Gerindra: Jokowi Itu Murid Prabowo
Prabowo saat berkampanye untuk pasangan Jokowi-Basuki. (Foto : DaVina News) |
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, Jokowi merupakan murid Prabowo. Oleh karena itu, katanya, Gerindra tak takut “mengadu” Prabowo dengan Jokowi.
“Kalau Jokowi sekarang jadi hebat, gurunya jelas Prabowo. Kalau ada murid pintar, karena ada guru yang hebat di belakangnya. Kalau nanti ada persaingan guru dan murid itu biasa,” ujar Edhy, dalam diskusi “Memilih Capres Secara Rasional”, di Jakarta, Sabtu (14/9/2013).
Edhy juga mengatakan, Gerindra tak menyesal turut andil dalam mengusung Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012 lalu.
“Kami tidak menyesal sehingga Jokowi terkenal seperti sekarang. Keputusan Prabowo mendukung Jokowi jadi gubernur bukan keputusan yang salah. Tidak ada partai lain yang mau mendukung kalau bukan Gerindra. Termasuk PDI-P juga tidak mau waktu itu,” katanya.
Selain siap mengadu Prabowo dengan Jokowi, kata Edhy, Gerindra juga tidak menutup kemungkinan menggandeng Jokowi sebagai cawapres. Namun, saat ini, Gerindra belum membahas tentang siapa cawapres yang akan digandeng mendampingi Prabowo.
"Kami belum mau pilih cawapres sekarang. Pileg (Pemilu Legislatif) saja belum. Harapan kami, 2014 kami bisa usung capres sendiri,” katanya.
Sementara itu, peneliti Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens mengatakan, kesalahan terbesar Prabowo adalah membawa Jokowi ke Jakarta. Menurutnya, jika Wali Kota Solo itu tidak dimajukan sebagai Gubernur DKI, peluang Prabowo merebut kursi RI-1 sangat besar.
“Jokowi tidak maju, maka Prabowo menang. Kesalahan terbesar Prabowo adalah membawa Jokowi ke Jakarta,” kata Boni.
Ia menilai, kekurangan Prabowo dibandingkan Jokowi adalah, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI itu bukan tokoh yang lahir dari akar rumput. Lain halnya dengan Jokowi.
“Kekurangan Prabowo adalah muncul dari atas. Kalau mau, dia jadi cawapres saja,” ujar Boni. (Sumber : Kompas.com)