Tampilkan postingan dengan label Amerika. Tampilkan semua postingan

4 Falsafah Jawa yang dianut Obama

Foto: Wahyu/Davinanews.com

Semenjak rakyat Amerika Serikat memilih Barack Hussein Obama sebagai presiden kulit hitam pertama di negeri itu pada 2008, nama Indonesia dan Jawa sering disebut-sebut media internasional. Itu lantaran Obama memiliki adik tiri, seorang perempuan berdarah Jawa bernama Maya Soetoro. Ayah tiri Obama atau ayah kandung Maya bernama Lolo Soetoro adalah orang Indonesia asal Jawa Timur. 

Obama lahir di Honolulu, Hawaii, 4 Agustus 1961. Ayah kandung Obama yang bernama Barack Hussein Obama adalah seorang Afrika berkewarganegaraan Kenya. Ibunya warga Amerika berkulit putih bernama Stanley Ann Dunham. 

Obama dan keluarganya pindah ke Jakarta, Indonesia pada 1967. Obama kemudian bersekolah di SD Santo Fransiskus Asisi di Tebet, lalu pindah ke SDN Menteng 1 (sekarang SD Besuki) di Menteng hingga dia berusia 10 tahun. Setelah itu Obama dikirim ibunya kembali ke Hawaii dan tinggal bersama neneknya di sana.

Seorang penulis dan pengajar bernama Edward L Fox menyebutkan tindak-tanduk Obama selama ini seperti menganut beberapa falsafah hidup orang Jawa ketimbang Amerika. Dalam tulisannya di aeonmagazine.com pekan lalu, Fox memperhatikan Obama ketika dia sedang menjalani debat calon presiden dengan Mitt Romney Oktober tahun lalu. Fox bahkan menyebut Obama sebagai presiden Amerika Serikat pertama berasal dari Jawa.

Apa saja falsafah Jawa yang dianut Obama selama ini? Berikut ulasannya.


1. Menunjuk lawan bicara dengan ibu jari

Dalam debat calon presiden melawan Mitt Romney, Obama kerap menunjuk wajah lawan debatnya dengan ibu jari untuk mempertegas argumennya.

Gaya debat Obama ketika itu menjadi perhatian pemirsa. Obama tidak menunjuk Romney dengan telunjuknya karena sikap itu bisa dianggap tidak sopan, terlalu kasar atau agresif.

2. Bertutur kata halus, sopan

Karakteristik halus merupakan tradisi orang Jawa.

Obama selama ini dikenal seorang politikus yang piawai bernegosiasi secara halus. Dalam debat dengan Mitt Romney ketika itu Obama juga menunjukkan gerak-gerik halus. Bahkan dalam adu argumen itu Obama tampak seperti bersifat pasif, menunduk, tapi kemudian dia akhirnya bisa memenangkan debat itu.

3. Merangkul berbagai kalangan

Presiden pertama Indonesia yang berasal dari Jawa, Soekarno, dikenal berusaha merangkul dan menyatukan berbagai kelompok dalam harmoni seperti kaum nasionalis, agama, komunis, atau dikenal dengan paham Nasakom.

Seperti halnya Soekarno, Obama juga dikenal selalu berusaha merangkul berbagai kalangan dan kelompok lawan politiknya untuk mencapai keharmonisan.

Dalam awal masa jabatannya, Obama yang berasal dari Partai Demokrat merangkul kelompok Partai Republik untuk memutuskan pelbagai kebijakan.

4. Lebih banyak mendengarkan

Ketika terjadi ketegangan politik, Obama biasanya akan lebih banyak mendengarkan lawan politiknya ketimbang menyerang secara langsung.

Dalam pengalamannya ketika menjadi anggota komunitas gereja di Kota Chicago, orang-orang mengakui Obama selalu berusaha mengayomi dan mendengarkan keluhan atau serangan orang lain kemudian merangkul mereka dalam suatu keharmonisan.

Pernah suatu kali Obama didebat rekannya dalam rapat komunitas gereja, tapi Obama tidak terang-terangan langsung menghadapi serangan itu. Dia justru menghormati dan membiarkan lawan bicaranya mengeluarkan seluruh unek-uneknya lalu mengajak orang-orang di rapat itu menyelesaikan masalah bersama-sama secara elegan.

Sumber : merdeka.com

Di Balik Kemenangan Obama



Sebuah tim yang menganalisis ribuan data menjadi salah satu kunci sukses Obama kembali menghuni Gedung Putih. Partai Republik harus berbenah diri bila ingin kembali berkuasa. 

Terpilih kembali menjadi orang nomor satu Amerika Serikat, Presiden Barack Husein Obama tidak mau buang-buang waktu. Sejumlah rencana kerja di termin kedua pemerintahannya langsung dibuat. Myanmar menjadi salah satu target kunjungan kerja Obama. Kalau ini terjadi, ia menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang berkunjung ke Myanmar. Sebelumnya, baru Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton yang berkunjung ke sana.
Satu lagi rencana besar Obama adalah kocok ulang kabinetnya, untuk lebih memantapkan langkah memperbaiki perekonomian Amerika. Ada sejumlah pos penting yang akan berganti juragan, termasuk posisi Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan.
Teleponnya ke John A. Boehner, Ketua House of Representatives, setelah meraih suara terbanyak adalah gambaran lain bagaimana Obama langsung tancap gas. Dari rumahnya di Chicago, sehari setelah pilpres 2012, Obama menelepon Boehner dan saling bertukar percakapan tentang perlunya kompromi ketika Kongres memulai sesi pembahasan anggara, pekan depan.
Komposisi Kongres Amerika Serikat memang tidak mengalami banyak perubahan setelah pilpres kemarin. House of Representatives tetap didominasi Partai Republik, meski harus kehilangan beberapa kursi, dan Senat tetap dikendalikan Partai Demokrat. Tetapi, untuk tiba pada persetujuan secara keseluruhan, Presiden Obama membutuhkan dukungan dari kubu Republik. Di termin pertama pemerintahannya, Obama merasakan bagaimana ia banyak digantung para Republikan ketika menyodorkan rancangan undang-undang.
***
Bila Presiden Obama langsung tancap gas, pesaing utamanya tempo hari, Mitt Romney, memilih tetap di kampung halamannya di Boston, Massachussetts. Tidak ada yang tahu apa rencana Romney selanjutnya, bahkan orang-orang yang paling dekat dengannya. Kemungkinan besar Romney akan memboyong keluarganya ke San Diego untuk berlibur. Setelah itu, ia dikabarkan bakal kembali mengurusi bisnis dan aktivitasnya di Gereja Mormon.
Setiap hari, setelah pilpres Amerika, Mitt dan Ann, istrinya, mengunjungi markas besar tim kampanyenya. Tidak ada lagi iring-iringan mobil dan pengawal Secret Service menemani pasangan itu. Seperti dilaporkan Abcnews, Romney terlihat santai dan bercakap-cakap dengan para staf tim kampanyenya. Sebagian dari mereka masih belum bisa menerima hasil pilpres itu, dan air mata kerap terlihat.
''Kami lebih suka kalah dengan Anda ketimbang menang dengan orang lain,'' kata Matt Rhoades, manajer kampanye Romney. Dalam pidato pengakuan kekalahannya, Romney memuji kerja keras tim yang dipimpin Rhoades tadi. Saat makan pagi pertama setelah kekalahan Romney, Rhoades dan timnya mendapat aplaus.
Adapun kandidat wakil presiden dari Partai Republik, Paul Ryan, bakal kembali menjadi penghuni Capitol Hill. Ia kembali bekerja sebagai wakil dari Wisconsin di House of Representatives, posisi yang dipegangnya sejak tahun 1999, saat Ryan masih berusia 28 tahun. Ryan memegang posisi penting di sini. Ia Ketua House Budget Committee. Peran Ryan akan makin penting, terutama setelah 12 pekan menjalani kampanye keliling Amerika dan menjadi buah bibir di negeri itu.
Ryan diperkirakan memegang peran lebih besar dalam urusan anggaran pemerintahan Presiden Obama. John E. Boehner, pimpinan House of Representatives, diperkirakan bakal menggandeng Ryan saat bernegosiasi dengan Gedung Putih soal pemangkasan anggaran.
