Sisi bahaya Facebook, Twitter atau jejaring sosial lain
Apakah Facebook adalah sarana online yang berfungsi sebagai pemersatu? Coba pikir lagi. Menurut beberapa penelitian mengungkapkan sebaliknya.
Namun, ironisnya, tidak semua orang yang ada di friendlist-nya tersebut dia kenal. Bahkan ada juga yang tidak dia kenal sama sekali. Nina Strochlic, seorang penulis di Daily Beast menuliskan bahwa saat ini remaja, anak muda bahkan orang-orang dewasa banyak yang menggemari Facebook, Twitter atau situs jejaring sosial lainnya.
Strochlic juga menuliskan bahwa sejak munculnya situs-situs jejaring sosial khususnya Facebook, banyak orang yang 'kehilangan' sisi manusia mereka. Mayoritas para Facebook addict justru akan menjadi pemalu dan tidak segahar atau seramai ketika dia ada di Facebook.
Selain itu, dengan terus berkutat dengan account Facebooknya serta terhubung denganaccount-account lainnya, secara tidak sadar mereka akan terbius dan menciptakan pertemanan atau persahabat ilusi sendiri. Mereka akan sadar ketika suatu waktu tidak ada status yang perlu dikomentari atau tidak ada berita-berita menarik lainnya di Facebook.
Dia akan merasa kesepian karena tidak ada teman untuk berbicara, bercanda atau lainnya. Bagi anak-anak yang beranjak remaja, Facebook adalah suatu kreasi, dunia, norma dan masalah baru. Generasi-generasi seperti ini akhirnya tidak mengetahui arti dari persahabatan atau pertemanan yang sesungguhnya.
Dr Gwenn O'Keefe, seorang pediatrician sekaligus penulis di CyberSafe menjelaskan bahwa siapa saja yang sudah 'kecanduan' Facebook hanya mengetahui apa arti komunikasi dan sosial di dunia maya saja. Ketika mereka dihadapkan dengan dunia nyata, mereka akan kebingungan karena waktunya habis untuk beraktivitas di dunia maya.
Mayoritas tidak tahu apa yang harus dilakukan atau topik pembicaraan apa yang harus dibangun ketika berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. So, jawaban tetap ada di tangan pengguna situs jejaring sosial.
Apakah sosial media seperti Facebook, Twitter atau lainnya tersebut secara tidak langsung membuat orang kehilangan 'sifat manusianya' atau bahkan menjadi jalan untuk saling menumbuhkan rasa kebersamaan.
Editor: Gery DM
Sumber :