Potong anggaran Dinas PU 25 persen, Ahok banjir dukungan
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #28
"Kalau Bapak ngotot tidak mau, ini anggaran semua akan saya taruh di website, biar semua orang bisa pelototin."
- Ahok
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan masyarakat terkait aksinya menghemat anggaran di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Pesan berantai melalui BlackBerry Messenger dan WhatsApp menyertakan tautan aksi Ahok di Youtube saat menggelar rapat dengan jajaran Dinas PU DKI Jakarta.
"Saksikan... http://www.youtube.com/watch?v=ipsJ4nEbXbU. Yang setuju dengan gaya Pak Ahok, silakan bantu sebarkan info tersebut," tulis pesan berantai yang diterima merdeka.com, Selasa (13/11).
Rapat dinas yang dimaksud, adalah rapat yang digelar 8 November 2012 lalu. Saat itu, Ahok mengikuti rapat bersama Dinas PU DKI Jakarta di Balai Kota. Dalam perkenalan itu, tanpa tedeng aling-aling, Ahok dengan gayanya langsung meminta jajaran Dinas PU untuk menghemat anggaran sebesar 25 persen dari pagu yang telah diajukan. Rapat dihadiri Wakil Kepala Dinas PU Jakarta, Tarjuki dan jajarannya.
"Sebelum mulai apakah semua pagu anggaran sudah dipotong 25 persen? Karena harga satuannya terlalu tinggi. Dipotong 40 persen juga bisa," kata Ahok seperti dikutip dari rekaman rapat yang diunggah akun Pemprov DKI Jakarta di Youtube Kamis 8 November lalu.
Ahok menjelaskan, penghematan anggaran dilakukan di seluruh dinas-dinas karena Pemprov DKI Jakarta ingin mengalokasikan dana APBD yang lebih besar untuk rakyat Jakarta.
"Jadi sama dengan di Dinas Perhubungan, tugas saya ini motong anggaran, waktu di rapat dengan Dishub, mereka punya biaya jembatan semua mahal karena hitungan dari PU, karena harga satuan-satuannya dari PU," lanjut Ahok.
"Saya tawarkan, ada dua cara menyelesaikan itu, pertama anda potong anggarannya, atau cara kedua, saya hapus proyek itu, tidak ada jembatan itu, saya pakai uang operasional saya untuk bangun jembatan itu. Kasih saya spesifikasinya. Kalau kamu main spek dengan memainkan biaya konsultan dari nilai satuan rupiahnya, saya akan bandingkan dengan konsultan lain, jadi konsultan yang membuat itu akan kita coret dari seluruh jajaran di DKI. Saya kenal konsultan banyak. Kita mau naikkan, harganya, mau pakai faktor apa, berapa kali berapa," papar Ahok.
Saking besarnya dana alokasi untuk infrastruktur yang dimiliki Dinas PU, Ahok mengenang saat menjadi Bupati Belitung, langsung ditawari jatah dari proyek-proyek yang ditangani PU. "Dinas PU ini proyeknya banyak, saya waktu jadi bupati langsung ditawari 8 persen," ujarnya.
Ahok bahkan mengultimatum, jika jajaran Dinas PU DKI Jakarta tidak sanggup memotong anggaran 25 persen, dia sendiri yang akan membangun proyek-proyek infrastruktur dengan dana operasional yang dimilikinya.
"Itu hitungan kami, ada dasarnya, dipotong 25 persen uang itu masih banyak ruang gerak, tidak apa-apa, jadi kalau bapak dan ibu tidak mau lakukan, dua pilihan, saya bangun kasih contoh, kita ambil 100 persen dari hitungan bapak, kita akan proses habis, kita bukan ngancam.
"Atau cara kedua, kita tunda, tapi sampai eselon III kita copot. terbuka kita perang terbuka kami tidak ada pilihan, yang jelas PU harus potong anggaran. Kita potong 25 persen," tegas Ahok.
Ahok menantang jajaran Dinas PU jika keberatan anggarannya dipotong untuk berdebat secara teknis dan mendatangkan para ahli. "Ketahuan mahal kita buka. Ini kita siarkan langsung lewat YouTube, saya tidak ingin semua pembicaraan saya tidak diketahui semua orang.
"Kalau Bapak ngotot tidak mau, ini anggaran semua akan saya taruh di website, biar semua orang bisa pelototin," ucap Ahok.
Atas permintaan Ahok tersebut, Wakil Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Tarjuki awalnya akan mengundang konsultan pihak ketiga sebagai pembanding untuk memeriksa anggaran Dinas PU. Namun usul itu ditolak Ahok.
"Saya tahu semua permainan konsultan. Saya ini pernah mendampingi Bang Yos saat kuliah MBA untuk meneliti anggaran. Saya sudah tahu permainannya semua. Bisa atau tidak, tidak perlu pakai konsultan, kami sudah hitung semuanya," tegas Ahok.
Tarjuki pun kemudian akhirnya menyanggupi permintaan Ahok agar dinasnya memotong 25 persen anggaran. "Pada intinya, Dinas PU setuju, karena Bapak sudah punya hitungan, jadi kita pakai hitungan yang terakhir. Siap dipotong semuanya," ucapnya.
Editor: M. Amin
Sumber :