Peran yang lebih besar ini akan berguna bagi Ryan sebagai tempat belajar. Selama ini, kiprah Ryan sebatas budget hawk saja. Tetapi Mitt Romney telah memperlihatkan bakat Ryan yang lain, dan mengadopsi konsep voucher-care milik pria berusia 42 tahun itu. Ryan digadang-gadang menjadi kuda hitam dalam pemilihan umum empat tahun lagi.
***
Kandidat GOP itu kembali ke pekerjaan masing-masing setelah kalah cukup telak dari pasangan Obama-Joe Biden. Duet Romney-Ryan hanya mengumpulkan 206 electoral vote, sedangkan Obama-Biden 332. Dari popular vote pun terdapat selisih hampir tiga juta suara. Obama meraih 59,6 juta, sedangkan Romney 56,9 juta.
Hasil yang diperoleh Presiden Obama ini cukup mengagetkan, terutama bila dikaitkan dengan sejumlah jajak pendapat yang dilakukan sebelum 6 November. Saat itu, posisi kedua kandidat sama kuat dan sempat mengisyaratkan bakal ketatnya persaingan di antara mereka. Pamor Obama bahkan sempat merosot pasca-debat capres pertama yang digelar di Denver, Colorado.
Fakta ini juga menjadi pembahasan tim kampanye Obama, dan mereka sampai pada kesimpulan untuk tidak lagi menghindar dari adu serang pernyataan. Kesadaran ini pun banyak dipicu oleh peringatan yang disampaikan Ken Mehlman, yang menjadi orang di balik terpilihnya kembali George W. Bush pada 2004.
Mehlman mengingatkan bahwa Obama tidak lagi terbiasa diserang setelah sekian lama. Ia membandingkannya dengan Romney, yang menjalani 20 kali debat sejak sebelum pencalonan dirinya dalam konvensi GOP hingga debat di Denver tadi. Seperti diberitakan New York Times, sang incumbent rupanya cukup menganggap enteng peringatan itu.
Dalam masa persiapan debat pertama di sebuah resor di luar Las Vegas pada bulan September, Obama menyelinap ke Bendungan Hoover untuk bersantai. Ketika Ronald A. Klain dan David Axelrod, keduanya ahli strategi senior Obama, mempertanyakan sikapnya yang dinilai tidak fokus itu, Obama menjawab: ''Saya akan hadir di hari pertempuran.''
Nyatanya, dalam debat pertama itu, Obama seperti tidak berkutik menghadapi serangan Romney. Kubu Republik pun mencoba mengapitalisasi hasil debat pertama tersebut. Sikap Romney terhadap aborsi dan imigrasi melembut dibandingkan dengan saat babak primary berlangsung.
Tetapi, sebagaimana dilihat semua orang, dalam debat kedua dan ketiga, Presiden Obama menunjukkan taringnya, dan berhasil memenangkan pertarungan itu. Lalu alam "ikut membantu" Obama. Dua fenomena alam, sebetulnya. Pertama adalah badai Isaac, yang ikut merusak jalannya konvensi Partai Republik di Florida.
Lalu badai Sandy ambil bagian dalam rusaknya persiapan akhir Mitt Romney. Ia ikut menyatakan penghentian kampanyenya dan turut membantu penanganan bencana, seperti Obama. Yang tidak bisa dikendalikan kubu Romney adalah pernyataan Gubernur New Jersey, Chris Christie, yang memuji cara Obama menangani bencana ini. Kubu Romney menangkap kesan tidak loyal dari pernyataan Christie tadi. Padahal, di saat bersamaan, tim kampanye Romney sudah membuat citra Obama sebagai sosok partisan dan terkotak-kotak. Christie diharapkan ikut memperkuat pencitraan itu.
Ohio adalah negara bagian yang sangat krusial bagi Mitt Romney. Tetapi sang kandidat tidak bisa menguasainya. Iklan kampanye yang menggambarkan bagaimana Jeep membawa lapangan kerja terbang dari Ohio ke Cina justru menjadi hal yang misleading. Iklan itu mengundang kecaman dari pimpinan produsen otomotif, yang mempekerjakan banyak kelompok kerah biru yang disasar Romney.
Faktanya, pabrik Jeep di Toledo baru saja menjalani renovasi senilai US$ 500 juta untuk menyiapkan jalur produksi baru. Proyek baru ini akan menciptakan lapangan kerja bagi 1.100 orang. Warga Toledo pun tidak bisa menafikan perkembangan tersebut, dan tidak percaya pada iklan tadi.
***
Ada sejumlah faktor yang memuluskan langkah Obama. Pertama adalah generasi muda, termasuk para pemilih pemula, yang untuk pertama kalinya menggunakan hak pilih. New York Times mencatat, enam dari 10 orang pada kelompok berusia kurang dari 30 tahun memilih Obama. Sementara itu, mayoritas pemilih Obama berusia 44 tahun ke bawah. Sebagai pembanding, Romney memperoleh mayoritas suara dari kelompok pemilih berusia 65 tahun atau lebih tua.
Dari sisi demografis, perolehan suara Obama juga banyak dituai dari kelompok Hispanik, entah itu yang berakar ke Meksiko, Kuba, ataupun Cile. Kini kelompok Hispanik makin terasa perannya dan mewakili 10% dari keseluruhan pemilih sah di Amerika. Persentase ini meningkat dua kali lipat dari tahun 1996.
Exit poll yang digelar CNN menyebutkan, tujuh dari 10 Hispanik memberikan suaranya kepada Obama. Romney, di sisi lain, memperoleh enam dari 10 warga Amerika kulit putih. Di negara bagian penting, Nevada dan Colorado, Obama memperoleh suara cukup besar dari kelompok ini, masing-masing 70% dan 75%.
Kubu Republik juga sadar dengan faktor tadi. Karena itu, dalam konvensi GOP, Agustus lalu, mereka memperkenalkan sejumlah tokoh muda keturunan untuk berpidato. Misalnya Marco Rubio, senator asal Florida berdarah Kuba. Namun manuver ini terasa cukup terlambat. Seharusnya pendekatan terhadap kelompok ini dilakukan setelah pilpres 2004. Saat itu, George W. Bush mendapat 44% suara dari kelompok ini. Empat tahun kemudian, John McCain memperoleh 31% suara mereka (Obama meraih 67%).
Tetapi apa yang dilakukan tim kampanye Romney belum cukup. Malah pemikiran kubu Romney untuk lebih mengetatkan keimigrasian Amerika cukup membuat kelompok Hispanik ketar-ketir. Romney ingin mendeportasi mereka yang tersangkut masalah keimigrasian.
*** Di luar semua data tadi, kerja keras tim kampanye Obama juga menjadi faktor penentu lainnya. Dari markas mereka di Chicago, tim ini melakukan pendekatan ilmiah terhadap peluang sang kandidat. Sejumlah ahli perilaku manusia serta matematika dikumpulkan dan membuat anggota tim kampanye Obama jauh lebih banyak dibandingkan dengan empat tahun lalu.
Tim yang dipimpin Jim Messina ini mengumpulkan ribuan nomor telepon serta e-mail setiap hari dan menghasilkan database yang luar biasa besar. Anggota tim sukses Obama kemudian menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghubungi mereka, termasuk pada hari-H, untuk mengajak mereka ke bilik-bilik suara.
Pilihan kubu Obama atas George Clooney dan Sarah Jessica Parker untuk diajak serta dalam pengumpulan dana kampanye bukan tanpa sebab, dan itu adalah hasil kajian mendalam. Clooney rupanya memiliki daya pikat tersendiri bagi wanita di kisaran umur 40-49 tahun, kelompok yang memang ditarget kubu Obama.
Maka, dibuatlah sebuah acara makan malam bersama Clooney dan tentu saja Obama. Para wanita yang ingin ikut diharuskan membayar dalam jumlah tertentu. Kajian tadi membuahkan hasil dan tiket untuk makan malam itu terjual habis. Cara serupa kemudian diterapkan pada Sarah Jessica Parker dan menuai hasil serupa. 



