Deal di balik pertemuan Dahlan dan Jokowi yang kedua
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #44
"Saya hanya mengurusi agar perizinannya cepat dan disegerakan. Besok pagi langsung saya undang untuk menyelesaikan izin-izin."
- Jokowi
Kedua kalinya Gubernur Jakarta Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi menyambangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Jokowi secara resmi sebagai Gubernur Jakarta mendatangi Menteri BUMN Dahlan Iskan, satu hari setelah ia resmi dilantik, 16 Oktober lalu.
Pada pertemuan pertama, Kedatangan Jokowi membicarakan masalah transportasi DKI Jakarta termasuk kereta api dan pemakaian lahan-lahan BUMN untuk perumahan rakyat miskin. Jokowi mengaku datang atas undangan dari Menteri BUMN Dahlan Iskan
Kemarin, atas undangan mantan Direktur PLN tersebut, Jokowi mendatanginya lagi. Kali ini, Dalam pertemuannya ia mengaku membicarakan mengenai rencana pembangunan tower rumah susun di KBN (Kawasan Berikat Nusantara) di Cakung dan Marunda Jakarta Utara.
Dalam pembicaraan tersebut, Dahlan menyampaikan ide mengenai pembenahan pemukiman kumuh di Jakarta. Dahlan mempunyai rencana membangun tower rumah susun di daerah Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Ia menilai adanya tower rumah susun, pemukiman kumuh yang selama ini dinilai menganggu fungsi sungai, bisa dibersihkan.
"KBN sanggup bangun itu tidak usah dana dari DKI, yang di sebelahnya itu ada sungai yang juga mampet tidak berfungsi karena penuh dengan perumahan kumuh nanti itu bisa dinormalkan lagi saluran saluran itu dengan penduduk yang ditampung di rumah susun di KBN itu," ungkap Dahlan di kantornya, Jakarta, Rabu (28/11).
Sedangkan Jokowi secara diplomatis mengaku hanya diminta Dahlan untuk mengurus perizinannya agar pembangunan yang direncanakan akan dimulai pada pertengahan bulan Desember ini bisa terlaksana.
"Saya hanya mengurusi agar perizinannya cepat dan disegerakan. Besok pagi langsung saya undang untuk menyelesaikan izin-izin," ungkap Jokowi ketika ditemui di ruangan Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (28/11).
Jokowi menyebut kebutuhan anggaran sekitar Rp 600 miliar untuk 6 tower yang akan digarap oleh Perumnas, Hutama Karya sebagai konstruksi, dan Indra Karya sebagai Konsultan. Dahlan pun menjanjikan tidak ada dana dari APBD Jakarta.
Editor: M. Amin
Sumber :