Tunjukkan transparansi, Ahok ungkap gaji lewat blog
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #15
Ahok. ozip-magazine.com |
"Saya apa yang terjadi saya tulis semua, jadi prinsipnya kita harus transparasi, masyarakat harus tahu semua. Kan saya terima gaji dari masyarakat."
- Ahok
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan kerap menuangkan segala hal tentang dirinya ke dalam blog pribadi miliknya. Termasuk perihal gajinya saat menjadi anggota DPR.
"Saya apa yang terjadi saya tulis semua, jadi prinsipnya kita harus transparasi, masyarakat harus tahu semua. Kan saya terima gaji dari masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota, Jakarta, Selasa (30/10).
Informasi mengenai kehidupan pribadinya pun bisa diperoleh melalui blog tersebut.
"Setiap kali rapat itu kita dapat, selalu saya tulis, dapat mobil saya tulis, istri saya dapat uang belanja saya tulis, saya ingin masyarakat punya bayangan pejabat dapat anggaran berapa, sehingga masyarakat belajar sesuatu lah," imbuhnya lagi.
Dalam blognya www.Ahok.org, Ahok sempat menulis honor terakhir yang dia dapat saat masih menjadi anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR. Blog tersebut diposting pada 19 Juli 2011.
Berikut isi dari blog tersebut:
Honor Terakhir Dari Baleg
Posted by admin on July 19, 2011
Ahok.Org – Minggu lalu saya dihubungi via telepon oleh staf di Badan Legislasi, walau sudah dikeluarkan dari Baleg, ternyata honor saya yang terakhir sebagai anggota panja RUU Penanganan konflik sosial (PKS) tetap dibayarkan sebesar Rp.2,125,000 juta ,dan sekaligus uang honor ketok palu RUU PKS ini sebesar Rp.4,250,000 jt.
Tadi, Selasa (19/7) saya ke sekretariat Baleg untuk menerimanya. Kalau proses legislasi begitu lama seharusnya bukanlah seluruhnya kesalahan angggota Baleg, alangkah bahayanya kalau semua dibahas asal-asalan hanya demi mendptkan uang honor ketok palunya?
Uang tersebut adalah uang terakhir honor saya dari baleg, ada guyonan dari rekan yang bekerja di Baleg itu adalah kuli politik mengharapkan honor, kalau yang main proyek atau dikenal istilah “burung nazar” tidak mau menjadi anggota Baleg karena harus rapat terus menerus, Saya melihat semua komisi maupun badan di DPR ini semua mendapatkan uang yang cukup besar dan sangat jauh diatas upah minimum rakyat biasa, seharusnya kalau mau mendapatkan uang besar maka rakyat juga harus mendapatkan upah yang sesuai denga gaji dan penghasilan para pejabat negara.
Rakyat tidak butuh bantuan sosial tetapi keadilan sosial sesuai dengan Sila Ke-5 Pancasila.
Editor: M. Amin
Sumber :