaksana Bangunan
Memilih pelaksana atau kontraktor untuk mengerjakan pembangunan rumah
merupakan hal yang tidak mudah. Pelaksana pembangunan menentukan sukses atau tidaknya pembanguna rumah. Mintalah informasi kepada pelaksana anda tentang proyek pembangunan apa saja yang pernah dikerjakan atau mintalah referensi dari teman ata saudara tentang pelaksana yang mereka kenal baik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengerjakan renovasi rumah atau pembangunan rumah baru, tentu cara yang digunakan memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.
a. Sistem Borongan
Cara ini cukup menghemat waktu karena seluruh pekerjaan pembangunan
rumah diserahkan kepada pemborong, baik pembelian bahan bangunan
juga jasa pelaksanaan. Kelemahan sistem ini adalah biaya yang dikeluarkan
akan lebih mahal, beberapa diskon harga bahan bangunan tentu menjadi
milik pemborong.
Anda tinggal memeriksa kualitas kerja, untuk cara
borongan ini, sebelumnya harus dibuat perjanjian terlebih dahulu yang isinya
perincian pekerjaan dan nilai pekerjaanya. Keuntungan lainnya semua
pekerjaan akan diawasi oleh mandor dan kepala tukang yang tentunya
sudah berpengalaman, jadi anda tida perlu repot untuk mengontrol tukang
satu persatu. Dengan cara ini maka pekerjaan pembangunan rumah akan
cepat selesai karena nilai pekerjaan sudah dimasukkan didalamnya. Dalam
perjanjian harus disertakan hak anda untuk mengganti pemborong apabila
tidak sesuai dengan perjanjian.
b. Sistem Cost and Fee
Sistem ini bisa menggunakan jasa pemborong, anda tinggal membayar
semua material/bahan bangunan yang dibeli oleh pemborong ditambah
dengan ongkos tukang dan jasa mandor. Cara ini mirip cara borongan,
namun dengan cara ini anda dapat mengontrol pembelian bahan
bangunan dan kualitas pekerjaan tukang dengan tagihan yang harus
dibayar.
Cara cost and fee ini juga dapat dibuat dengan perjanjian cara
pembayaran, apakah dibayar seluruhnya di akhir proyek.
Dibayar berkala sesuai dengan pekerjaan dilapangan atau dibayar berkala sesuai dengan
waktu yang disepakati.
c. Sistem Pembayaran Harian
Dengan sistem ini anda harus mengawasi sendiri pekerjaan tukang karena
pembayaran tukang dilakukan setiap hari. Anda juga harus membeli bahan
bangunan sendiri sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Keuntungan cara ini lebih efektif, karena anda bisa menekan biaya pembelian dan pemakaian bahan bangunan. Namun dengan cara ini anda harus meluangkan banyak waktu untuk mengawasi pekerjaan bangunan serta memeriksa kualitas pekerjaan tukang, selain itu juga harus waspada karena tukang dapat berbuat curang dengan cara memperlambat pekerjaan dengan alasan tertentu atau sengaja mengatakan kalau material habis sehingga pekerjaan tidak dapat diteruskan.
Dengan metode ini anda dapat memperoleh kualitas
yang baik karena tukang tidak bekerja dengan terburu-buru.
Seluruh sistem diatas tentu berbeda anda dapat menyesuaikan dengan
kondisi keuangan, waktu yang harus dikeluarkan untuk mengawasi.
C. Memilih Bahan Bangunan
Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah rumah tinggal.
Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam, dan jika dieksploitasi terus-menerus akan habis. Membangun rumah tidak hanya memikirkan tentang harga bahan bangunan saja namun aspek pelestariannya dan dampaknya pada alam juga harus diperhitungkan. Penggunaan bahan bangunan altenatif saat ini masih menjadi dilema bagi para pelaksanaan, banyak kalangan masih ragu untuk menggunakan bahan sintetis dan lebih memilih bahan alam seperti kayu dan lainnya. Bahan bangunan yang digunakan, antara lain:
1. Semen
Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen
dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk
mempercepat proses ikatan serta dapat juga untuk memperlambat proses
ikatan. Semen yang umumnya digunakan adalam semen portland.
2. Pasir
Pasir adalah contoh bahan material butiran untuk campuran beton. Butiran pasir berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter.
3. Kerikil
Bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan. Kerikil digunakan
sebagai campuran beton. Ukuran kerikil yang biasanya digunakan berdiameter
antara 2mm dan 75mm.
4. Kapur
Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak. Butiran-butiran
harus bervariasi antara butiran halus dan kasar. Dan jika disaring dengan ayakan dengan berukuran lubang 0,85mm maka 2/3 dari volume harus melewati saringan tersebut. Dan pastikan untuk menyimpan material kapur ditempat yang terlindung dari air.
5. Air
Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir, dan kerikil untuk campuran
beton. Air yang digunakan sebagai pencampur adalah air bersih tidak
mengandung zat-zat organik, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang
dapat merusak beton dan baja tulangan.
6. Baja Tulangan
Baja merupakan komponen sktruktur beton yang berfungsi menahan tarik. Baja yang digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir.
7. Bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat
dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna
kemerah-merahan. Untuk pasangan dinding bata sebaiknya direndam dahulu
agar air semen tidak langsung mengering. Penggunaan batu bata semakin
menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum cenderung lebih
dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.
8. Kayu
Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
- Berat jenis < 0,6 digolongkan menjadi kayu ringan.
- Berat jenis < 0,8 digolongkan menjadi kayu sedang.
- Berat jenis < 1,0 digolongkan menjadi kayu berat.
- Berat jenis > 1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat.
Kayu yang dijual dipasaran umumnya memiliki ukuran-ukuran tertentu yang
biasanya banyak digunakan untuk kontruksi rumah. Masing-masing bentuk dan
ukuran dikenal dengan nama sebagai berikut:
Balok : Memiliki ukuran tinggi lebih besar dibandingkan dengan lebarnya ukuran
yang biasanya dijual dipasaran adalah 6/10, 6/12, 6/15, 8/12, 8/14, 10/10 dan
12/12.
Papan : Berupa lembaran tipis yang lebarnyaa jauh lebih besar dari tebalnya.
Ukuran papan yang beredar dipasaran adalah 2/20, 3/20 dan 3/25.
Ram : Papan yang biasanya digunakan untuk rangka daun putih dengan ukuran
3/10 dan 3/12.
Kaso : Balok kecil yang digunakan untuk rangka atap. Ukuran yang beredar
dipasaran adalah 4/6 dan 5/7.
Reng : Kayu kecil yang dipakai sebagai penumpu genteng. Ukuran reg yang
ada dipasang biasanya 2/3.
Plepet : Kayu kecil dengan ukuran 1/3 dan 1/5 yang biasanya digunakan untuk
list atau klem kaca pada kusen.
Beberapa jenis kayu yang biasanya dipakai sebagai bahan bangunan adalah:
Kayu Jati
Digunakan untuk pintu dan jendela, kontruksi berat lainnya yang tidak terlindungi. Kayu jenis ini akan dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Kayu Kalimantan
Ada beberapa jenis kayu kalimantan seperti kamper, kruing, bengkirai, meranti kayu ini umumnya digunakan untuk kontruksi yang terlindungi dari panas dan hujan.
Kayu Glugu (kelapa)
Kayu jenis ini masih banyak digunakan sebagai rangka
atap, terutama daerah pedesaan.
D. Mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
Izin untuk mendirikan bangunan sangat penting, bangunan yang anda buat
haruslah memiliki kepastian hukum atas kelayakan, kenyamanan dan keamanan strukturnya. Izin ini tidak hanyak untuk mendirikan bangunan rumah, baru untuk membongkar menambah, mengubah bentuk struktur wajib memiliki IMB.
IMB dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Pengurusannya biasanya dimulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten atau kotamadya. IMB diperlukan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan dan keamanan penghuni rumah dan lingkungannya. Izin mendirikan bangunan ini juga bermanfaat sebagai syarat untuk mengajukan kredit pinjaman ke bank untuk merenovasikan rumah, izin rumah, menjual kembali atau untuk disewakan.
Persiapan Pengurusan IMB
Untuk membuat IMB diperlukan beberapa dokumen-dokumen sebagai persyaratan
kelengkapannya, secara umum dokumen yang diperlukan adalah sebagai berikut:
- Formulir permohonan IMB. Diperoleh dikelurahan, kecamatan, kabupaten
walikota.
- Fotokopi identitas KTP pemilik.
- Surat kuasa, pihak ketiga jika pembangunan dikerjakan oleh kontraktor
pelaksana.
- Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi Bangunan (PBB) terakhir.
- Fotokopi buku kepemilikan tanah yang sah (sertifikat hak/akta jual beli)
- Gambar arsitektur rumah berikut gambar situasi rumah. Untuk daerah
tertentu seperti DKI Jakarta gambar kerja harus dibuat oleh arsitek yang
memiliki surat izin bekerja perencana (SIBP).
Seluruh dokumen ini harus dilengkapi. Apabila ada kesalahan atau
ketidaksesuaian gambar maka petugas akan memberikan koreksti untuk
diperbaiki, lamanya izin ini keluar kurang lebih 1 minggu setelah itu akan
dikeluarkan izin pembangunan atau izin prinsip (IP), dengan izin IP anda sudah 9 dapat membangun sambil menunggu IMB yang bisa keluar hingga 1 bulan kemudian.
Pemerintah daerah akan mengadakan kontrol berkala ke lapangan untuk
memastikan apakah bangunan masih sesuai dengan gambar yang diajukan.
IMB memiliki masa berlaku selama 1 tahun, apabila dalam waktu 1 tahun
pembangunan rumah belum selesai, maka pemilik atau pelaksanaan
pembangunan harus mengajukan permohonan perpanjangan IMB, jika dalam
waktu 1 tahun kemudian bangunan belum selesai maka harus dibuat IMB baru.
Setelah bangunan selesai masih ada surat lagi yang diperlukan, yaitu IPB (Izin Penggunaan Bangunan) yang berlaku selama 10 tahun untuk rumah tinggal setelah masa IPB selesai. Pemilik mengajukan permohonan kelayakan
menggunakan bangunan (PKMB), dalam proses ini petugas pemerintah
memeriksa kelayakan bangunan tersebut terutama kelayakan kontruksi.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian