5 Solusi Ahok bongkar kemacetan Jakarta
Duet Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serius membenahi sengkarut kemacetan Jakarta.
Berbagai solusi pun ditawarkan kepada publik. Ada solusi jangka pendek, ada pula solusi jangka panjang.
Keputusan belum diambil tetapi kisi-kisinya sudah jelas. Langkahnya juga diupayakan lebih cepat. Berikut 5 solusi kemacetan Jakarta yang disampaikan Ahok dalam beberapa kesempatan.
1. Pembangunan 12 underpass atau flyover di perlintasan kereta api
Pembangunan 12 underpass atau flyover di perlintasan kereta api
Ahok berniat merealisasikan pembangunan 12 underpass atau flyover di perlintasan kereta api di Jakarta.
"Sekarang kita mau bangun underpass. Kita bicara secara teknis, kalau kita bangun semua pasti macet jalannya. Saya titip teknik sipil bagaimana caranya membangun underpass flyover tanpa menggunakan jalan yang besar dan membuat tambah macet," kata Ahok dalam acara 'Pemeliharaan dan perawatan bangunan sipil dan lingkungan dalam mempertahankan kinerja infrastruktur di Indonesia' di Jakarta, Kamis (1/11).
Ahok mengatakan, untuk pembangunan 12 flyover atau underpass memakan waktu satu hingga dua tahun pengerjaan. Dalam rentang waktu yang cukup lama itu, kemacetan sulit dihindarkan.
"Kita mau ngurangin macet tapi waktu bangun 1-2 tahun kan akibatnya bisa jadi macet. Nah itu yang akhirnya, tahun depan kita tidak bisa membangun sekaligus 12 flyover," ujar Ahok.
Menurut Ahok, bila pembangunan flyover atau underpass itu terlaksana, maka kereta api bisa melakukan perjalanan setiap tiga menit sekali. "Padahal kalau bisa kita lakukan, KRL bisa tiap 3 menit, kalau setiap 3 menit, 1 line itu sudah luar biasa. Kita sudah bisa mengurangi kendaraan di Jakarta Selatan, Timur, Utara, Barat," katanya.
Ahok berniat merealisasikan pembangunan 12 underpass atau flyover di perlintasan kereta api di Jakarta.
"Sekarang kita mau bangun underpass. Kita bicara secara teknis, kalau kita bangun semua pasti macet jalannya. Saya titip teknik sipil bagaimana caranya membangun underpass flyover tanpa menggunakan jalan yang besar dan membuat tambah macet," kata Ahok dalam acara 'Pemeliharaan dan perawatan bangunan sipil dan lingkungan dalam mempertahankan kinerja infrastruktur di Indonesia' di Jakarta, Kamis (1/11).
Ahok mengatakan, untuk pembangunan 12 flyover atau underpass memakan waktu satu hingga dua tahun pengerjaan. Dalam rentang waktu yang cukup lama itu, kemacetan sulit dihindarkan.
"Kita mau ngurangin macet tapi waktu bangun 1-2 tahun kan akibatnya bisa jadi macet. Nah itu yang akhirnya, tahun depan kita tidak bisa membangun sekaligus 12 flyover," ujar Ahok.
Menurut Ahok, bila pembangunan flyover atau underpass itu terlaksana, maka kereta api bisa melakukan perjalanan setiap tiga menit sekali. "Padahal kalau bisa kita lakukan, KRL bisa tiap 3 menit, kalau setiap 3 menit, 1 line itu sudah luar biasa. Kita sudah bisa mengurangi kendaraan di Jakarta Selatan, Timur, Utara, Barat," katanya.
2. Pengelolaan transportasi harus satu pintu
Wakil Gubernur Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) akan memperbaiki sistem transportasi Jakarta. Salah satunya adalah dengan menerapkan pengelolaan transportasi satu pintu.
"Seharusnya transportasi itu berada di bawah satu otoritas. Kalau satu pintu, pengelolaannya bisa lebih baik," kata Ahok saat menghadiri acara Rakerda PDIP Jakarta, Minggu (21/10).
Dia mencontohkan, pengelolaan transportasi di Jakarta saat ini masih semrawut. Akibatnya banyak bus, Kopaja, Metromini tidak layak dan sudah tua.
"Izin-izin proyek milik perorangan. Makanya kami sedang pikirkan bagaimana ke depannya bisa digabung semua nanti," ujar dia.
Sementara Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu mengungkapkan, akan menghadirkan minimal 1.000 armada Kopaja untuk menggantikan yang sudah tidak laik jalan di Ibu Kota. Seribu Kopaja tersebut akan diperbantukan dengan pola hibah atau pun subsidi.
"Polanya kan bisa melalui hibah atau pemberian subsidi. Yang jelas tahun depan minimal 1.000 kopaja harus keluar," ujar Jokowi kepada merdeka.com.
Mengenai banyaknya kritikan karena kebijakan tersebut tak ada dasar hukumnya, Jokowi membantahnya. Menurutnya, dasar hukum yang akan digunakan adalah Permendagri.
"Permendagri, atau hibah untuk bantuan sosial, nggak ada bedanya. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya mudah. Hal-hal yang sederhana malah dibuat sulit," katanya.
Menurut Jokowi, yang lebih penting untuk dipikirkan nanti adalah performance. Penampilan Kopaja yang akan lebih dipercantik. "Penampilan dipercantik, pelayanannya diperbaiki total. Goal-nya kan ke situ, itu kan masalah gampang, cuma seperti itu saja kok," tambahnya.
"Seharusnya transportasi itu berada di bawah satu otoritas. Kalau satu pintu, pengelolaannya bisa lebih baik," kata Ahok saat menghadiri acara Rakerda PDIP Jakarta, Minggu (21/10).
Dia mencontohkan, pengelolaan transportasi di Jakarta saat ini masih semrawut. Akibatnya banyak bus, Kopaja, Metromini tidak layak dan sudah tua.
"Izin-izin proyek milik perorangan. Makanya kami sedang pikirkan bagaimana ke depannya bisa digabung semua nanti," ujar dia.
Sementara Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu mengungkapkan, akan menghadirkan minimal 1.000 armada Kopaja untuk menggantikan yang sudah tidak laik jalan di Ibu Kota. Seribu Kopaja tersebut akan diperbantukan dengan pola hibah atau pun subsidi.
"Polanya kan bisa melalui hibah atau pemberian subsidi. Yang jelas tahun depan minimal 1.000 kopaja harus keluar," ujar Jokowi kepada merdeka.com.
Mengenai banyaknya kritikan karena kebijakan tersebut tak ada dasar hukumnya, Jokowi membantahnya. Menurutnya, dasar hukum yang akan digunakan adalah Permendagri.
"Permendagri, atau hibah untuk bantuan sosial, nggak ada bedanya. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya mudah. Hal-hal yang sederhana malah dibuat sulit," katanya.
Menurut Jokowi, yang lebih penting untuk dipikirkan nanti adalah performance. Penampilan Kopaja yang akan lebih dipercantik. "Penampilan dipercantik, pelayanannya diperbaiki total. Goal-nya kan ke situ, itu kan masalah gampang, cuma seperti itu saja kok," tambahnya.
3. Bus baru datang, Metromini dan Kopaja lama dibuang
Konsep peremajaan bus kota di Jakarta digodok secara matang oleh duet Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ahok, konsep semakin matang dengan tujuan agar armada transportasi umum di Jakarta layak dinikmati.
Menurut Ahok, sistem peremajaan nanti pemilik bus sedang yang lama akan ditawari bus baru. Bus baru datang dengan tawaran gaji sopir yang lebih besar dan prospek keuntungan yang lebih bagus.
"Anda tinggal operasikan saja. Nanti bus yg lama dibuang saja. Karena itu tidak boleh jalan lagi, bisa dicabut izinnya. Kan pengelola punya bisnis baru sebagai konsorsium. Tapi sopirnya diseleksi dulu," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (1/11).
Menurut dia, bus baru itu nanti akan masuk jalur Transjakarta. Pintu bus tetap di sebelah kiri tetapi disediakan pintu di sebelah kanan. "Karena kalau masuk busway itu pintu harus sebelah kanan, mirip Transjakarta. Jadi yang sebelah kiri untuk nurunin dan naikin penumpang di halte biasa," tegasnya.
Bus baru itu akan berukuran sekitar 9 meter, lebih panjang dari Kopaja atau Metromini yang ada sekarang, sekitar 7 meter. "Nanti kalau terealisasi, tidak ada lagi naik turun sembarangan di pinggir jalan."
Menurut Ahok, sistem peremajaan nanti pemilik bus sedang yang lama akan ditawari bus baru. Bus baru datang dengan tawaran gaji sopir yang lebih besar dan prospek keuntungan yang lebih bagus.
"Anda tinggal operasikan saja. Nanti bus yg lama dibuang saja. Karena itu tidak boleh jalan lagi, bisa dicabut izinnya. Kan pengelola punya bisnis baru sebagai konsorsium. Tapi sopirnya diseleksi dulu," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (1/11).
Menurut dia, bus baru itu nanti akan masuk jalur Transjakarta. Pintu bus tetap di sebelah kiri tetapi disediakan pintu di sebelah kanan. "Karena kalau masuk busway itu pintu harus sebelah kanan, mirip Transjakarta. Jadi yang sebelah kiri untuk nurunin dan naikin penumpang di halte biasa," tegasnya.
Bus baru itu akan berukuran sekitar 9 meter, lebih panjang dari Kopaja atau Metromini yang ada sekarang, sekitar 7 meter. "Nanti kalau terealisasi, tidak ada lagi naik turun sembarangan di pinggir jalan."
4. Perbaiki marka dan tertibkan pedagang
Kemacetan merupakan penyakit kronis di Jakarta yang sulit dibenahi. Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama yakin dapat mengurai kemacetan melalui program-program yang telah dicanangkan.
"Kalau sekarang yang paling cepat memperbaiki marka-marka jalan, seperti merapikan pedagang kaki lima," ujar Ahok sapaan Basuki di Balaik Kota, Kamis (1/11).
Untuk memaksimalkannya kata Ahok, Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Selain itu, program dari Bank Mandiri yang memasang alat tol pas cukup membantu. Nantinya juga akan dipasang di jalan yang menjadi langganan macet seperti di Semanggi.
"Mobil saya juga sudah dipasang, jadi kalau kita lewat tol, kita ngebut 65 km/jam itu pintunya bisa langsung terbuka kayak di luar negeri. Kalau dengan sistem ini, hemat banget waktunya," katanya.
Ahok juga berencana dalam waktu dekat akan memasang kamera dan yellow box di setiap lampu merah. Pembangunan bus rapit transit (BRT) juga akan dilakukan. "Yang mau kita bangun sekarang yang pasti BRT, bukan MRT," tuturnya.
"Jadi Transjakarta sekarang ini cikal bakal dari BRT dalam teori transportasi. BRT dan MRT sama," tambahnya.
Menurut Ahok, berdasarkan hasil study institut transportation development, program ke depan adalah menggabungkan Kopami, Kopaja yang rutenya di dalam Transjakarta. "Itu nanti akan digabung, sebenarnya jalur Jakarta ini jalurnya seperti laba-laba," katanya.
"Jadi sebenarnya bisa saling bertemu jalurnya. Sehingga ke depannya kita bisa meremajakan Kopami, Kopaja. Lalu kita membayar sopirnya 3 kali UMP," tandasnya.
"Kalau sekarang yang paling cepat memperbaiki marka-marka jalan, seperti merapikan pedagang kaki lima," ujar Ahok sapaan Basuki di Balaik Kota, Kamis (1/11).
Untuk memaksimalkannya kata Ahok, Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Selain itu, program dari Bank Mandiri yang memasang alat tol pas cukup membantu. Nantinya juga akan dipasang di jalan yang menjadi langganan macet seperti di Semanggi.
"Mobil saya juga sudah dipasang, jadi kalau kita lewat tol, kita ngebut 65 km/jam itu pintunya bisa langsung terbuka kayak di luar negeri. Kalau dengan sistem ini, hemat banget waktunya," katanya.
Ahok juga berencana dalam waktu dekat akan memasang kamera dan yellow box di setiap lampu merah. Pembangunan bus rapit transit (BRT) juga akan dilakukan. "Yang mau kita bangun sekarang yang pasti BRT, bukan MRT," tuturnya.
"Jadi Transjakarta sekarang ini cikal bakal dari BRT dalam teori transportasi. BRT dan MRT sama," tambahnya.
Menurut Ahok, berdasarkan hasil study institut transportation development, program ke depan adalah menggabungkan Kopami, Kopaja yang rutenya di dalam Transjakarta. "Itu nanti akan digabung, sebenarnya jalur Jakarta ini jalurnya seperti laba-laba," katanya.
"Jadi sebenarnya bisa saling bertemu jalurnya. Sehingga ke depannya kita bisa meremajakan Kopami, Kopaja. Lalu kita membayar sopirnya 3 kali UMP," tandasnya.
5. Jalur bus padat diganti railbus
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan gagasan tranportasi umum yang tengah dikaji Pemprov DKI. Gagasan itu adalah railbus dengan bahan bakar listrik.
"Pak Gubernur inginkan railbus. Kalau yang di Solo kan pakai solar, ini ada teknologi baru, railbus dengan menggunakan listrik," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (1/11).
Ahok menjelaskan soal teknologi baru itu, di mana railbus di-charge selama 20 detik di setiap stasiun. Namun demikian, Ahok mengaku belum melihat secara detil.
"Menurut laporan dirut KA, karena ini semua yang bikin dirut INKA. Nanti kalau railbus sampai terminalnya di-charge lagi 20 detik. Jadi di-charge di setiap terminal," tegas Ahok.
Ketika ditanya railbus ada di mana saja, menurut Ahok akan dikaji. "Sementara ada beberapa jalur bus padat nanti akan diganti dengan railbus. Cuma pembangunannya mudah kok dengan menanam besi kemudian langsung bisa dipakai. Ini juga berdampingan dengan mobil jadi tidak mengganggu lalu lintas dan ini bisa beriringan dengan kendaraan lain. Kenapa ini penting kita berpikir seperti itu. Ini adalah untuk ketepatan waktu sampainya. Tapi kita masih kaji teknologinya," tegas Ahok.
Menurut Ahok, prinsip transportasi makro di Jakarta adalah pindahkan orangnya bukan kendaraannya. "Makanya, kita itu sebenarnya ingin orang-orang itu tinggal di tengah kota. Maka kita ingin membangun rusun seperti apartemen sederhana, yang murah dan harga sewa terjangkau. Bukan tahunan tapi bulanan," tegasnya.
Tentang target waktu monorail, menurut Ahok, diharapkan terwujud 2-3 tahun lagi. "Tapi itu juga kan masih dikaji. Karena monorail yang dulu rute nya, itu saat Transjakarta blm sebanyak sekarang. Nanti dikaji hingga Desember lah," tegasnya.
"Pak Gubernur inginkan railbus. Kalau yang di Solo kan pakai solar, ini ada teknologi baru, railbus dengan menggunakan listrik," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (1/11).
Ahok menjelaskan soal teknologi baru itu, di mana railbus di-charge selama 20 detik di setiap stasiun. Namun demikian, Ahok mengaku belum melihat secara detil.
"Menurut laporan dirut KA, karena ini semua yang bikin dirut INKA. Nanti kalau railbus sampai terminalnya di-charge lagi 20 detik. Jadi di-charge di setiap terminal," tegas Ahok.
Ketika ditanya railbus ada di mana saja, menurut Ahok akan dikaji. "Sementara ada beberapa jalur bus padat nanti akan diganti dengan railbus. Cuma pembangunannya mudah kok dengan menanam besi kemudian langsung bisa dipakai. Ini juga berdampingan dengan mobil jadi tidak mengganggu lalu lintas dan ini bisa beriringan dengan kendaraan lain. Kenapa ini penting kita berpikir seperti itu. Ini adalah untuk ketepatan waktu sampainya. Tapi kita masih kaji teknologinya," tegas Ahok.
Menurut Ahok, prinsip transportasi makro di Jakarta adalah pindahkan orangnya bukan kendaraannya. "Makanya, kita itu sebenarnya ingin orang-orang itu tinggal di tengah kota. Maka kita ingin membangun rusun seperti apartemen sederhana, yang murah dan harga sewa terjangkau. Bukan tahunan tapi bulanan," tegasnya.
Tentang target waktu monorail, menurut Ahok, diharapkan terwujud 2-3 tahun lagi. "Tapi itu juga kan masih dikaji. Karena monorail yang dulu rute nya, itu saat Transjakarta blm sebanyak sekarang. Nanti dikaji hingga Desember lah," tegasnya.
Editor: M. Amin
Sumber :