Editor: Essy Margaretha
Sumber : 
Gatra.com
                            

Obama juga pecahkan rekor Facebook

Obama juga pecahkan rekor Facebook
Ilustrasi Facebook-Obama. ©2012 Merdeka.com

Kemenangan Barrack Obama pada pemilu Amerika Serikat tahun ini benar mendapat sambutan luar biasa dari pengguna dunia maya. Jika sebelumnya berhasil memecahkan rekor retweet terbanyak, kali ini giliran Facebook Obama yang mendapat prestasi serupa.

Sebuah foto Obama berhasil memecahkan rekor like terbanyak sepanjang sejarah Facebook. Foto yang menampakkan Obama sedang berpelukan dengan istrinya saat merayakan kemenangan tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 3,1 juta like. Jumlah like tersebut pun saat ini masih terus bertambah.
foto Obama
Foto tersebut, walau sederhana namun memiliki kesan yang sangat mendalam.

Pada saat yang sama, akun Facebook kandidat republikan Mitt Romney pun menampilkan foto. Pada gambar tersebut Romney menampilkan ucapan terima kasih kepada para pendukungnya. Foto dari Romney tersebut juga mendapat like dengan jumlah yang cukup besar. Romney berhasil mendapat lebih dari 562.000 dari foto tersebut.
foto facebook romney
Sebelumnya Obama diberitakan berhasil pecahkan rekor dalam hal retweet terbanyak. Sebuahtweet dari Obama mendapatkan 638.000 retweet dan mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang penyanyi Justin Bieber. Raihan Bieber sebelumnya adalah di bawah 225.000.
Sumber: CNet

Bill Clinton orang pertama ditelepon Obama

Bill Clinton orang pertama ditelepon Obama
Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. (inquisitr.com)


Setelah memastikan kemenangan pada pemilihan presiden Amerika Serikat kali ini orang pertama ditelepon Presiden Barack Hussein Obama adalah mantan presiden Amerika dari Partai Demokrat, Bill Clinton.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (7/11), Obama masih berada di ruangannya bersama manajer kampanye Jim Messina dan penasihat senior David Axelrod serta David Plouffe ketika dia menerima telepon ucapan selamat dari Mitt Romney.

Selesai berbincang dengan Romney, Obama segera menelepon Bill Clinton. Stasiun televisi Fox News melaporkan Obama menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Clinton selama masa kampanye.

Di awal kampanye, hubungan Obama dan Clinton agak kurang harmonis. Empat tahun lalu ketika Obama melawan istri Clinton, Hillary, dalam konvensi Partai Demokrat, Clinton sempat menyebut kampanye Obama terburuk yang pernah dia saksikan.

Bahkan ketika Clinton akhirnya bergabung dalam tim kampanye untuk Obama hubungan mereka masih sedikit tegang.Dalam pidato kemenangan di Kota Chicago, Obama tidak menyebut nama Clinton dalam daftar ucapan terima kasih. 

Telepon Obama kepada Clinton itu memunculkan spekulasi Hillary Clinton yang saat ini menjabat menteri luar negeri menjadi kandidat potensial untuk pemilihan presiden empat tahun mendatang. Banyak kalangan menilai kampanye Clinton untuk Obama adalah upaya meminta bantuan Obama agar Hillary bisa mencalonkan diri lagi. 

Namun ketika dimintai komentar, Hillary mengaku tidak berminat. Dia berencana meninggalkan dunia politik usai menjabat menteri luar negeri. "Meninggalkan politik merupakan keputusan penting bagi sisa hidup saya," ujar Hillary kepada koran the Wall Street Journal bulan lalu.




Editor: Essy Margaretha
Sumber : 

Barack Obama Resmi Jadi Presiden AS Lagi!



Dukungan rakyat ternyata masih jadi milik Barack Obama. Seperti dilaporkan oleh Contact Music, pria 51 tahun ini kembali memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat 2012. Congrats!
Hingga Rabu (7/11) dini hari, incumbent ini berhasil mengumpulkan suara lebih banyak dibanding pesaingnya, Partai Republik Mitt Romney. Akhirya, Obama berhasil keluar sebagai pemenang dengan perbandingan suara 284 berbanding 203.
Kemenangan Obama ini memang tak lepas dari dukungan berbagai artis Hollywood. Selama ini, musisi seperti MadonnaKaty Perry dan Beyonce Knowles dikenal sebagai pendukung terkuatnya.
Selain itu, Obama juga beruntung memiliki penyandang dana seperti george ClooneySarah Jessica ParkerWill Smith dan lain. Berkat mereka juga kampanye Obama bisa berlangsung dengan baik.
"Barack Obama terpilih kembali sebagai Presiden ke-44 USA!!! Go @BarackObama!!!! Aku dan teman-teman merayakannya!" demikian ungkapan antusias Eva Longoria yang ditulisnya lewat Twitter. 

Editor: Nina Kirana
Sumber :
KapanLagi.com

5 Kemiripan Jokowi dengan Obama

GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #20


Empat tahun lalu, Barack Obama menghipnotis publik Indonesia. Jelang Pemilihan Presiden AS, Indonesia dilanda Obamamania. Di SD Menteng tempat Obama pernah menimba ilmu, digelar nonton bareng pemilihan Presiden AS yang mempertarungkan Obama dengan John McCain. Obama menang dan gegap gempita ikut merasuki Indonesia. 


Saat ini, Obama akan kembali bertarung dalam Pilpres AS melawan Mitt Romney. Polling menunjukkan Obama berimbang dengan lawannya Mitt Romney. Namun, Obamamania seperti redup di Indonesia. Kali ini, publik lebih terkesima dengan pesona Joko Widodo, atau Jokowi, Gubernur DKI Jakarta yang baru mengalahkan Fauzi Bowo dalam Pilgub DKI. Berikut 5 kemiripan Obama dan Jokowi


1. Karisma



Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, karisma dijelaskan sebagai keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya. Baik Jokowi dan Obama memiliki karisma yang mampu mendulang kepercayaan publik.

Baik Jokowi dan Barack Obama sama-sama memiliki karisma yang mampu menarik perhatian pemilih. Saat pemilihan wali kota Solo, Jokowi memang fenomenal. Dia menduduki kursi wali kota Solo sejak 2005 setelah memenangkan kontestasi berduet dengan FX Hadi Rudyatmo. Dari persentase suara sah, Jokowi-Rudy mendapat 36,62 persen suara.Sebagai pasangan incumbent, Jokowi-Rudy kembali maju kontestasi pada 2010. Keduanya menang mutlak dengan perolehan sekitar 90 persen suara. Dari Solo, Jokowi bertarung di Jakarta. Karisma Jokowi mampu menaklukkan gubernur petahana Fauzi Bowo. Dalam dua putaran, semuanya dimenangkan oleh Jokowi.

Di Amerika Serikat, Barack Obama juga punya karisma yang mampu mendudukkannya di Gedung Putih empat tahun lalu. Sebelum mengalahkan John McCain, dalam nominasi capres Demokrat, Obama menaklukkan Hillary Clinton. Pada inagurasi sebagai Presiden AS 20 Januari 2009, sebanyak 1,8 juta orang datang ke National Mall di Washington dalam suhu dingin. Obama menjadi presiden dengan tingkat kepuasan mencapai 68 persen.

2. Suka musik rock


5 Kemiripan Jokowi dengan Obama
Barack Hussein Obama. midiagospel.com.br

Gubernur DKI Joko Widodo dikenal menyukai musik. Namun, aliran musik yang disukai Jokowi bukan musik yang umumnya digemari para pejabat. Sebab, Jokowi menyukai musik metal.

"Saya enggak bisa nyanyi, tapi saya suka musik metal, seperti Led Zeppelin," kata Jokowi saat ditanya aliran musik yang disukainya oleh wartawan di Monas, Jakarta, Minggu (28/10). Jokowi memang dikenal menyukai musik rock. Musik itu disukainya sejak ia masih ABG. Bahkan, salah satu yang dibawanya ke Jakarta saat ia terpilih menjadi gubernur DKI adalah kaset rock kesayangannya.

"Saya cuma bawa baju dan kaset rock," kata Jokowi. Jokowi mengungkapkan mengapa dia membawa kaset kesayangannya itu. Sebab, di Jakarta semua sudah ada. Jadi yang dibawa hanya kaset koleksinya. "Ada 30 album kaset rock," ujar Jokowi.

Sementara Obama mengaku juga punya kesukaan pada musik rock. Belum lama ini Obama ditanya apa daftar lagu dalam iPod-nya, Obama menyebut nama Rolling Stones dan Bob Dylan. Sementara Bruce Springsteen, diketahui berkampanye untuk Obama.

3. Janjikan perubahan



Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama mengusung misi perubahan untuk Jakarta. Tagline kampanye keduanya pada Pilgub Jakarta baru lalu adalah Jakarta Baru. Artinya, Jokowi mengajak warga Jakarta untuk berubah dibandingkan dengan situasi pada kepemimpinan sebelumnya. Slogan Jakarta Baru mampu menarik perhatian pemilih.

Dalam awal pernyataannya setelah menang, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Jakarta atas terselenggaranya Pilgub DKI yang tertib, lancar, jujur, bersih, aman, adil dan tidak ada masalah sekecil apapun. "Setelah ini kita semua ingin nantinya bergerak bersama-sama bersatu tidak terpecah-pecah dalam membangun kota Jakarta. Untuk Jakarta baru yang lebih baik," katanya.

Sama halnya dengan Jokowi, Obama juga menawarkan perubahan dibandingkan kepemimpinan George W Bush. Slogan kampanye Obama yang sangat populer adalah "Hope and change" alias harapan untuk sebuah perubahan.

4. Suka bakso


5 Kemiripan Jokowi dengan Obama
           Bakso kotak-kotak

Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Joko Widodo mengundang decak kagum. Kesan merakyat saat kampanye, terus dilakukan ketika sudah terpilih. Jokowi pun semakin sering turun langsung menemui warga.

Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika Jokowi bertemu warga di kawasan Kramat Jaya, