Menulislah! Itu Menghubungkanmu kepada Dunia
Apakah anda termasuk kategori orang yang selalu menganggap tulisan sendiri tidak bagus? Tidak layak dibaca oleh orang lain? Selalu ragu-ragu untuk mem-posting dan membagikan pada orang lain? Kalau iya, berarti anda sepaham dengan saya. Tapi tahukah anda, sejelek-jeleknya tulisan itu menurut kita kadang sangat berguna bagi orang lain. Apalagi bila tulisan kita mengandung pesan serta dinilai sangat informatif.
Hal itulah yang terjadi pada tulisan-tulisan saya yang sampai hari ini saya sendiri masih meragukan kualitasnya. Sebagai seorang yang tidak memiliki background pendidikan di bidang kepenulisan, saya hanya bisa menulis secara sederhana. Perbendaharaan kata sangat terbatas. Jadinya kosa kata yang saya gunakan di tiap tulisan terkesan itu-itu saja. Monoton, tidak variatif. Tidak menarik! Itu menurut saya.
Tapi ternyata tidak seperti itu bagi orang lain. Sebagian dari pembaca memberikan apresiasi sedemikian tinggi. Memacu semangat saya untuk menulis kian menderu. Yang teristimewa ketika semula saya hanya bisa menayangkan tulisan-tulisan saya secara online di blog ini, sekarang saya bisa melihat tulisan-tulisan saya tercetak pada lembar-lembar halaman surat kabar.
Sebuah media cetak berbahasa Indonesia di Hong Kong yang bernama Koran Indonesia memberikan kesempatan pada saya untuk ikut mengisi beberapa kolom-nya. Tentunya dengan artikel-artikel aktual yang menuntut saya melakukan beberapa liputan. Agak canggung awalnya, tapi lama-lama saya menjadi terbiasa. Bisa menyeleraskan langkah saya dengan ritme dunia pewartaan.
Dari kegiatan ini juga saya jadi banyak menemui pengalaman-pengalaman baru nan menarik. Di antaranya adalah meliput konser beberapa musikus dan grup band papan atas yang sedang menggelar konsernya di Hong Kong. Blusukan ke beberapa komunitas BMI Hong Kong, melihat dari dekat bagaimana para pahlawan devisa ini tak hanya sibuk berkutat dengan keluh kesah. Tapi mereka juga dengan giat menyebarkan semangat kepada sesama temannya. Dan yang tak kalah menariknya ketika saya tertantang untuk melakukan interview kepada beberapa narasumber. Secara tak sadar saya telah mampu membangun rasa percaya diri yang selama ini jauh saya sembunyikan di dasar kantong celana.
Hobi menulis saya yang selintas hanya kegiatan iseng-iseng berhadiah sekarang sudah seperti ‘pekerjaan sampingan’ yang menjanjikan.
Kejutan-kejutan kecil juga kerap menghampiri saya. Setelah beberapa waktu reporter SCTV, Sufiani Tanjung sempat menjadikan saya sebagai narasumber untuk ditayangkan di Liputan 6, sekarang kesempatan serupa datang dari stasiun televisi lain.
Adalah Dindi Tartika Amanda. Presenter dari sebuah program acara traveling di TVOne. Belum lama ini, dia menghubungi saya. Dari mana dia tahu tentang saya? Ternyata, lagi-lagi semua itu berawal dari tulisan. Ya tulisan-tulisan saya yang ada di blog ini.
Dindi Tartika yang menggawangi program ‘Bukan Jalan-Jalan Biasa’ di TVOne ini memperoleh data tentang saya dari produsernya. Jadi, sang produser sebelum mengirim tim-nya ke Hong Kong terlebih dahulu browsing ke internet. Bertemulah dia dengan tulisan saya yang beberapa diantaranya menceritakan kehidupan masyarakat Hong Kong serta tentunya kegiatan BMI kita di sini.
Singkat cerita presenter cantik itupun menyapa saya melalui Kompasiana. Di sela-sela kesibukannya, dia menyempatkan diri untuk membuat akun di blog kita ini. Dan setelahnya dia mulai menghubungi saya via kolom komentar dan inbox.
Komunikasi intens kita lakukan sejak itu. Pada intinya, dia ingin meminta bantuan kepada saya untuk selama proses syuting untuk program acaranya tersebut di Hong Kong. Tak tanggung-tanggung, dia dan Cameraman-nya akan tinggal di Hong Kong selama 10 hari. Woww! Itsn’t it cool? Dan jawaban saya tentu saja, “Okay! Sip! Dengan senang hati aku kan menjadi guide-mu selama di sini, mbak Dindi!”
Tentang bagaimana serunya pertemuan saya dengan Dindi Tartika beserta Cameraman-nya itu, akan saya ceritakan di postingan saya berikutnya. Yang jelas di sini saya hanya ingin sekedar berbagi pengalaman. Betapa besar efek yang dibawa dari sebuah tulisan yang kita buat.
Jadi begini teman, teruslah menulis! Jangan pernah letih menyebar kabar kebaikan pada dunia. Setelah itu kau akan rasakan betapa dunia serasa amat bersahabat denganmu. Lebih dari yang kau bayangkan!
Tapi ternyata tidak seperti itu bagi orang lain. Sebagian dari pembaca memberikan apresiasi sedemikian tinggi. Memacu semangat saya untuk menulis kian menderu. Yang teristimewa ketika semula saya hanya bisa menayangkan tulisan-tulisan saya secara online di blog ini, sekarang saya bisa melihat tulisan-tulisan saya tercetak pada lembar-lembar halaman surat kabar.
Sebuah media cetak berbahasa Indonesia di Hong Kong yang bernama Koran Indonesia memberikan kesempatan pada saya untuk ikut mengisi beberapa kolom-nya. Tentunya dengan artikel-artikel aktual yang menuntut saya melakukan beberapa liputan. Agak canggung awalnya, tapi lama-lama saya menjadi terbiasa. Bisa menyeleraskan langkah saya dengan ritme dunia pewartaan.
Dari kegiatan ini juga saya jadi banyak menemui pengalaman-pengalaman baru nan menarik. Di antaranya adalah meliput konser beberapa musikus dan grup band papan atas yang sedang menggelar konsernya di Hong Kong. Blusukan ke beberapa komunitas BMI Hong Kong, melihat dari dekat bagaimana para pahlawan devisa ini tak hanya sibuk berkutat dengan keluh kesah. Tapi mereka juga dengan giat menyebarkan semangat kepada sesama temannya. Dan yang tak kalah menariknya ketika saya tertantang untuk melakukan interview kepada beberapa narasumber. Secara tak sadar saya telah mampu membangun rasa percaya diri yang selama ini jauh saya sembunyikan di dasar kantong celana.
Hobi menulis saya yang selintas hanya kegiatan iseng-iseng berhadiah sekarang sudah seperti ‘pekerjaan sampingan’ yang menjanjikan.
Kejutan-kejutan kecil juga kerap menghampiri saya. Setelah beberapa waktu reporter SCTV, Sufiani Tanjung sempat menjadikan saya sebagai narasumber untuk ditayangkan di Liputan 6, sekarang kesempatan serupa datang dari stasiun televisi lain.
Adalah Dindi Tartika Amanda. Presenter dari sebuah program acara traveling di TVOne. Belum lama ini, dia menghubungi saya. Dari mana dia tahu tentang saya? Ternyata, lagi-lagi semua itu berawal dari tulisan. Ya tulisan-tulisan saya yang ada di blog ini.
Dindi Tartika yang menggawangi program ‘Bukan Jalan-Jalan Biasa’ di TVOne ini memperoleh data tentang saya dari produsernya. Jadi, sang produser sebelum mengirim tim-nya ke Hong Kong terlebih dahulu browsing ke internet. Bertemulah dia dengan tulisan saya yang beberapa diantaranya menceritakan kehidupan masyarakat Hong Kong serta tentunya kegiatan BMI kita di sini.
Singkat cerita presenter cantik itupun menyapa saya melalui Kompasiana. Di sela-sela kesibukannya, dia menyempatkan diri untuk membuat akun di blog kita ini. Dan setelahnya dia mulai menghubungi saya via kolom komentar dan inbox.
Komunikasi intens kita lakukan sejak itu. Pada intinya, dia ingin meminta bantuan kepada saya untuk selama proses syuting untuk program acaranya tersebut di Hong Kong. Tak tanggung-tanggung, dia dan Cameraman-nya akan tinggal di Hong Kong selama 10 hari. Woww! Itsn’t it cool? Dan jawaban saya tentu saja, “Okay! Sip! Dengan senang hati aku kan menjadi guide-mu selama di sini, mbak Dindi!”
Tentang bagaimana serunya pertemuan saya dengan Dindi Tartika beserta Cameraman-nya itu, akan saya ceritakan di postingan saya berikutnya. Yang jelas di sini saya hanya ingin sekedar berbagi pengalaman. Betapa besar efek yang dibawa dari sebuah tulisan yang kita buat.
Jadi begini teman, teruslah menulis! Jangan pernah letih menyebar kabar kebaikan pada dunia. Setelah itu kau akan rasakan betapa dunia serasa amat bersahabat denganmu. Lebih dari yang kau bayangkan!
Penulis: Aulia
Sumber: