5 Calon kepala daerah yang kena demam kotak-kotak Jokowi
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #25
Gaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yang mengenakan baju kotak-kotak hingga memenangi Pilgub DKI menjadi inspirasi kandidat di daerah lain.
Di banyak daerah, kontestan pilkada turut mengenakan baju kotak-kotak saat kampanye. Kebanyakan, mereka berasal atau didukung oleh partai yang juga mengusung Jokowi-Basuki yaitu PDIP. Namun, ada pula yang berasal dari calon independen.
Beberapa calon masih harus bersaing untuk memperebutkan kursi kepala daerah. Tetapi, di antara mereka yang terinspirasi baju kotak-kotak Jokowi, ada yang sudah bertarung dalam pilkada. Hasilnya tak semua seperti Jokowi-Basuki. Ada pula yang kalah. Berikut kepala daerah yang ikut terbawa baju kotak-kotak ala Jokowi.
1. Supiyardi-Encep
Pasangan Supiyardi-Encep Saepulloh mengikuti Pilkada Kota Cimahi September 2012 lalu. Pasangan ini menggunakan kode SAE, diusung oleh PDIP, PKS dan PAN. Pasangan ini juga menggunakan baju kotak-kotak di foto resmi sebagai kontestan Pilkada Kota Cimahi. Sayang, duet SAE kalah dari pesaingnya Atty Suharti-Sudiarto (PASTI). Duet Atty Suharti adalah istri dari walikota Itoch Tohija yang tidak bisa mencalonkan lagi.
2. Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki
Pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki bersiap mendaftarkan diri sebagai cagub dan cawagub Jabar. Berangkat ke KPU Jabar, pasangan yang berslogan Paten itu memakai kemeja kotak-kotak.
Bukan Paten saja yang memakai kotak-kotak, beberapa tim sukses juga mengenakan pakaian khas Jokowi-Ahok di Pilgub DKI dulu. Pantauan merdeka.com, Sabtu (10/11), di kantor DPD PDIP Jabar, pasangan ini berangkat menuju KPU Jabar. Mereka©©© longmarch dengan diiringi tarian Sisingaan. Namun, ada perbedaan kemeja kotak-kotak yang dipakai Jokowi-Ahok dan Rieke-Teten saat mendaftarkan diri ke KPU Jabar hari ini. Apa saja?
Perbedaan pertama, yakni ukuran kotak-kotak yang dipakai Rieke-Teten lebih besar ketimbang yang dipakai Jokowi. Secara kasat mata, kira-kira ukuran satu kotak kemeja Rieke-Teten sama dengan dua kali yang dipakai Jokowi-Ahok.
Bukan Paten saja yang memakai kotak-kotak, beberapa tim sukses juga mengenakan pakaian khas Jokowi-Ahok di Pilgub DKI dulu. Pantauan merdeka.com, Sabtu (10/11), di kantor DPD PDIP Jabar, pasangan ini berangkat menuju KPU Jabar. Mereka©©© longmarch dengan diiringi tarian Sisingaan. Namun, ada perbedaan kemeja kotak-kotak yang dipakai Jokowi-Ahok dan Rieke-Teten saat mendaftarkan diri ke KPU Jabar hari ini. Apa saja?
Perbedaan pertama, yakni ukuran kotak-kotak yang dipakai Rieke-Teten lebih besar ketimbang yang dipakai Jokowi. Secara kasat mata, kira-kira ukuran satu kotak kemeja Rieke-Teten sama dengan dua kali yang dipakai Jokowi-Ahok.
3. Jantje Sajouw-Ivan Sarundajang
Ilustrasi
Pasangan Calon Bupati Minahasa Jantje Sajouw dan Ivan Sarundajang diusung PDIP untuk Pilkada Minahasa. Kesamaan partai membuat Jantje dan Ivan Sarundajang percaya diri untuk sering mengenakan baju kotak-kotak. Gambar baliho kedua pasangan dengan baju kotak-kotak tersebar di jalan-jalan Minahasa. Rencananya, sebanyak 258.225 wajib pilih akan menyalurkan hak pilihnya pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada 12 Desember 2012 nanti.
4. Puput Tantriana Sari-Timbul Prihanjoko
Ilustrasi
Pilkada Probolinggo diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni nomor urut satu adalah pasangan Puput Tantriana Sari (istri Bupati Probolinggo Hasan Aminudin) - Timbul Prihanjoko (HATI), nomor urut dua pasangan Habib Salim Qurays-Agus Setiawan (BAGUS), dan nomor urut tiga pasangan Kusnadi- Wahid Nurahman (KAWAN).
Strategi yang dilakukan Jokowi menarik perhatian tim sukses pasangan HATI. Pasangan ini juga didukung oleh PDIP. Atribut kotak-kotak banyak digunakan oleh pendukung pasangan ini. Hasil penghitungan cepat (quick count) perolehan suara pasangan Tantriana Hasan Aminuddin-Timbul (HaTi) masih tetap unggul dari dua pasangan lain. Melihat hasil tersebut, diperkirakan akan ada putaran kedua.
Saat ini, HaTi memperoleh 40,24 persen atau 88.068 suara, Salim Qurays-Agus Setiawan (BaGus) (32,32 persen atau 70.720 suara), dan Kusnadi-Wahid Nurahman (Kawan) (27.44 persen, 60.057 suara).
Saat ini, HaTi memperoleh 40,24 persen atau 88.068 suara, Salim Qurays-Agus Setiawan (BaGus) (32,32 persen atau 70.720 suara), dan Kusnadi-Wahid Nurahman (Kawan) (27.44 persen, 60.057 suara).
5. La Ode Azis-HT Jusrin
Ilustrasi
Bakal calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Azis-H T Jusrin juga mengenakan baju kotak-kotak ala Jokowi. Pasangan cagub Sultra ini mengenakan baju kotak-kotak dan promosi lewat berbagai baliho. Namun, belum lagi bersaing, bakal calon independen ini sudah digugurkan KPU karena tidak memenuhi syarat dukungan. KPU Sultra melalui rapat pleno pada 12 Oktober 2012, menetapkan empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sultra periode 2013-2018 yang ikut pilkada pada 4 November 2012. Keempat pasangan tersebut adalah Buhari Matta-Amirul Tamim, Nur Alam-HM Saleh Lasata, Ridwan BAE-Haerul Saleh, dan Ali Mazi-Bisman Saranani.
Editor: M. Amin
Sumber :