Macam-macam Usaha dengan Modal Rp 5 Juta
Da Vina Entrepreneurship @2012 Davinanews.com/Yudi |
Bisnis apa yang bisa dibuka dengan modal Rp 5 juta? Mungkin itu pertanyaan yang sering Anda lontarkan. Padahal, jawabannya banyak sekali!
Anda bisa mencoba peluang usaha yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan Anda saat ini. Pilihannya adalah usaha memproduksi barang, jasa atau perdagangan. Usaha memproduksi barang (makanan, minuman, kerajinan, pakaian, dll) dan perdagangan (voucher isi ulang, jual beli handphone second, pakaian, sepatu, dll) biasanya membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan usaha jasa (broker properti, jasa rental komputer, event organizer, guru privat, dll). Namun kalau Anda ingin membuka usaha yang cocok untuk Anda, maka jawabannya sangat relatif, karena tergantung pada kondisi Anda dan lingkungan Anda.
Belasan bahkan puluhan ide dilengkapi sistem dan cara memulai usaha sendiri, bisa Anda dapatkan melalui buku, internet, majalah, surat kabar, tabloid, radio, televisi, teman-teman dan sumber-sumber informasi lainnya. Masalahnya terlalu banyak informasi terkadang membuat kita jadi bingung. Jika banyak yang bilang kalau bisnis yang kita pilih sebaiknya sesuai dengan hobi, pendapat tersebut ada benarnya, tetapi tidak selalu hobi, tetapi mungkin lebih diperluas artinya kepada kegiatan yang kita sukai. Karena biasanya semakin Anda menyukainya, semakin Anda percaya pada produk atau jasa dan keuntungan yang diperoleh pelanggan Anda dari produk atau jasa tadi, maka peluang untuk berhasil dan sukses semakin terbuka. Jadi bisnis apapun yang Anda pilih, pastikanlah Anda menyukainya.
Untuk bisa memilih usaha apa yang cocok untuk Anda, maka ada tiga faktor kunci yang harus diperhatikan sebelum membuka usaha, yaitu:
Pertama, kenali pribadi Anda, dalam kaitannya dengan usaha. Jika Anda dalam berbisnis cenderung ingin mendapatkan hasil besar secara cepat, tentunya kurang cocok jika membuka toko kelontong yang mengandalkan jumlah penjualan yang terus-menerus meskipun margin keuntungannya kecil. Melakukan pekerjaan proyek, walaupun sesekali saja tetapi untung besar mungkin lebih cocok. Anda bisa mencari pemahaman mengenai karakter Anda dalam berusaha mengenai perenungan pribadi maupun meminta pendapat orang yang dekat dengan Anda.
Kemudian temukanlah alasan mengapa Anda ingin membuka usaha, dan jadikan alasan itu sebagai motivasi dalam berusaha. Selanjutnya peliharalah motivasi itu agar Anda terus bersemangat. Selain itu memahami bakat dan kemampuan Anda juga penting karena pemahaman ini akan menjadi poin utama dalam pemilihan usaha. Jangan lupa jika Anda telah mempunyai pengalaman usaha yang lalu, maka telaahlah kembali agar bisa memberikan gambaran mengenai bagaimana Anda akan menjalankan usaha yang baru nanti.
Kedua, penentuan jenis usaha. Kenalilah karakter usaha yang ada, apakah suatu jenis usaha bersifat berkelanjutan (misalnya: rental komputer, warung makan, toko kelontong, jual kartu selular) atau bersifat temporer per proyek (misalnya event organizer, penyewaan tenda, jasa terjemahan). Apakah usaha tersebut membuat Anda harus sering bertemu orang dan melakukan perjalanan bisnis dan presentasi, ataukah Anda lebih memilih bidang usaha yang tidak membuat Anda sering bepergian. Pilihlah karakter jenis usaha mana yang lebih Anda sukai.
Setelah itu barulah perkirakan kemampuan Anda saat ini untuk menjalankan usaha tersebut. Kemampuan ini meliputi modal usaha, keahlian aspek teknis dalam menjalankan usaha, pengelolaan keuangannya, bagaimana mengantisipasi persaingan, dan lain-lain.
Tak kenal maka tak sayang, maka dalam membuka usaha juga berlaku. Bila Anda memutuskan untuk membuka usaha, maka sudah seharusnya Anda mengetahui seluk beluk bidang usaha yang akan Anda buka nantinya. Pemahaman akan bidang usaha ini sangat mempengaruhi tingkat risiko usaha Anda. Semakin Anda mengenal dan memahami bidang usahanya, maka berbagai risiko usahanya bisa segera diantisipasi, sehingga risiko gagalnya juga semakin kecil. Anda kan tidak ingin uang Rp 5 juta yang sudah dikumpulkan dengan susah payah hilang begitu saja bukan?
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber :