Tampilkan postingan dengan label Terbaru. Tampilkan semua postingan

Ini Rahasia Sukses Veronica Colondam Membangun YCAB, Menciptakan Dampak ...

Ini Rahasia Sukses Veronica Colondam Membangun YCAB, Menciptakan Dampak ...

Selasa, Desember 24, 2019  /  0 Comments

...

Gubernur Anies Baswedan Resmikan Wahana Permainan Baru Kereta Misteri di...

Gubernur Anies Baswedan Resmikan Wahana Permainan Baru Kereta Misteri di...

Selasa, Desember 24, 2019  /  0 Comments

...

Dr. RACHMAT GOBEL MENJAWAB ?!

Dr. RACHMAT GOBEL MENJAWAB ?!

Selasa, Desember 24, 2019  /  0 Comments

...

Indra Utomo - Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI...

Indra Utomo - Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI...

Selasa, Desember 24, 2019  /  0 Comments

...

Detik detik Ketua BEM UI Manik Marganamahendra Mempersembahkan Mawar Mer...

Detik detik Ketua BEM UI Manik Marganamahendra Mempersembahkan Mawar Mer...

Selasa, Oktober 08, 2019  /  0 Comments

...

Orasi Bang Jalih Pitung - PART 12

Orasi Bang Jalih Pitung - PART 12

Senin, Oktober 07, 2019  /  0 Comments

...

Orasi Ridho Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta - PART 9

Orasi Ridho Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta - PART 9

Senin, Oktober 07, 2019  /  0 Comments

...

Orator Ajak Massa Aksi Mujahid 212 Kibarkan BENDERA TAUHID Tinggi-tinggi...

Orator Ajak Massa Aksi Mujahid 212 Kibarkan BENDERA TAUHID Tinggi-tinggi...

Senin, Oktober 07, 2019  /  0 Comments

...

Tausiyah Ustadz Asep Syarifuddin dari API Jawa Barat - PART 11

Tausiyah Ustadz Asep Syarifuddin dari API Jawa Barat - PART 11

Senin, Oktober 07, 2019  /  0 Comments

...

Begini Cara Update E-Money Bagi Member Konki Way

Begini Cara Update E-Money Bagi Member Konki Way

Senin, Agustus 21, 2017  /  0 Comments

Setelah top up saldo E-MONEY MANDIRI PRABAYAR Anda menggunakan Shopcoin berhasil, Anda mesti meng update saldo E-MONEY MANDIRI PRABAYAR melalui mesin ATM MANDIRI dengan cara sebagai berikut : 1. Jangan lupa membawa E-MONEY...

Apa itu ShopCoin?

Apa itu ShopCoin?

Senin, Agustus 21, 2017  /  0 Comments

ShopCoin (SC) adalah uang elektronik yang tersimpan di server tersendiri, yang dapat diakses menggunakan KongKow Messenger. Setelah Split 19, semua member yang melakukan SELL secara otomatis akan mendapatkan...

Begini Cara Kerja Bisnis Konki Way

Begini Cara Kerja Bisnis Konki Way

Rabu, Agustus 16, 2017  /  0 Comments

Di Bisnis Konkiway terdapat 3 macam keanggotaan yaitu: Free member - Keanggotaan ini gratis tidak di pungut biaya, Jika anda mengisi saldo, maka saldo tersebut bisa langsung anda belanjakan...

Belum Pecah Telor Juga? Ini Solusinya...

Belum Pecah Telor Juga? Ini Solusinya...

Senin, Juli 10, 2017  /  0 Comments

Indobroker merupakan komunitas broker properti yang dibangundengan dasar supaya para broker properti di Indonesia memilikisebuah keluarga besar yang saling mendukung dan bekerjasama. Ke depannya, komunitas ini akan hadir di setiap...

Closing Anda Belum Terwujud? Ini Caranya...

Closing Anda Belum Terwujud? Ini Caranya...

Sabtu, Juli 08, 2017  /  0 Comments

Sudah memasuki pertengahan tahun 2017 nih. Sudah siap menghadapi akhir tahun 2017 dengan lebih baik? Bagaimana tahun 2017 Anda? Closing Anda sudah banyak terwujud? Jikalau belum, hari ini...

FOMO "Fear of Missing Out" dan Crowd Leadership

Banyak penyakit psikologis yang berhubungan dengan masalah sosial yang timbul di alam modern atau digital ini, yang sebenarnya bukan penyakit baru. Narsisme, sebagai contoh sebuah 'penyakit sosial'. Dulu, ‘narsis’ diartikan sebagai gejala psikologis yang dihindari. Tetapi sekarang dari sisi yang berbeda, bisa dikatakan bahwa tanpa modal narsis, tidak mungkin seseorang bisa eksis.

Narsisme Sehat atau bisa disebut narsisme dalam koridor yang bisa ditoleransi secara positif, tidak berlebihan, tetapi tetap hasilkan eksposur yang diharapkan. Selebriti baru di dunia social yang bina personal brandnya dengan baik dan kemudian didaulat jadi endorser-buzzer hasilkan income lumayan.

Gejala masalah sosial atau psikologis lain yang juga bermetamorfosa di dunia baru, dunia digital ini disebut FOMO – ‘Fear of Missing Out’. Ini sebuah bentuk social anxiety, kegelisahan seseorang yg kuatir akan ketinggalan kesempatan untuk berinteraksi social dan tahu hal baru. Andrew K. Przybylski Ph.D. dalam studinya menemukan bhw FOMO adalah kondisi psikologis yang dialami oleh orang-orang yang selalu ingin dihargai. Gejala ini terasa percepatannya pada saat interaksi antar individu semakin mudah dan instant dengan bantuan teknologi.

Jadi, bila seseorang berada ‘berjauhan’ dengan gadget membuat seseorang tersebut menjadi anxiety, gelisah. Orang dengan gejala FOMO kuatir akan tertinggal berita menarik atau tertinggal cerita seputar kehidupan di social networknya. Lazim terjadi di orang-orang yang seolah sudah tidak bisa dilepaskan dari gadgetnya. Lebih baik tertinggal dompet daripada tertinggal gadget. Ini gambarkan tingkat ketergantungan yang hebat terhadap ‘what is going on’ di alam seputar network mereka yang sudah lekat di genggaman.

Seperti halnya narsis yang sebelumnya hanya negatif, FOMO bisa dilihat sebagai hal negatif bila dilihat dari satu sisi saja. Di alam modern seperti sekarang ini, kecintaan dan penghargaan ternyata disalurkan melalui media social seperti facebook, twitter, instagram dan path. Gejala FOMO justru aspek positif, merupakan sebuah kesempatan bagi brand yang ingin selalu ‘berdekatan’ dengan audiencenya. Dan fenomena FOMO ini yg harus dipelajari secara menyeluruh positif negatifnya dan dipergunakan secara positif untuk pemahaman Marketing communication atau marcom.

Fenomena FOMO bisa kita kaitkan dengan Pengelolaan Content ala Crowd sourcing. Seperti yang kita tau, content social media adalah segalanya. Sedemikian banyaknya Content produced by brand owner dan para user nya serta konsumen biasa, maka traffic jadi tinggi dan hectic. Tidak lagi semudah dulu untuk menarik perhatian audience, membaca content dari website brand, facebook brand bahkan twitter nya.

Kompetisi content semakin merajalela, luar biasa. Bagaimana menyikapinya?

Manfaatkan situasi FOMO dari audience secara positif sama artinya dengan melibatkannya secara aktif untuk isi content di media dan account brand. Secanggih apapun pengelola socmed brand – akan sangat lelah dan habis kreatifitasnya bila harus menjadi sumber satu-satunya content. Tingkat engagement di account social medianya brand akan rendah apabila hanya one-way interaction saja, boring.

Brand dan Pengelola Social Media Brand tidak lagi harus menjadi sosok yang tau segala-galanya tentang content. Saat ini berkembang Crowd sourcing, penggalangan pengetahuan dan diskusi dari berbagai sumber, expert di bidangnya dan audience bias memberikan space kepada mereka akan menghasilkan double benefit. Pertama, sumber berita menjadi tidak ada habis-habisnya. Engagement tinggi. Diskusi berjalan lancar. Kedua, content yang berasal dari Audience punyai daya tarik, tingkat confidence yang lebih tinggi, sebab bukan berasal dari pemilik brand.

Pengalaman konsumen yang dituangkan sebagai content sebuah Fan Page Facebook Brand, misalnya, berikan nilai tambah tersendiri bagi brand. Brand (melalui pengelola social media accoutnya) harus menjadi fasilitator interaksi antar audience. Di pasar yang bersaing ketat, kehidupan berkomunitas yang masih terasa kental, dan Brand harus punya peranan di dalam komunitas tersebut. Yang berkembang adalah group thought, dan ini difasilitasi melalui pengumpulan input dan content via Crowd Sourcing. Narasumber dari kalangan Expert bercerita dari sisi teknis dan keilmuan. Narasumber dari kalangan awam bercerita dari sisi User Experience. Bagi pembaca media, pengalaman pengguna justru kadang kala bernilai dibandingkan hanya dari ulasan-ulasan teknis keilmuan para expert.

User Experience merupakan modal utama ZMOT – Zero Moment of Truth. Pengalaman secara maya sebelum pengalaman interaksi langsung. Dgn perbanyak moment utk bercerita di facebook dan twitter, posting foto di Path dan Instagram, upload video di Youtube dan seterusnya. Dengan cerita-cerita seru, dan foto-foto yang seru-seru maka brand akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan "Crowd"nya.

Fear of Missing Out atau FOMO sebagai sebuah fenomena, mungkin bukan sesuatu yang baik jika berlebihan. Tetapi FOMO bila dikelola dengan baik, kegelisahan ini justru bisa menjadi kontributor terbesar di media yg disediakan oleh brand.



Penulis : Amalia E Maulana @etnoamalia 
Brand Consultant & Ethnographer - Agent of Change, 
Director, ETNOMARK Consulting - Your Insights Partner 

Baca Ini Dulu, Sebelum Nyaleg 2014

Baca Ini Dulu, Sebelum Nyaleg 2014

Rabu, April 24, 2013  /  0 Comments

Lambang DPR-RI. (Foto : dpr.go.id) Beberapa waktu lalu, dalam sebuah sarasehan dengan seorang wakil rakyat yang menjadi salah seorang anggota Banggar DPR RI, di Ruteng, Sang wakil rakyat...

Inilah Kartini 2013

Inilah Kartini 2013

Rabu, April 24, 2013  /  0 Comments

Angkie Yudistia. (Foto : AngkieYudistia.com) Kartini Next Generation Award 2013 yang berlangsung di Hotel Bidakara,  Jakarta, Senin (22/4/2013) ini merupakan kerja bareng KemenKominfo  (Komunikasi dan Informasi) dan Kemen...

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.