Perbedaan Dahlan dan Jokowi dalam menghadapi wartawan

Selasa, November 06, 2012 0 Comments


GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #21

Perbedaan Dahlan dan Jokowi dalam menghadapi wartawan
Jokowi-Dahlan. ©2012 Merdeka.com

Sosok Gubernur DKI Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan benar-benar sedang naik daun. Hampir tiap hari sepak terjang kedua tokoh itu selalu menjadi pemberitaan di media massa.

Cara kerja keduanya yang getol turun langsung menemui masyarakat memang patut diacungi jempol. Layaknya bulan madu, hampir semua media selalu menyajikan berita Jokowi dan Dahlan penuh dengan sanjungan.

Namun, di balik agenda peliputan keduanya terselip perbedaan. Beberapa kali beraksi, Dahlan ternyata memang sudah mengundang wartawan untuk meliputnya. Biasanya agenda itu dikirim oleh tim media bos Jawa Pos tersebut.

Pertama kali Dahlan membuat gebrakan saat naik kereta api ke Istana Bogor untuk menghadiri rapat kabinet. Sontak aksi Dahlan ini mengundang perhatian awak media. Hari itu hampir seluruh media memberitakannya, sampai-sampai berita hasil rapat kabinet pun jadi 'anak tiri'.

Usut punya usut ternyata memang rencana Dahlan itu sudah terorganisir secara rapi. Tak hanya naik kereta, Dahlan makan soto di Stasiun Bogor, naik ojek dan naik kereta lagi saat pulang menjadi berita hangat.

Selanjutnya, saat mantan Direktur PLN itu ngamuk di pintu tol Semanggi Jakarta, hadir juga tim medianya yang mengabadikan gambar berupa foto dan video. Kemudian tim itu memberi info kepada wartawan. Lagi-lagi gebrakan Dahlan menjadi berita hangat. 

"Tim medianya kasih info Dahlan abis buka pintu tol. Gambarnya juga dibroadcast via BBM," ujar seorang wartawan kepada merdeka.com, Selasa (5/11). 

Kebiasaan itu ternyata tidak berlaku bagi Jokowi. Setelah Jokowi menjadi gubernur, para wartawan tanpa diundang rela mengikuti kegiatannya seharian. Bahkan, saban pagi Balai Kota DKI sudah ditongkrongi para jurnalis, pemandangan yang tak pernah dijumpai saat Fauzi Bowo menjabat.

Ekspos media ini ternyata tidak terlalu membuat Jokowi nyaman. Ada kalanya Jokowi menghindar dari sorotan wartawan. Salah satunya ketika Jokowi menghilang usai melakukan sidak ke pintu air Manggarai, Jakarta Selatan. 

"Saya kan sudah bilang, jangan ikuti saya. Biarkan saya bekerja dulu, saya tidak mau diekspose, nanti banyak orang yang sirik dibilang saya pencitraan," ujar Jokowi.

Nada sumbang memang mulai keluar dari mulut para rival Dahlan dan Jokowi. Apakah yang dikerjakan keduanya tulus untuk kepentingan rakyat atau pencitraan? Tentu kita tak bisa memvonis. Biarlah waktu yang menjawab dan masyarakat menilai sendiri.



Editor: M. Amin
Sumber : 

DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.