Bisakah Jokowi-Ahok atasi macet tanpa kurangi kendaraan?
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #20
"Kan kalau banyak yang punya kendaraan kan pajaknya akan bertambah."
- Ahok
Macet menjadi salah satu masalah kronis yang dihadapi Jakarta. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta hingga akhir 2011 total mencapai 13.347.802 unit. Jumlah tersebut terdiri dari mobil pribadi sebanyak 2,54 juta unit, mobil muatan atau truk sebanyak 581 ribu unit, bus 363 ribu unit, dan sepeda motor sebanyak 9.861.451 unit.
Angka itu terus bertambah seiring berjalannya waktu. Apalagi, Jakarta menjadi lokasi cantik diselenggarakannya pameran otomotif. Sebut saja, dua pameran otomotif akbar yang baru saja diselenggarakan dalam dua bulan terakhir, yakni Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Jakarta Motorcycle Show (JMCS).
Nilai transaksi yang dicapai pada pameran IIMS tahun ini bahkan lebih dari Rp 4,4 triliun, atau meningkat tajam dari tahun sebelumnya yaitu RP 3,5 triliun. Produsen kendaraan roda empat yang ikut dalam pameran itu pun mengaku puas karena mobil yang mereka pasarkan laris terjual.
Beberapa waktu lalu, wacana untuk membatasi jumlah kendaraan pribadi sempat digulirkan untuk meminimalisir kemacetan Jakarta. Namun, hingga kini wacana tersebut belum terealisasi.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak masalah dengan peningkatan kendaraan pribadi di Jakarta.
"Kan kalau banyak yang punya kendaraan kan pajaknya akan bertambah," kata Ahok kepada merdeka.com, Jumat (2/11).
Pria yang biasa disapa Ahok ini juga mengaku tak masalah jika orang kaya memiliki mobil dalam jumlah banyak. Sebab, mobil-mobil tersebut tak dapat digunakan dalam waktu bersamaan.
"Saya tidak masalah. Toh orang kaya mempunyai 10 mobil kan enggak bisa bawa 10 mobil sekaligus," katanya.
Menurutnya, yang harus dibenahi untuk mengatasi kemacetan Jakarta adalah transportasi massal. Jika Jakarta memiliki transportasi yang baik maka masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Coba kalau semuanya lancar macet dengan mobil biasa pasti dia pindah naik busway," katanya.
Sementara itu, pengamat transportasi dan kebijakan publik, Agus Pambagio mengatakan, transportasi massal yang baik merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Namun, pembatasan kendaraan pribadi juga harus dilakukan.
"Tapi kalau dia (Jokowi-Ahok) batasi kendaraan pribadi sekarang dia pasti digebuki sama pengusaha dan masyarakat, karena transportasi umumnya masih enggak baik. Masyarakat pasti bilang gua naik apa?" kata Agus kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, Minggu (4/11).
Menurutnya, tingginya penggunaan pribadi dikarenakan buruknya transportasi umum yang ada di Jakarta. Karena itu, pembenahan transportasi massal di Jakarta menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan.
"Mobil banyak karena angkutan umum enggak beres," katanya.
Editor: M. Amin
Sumber :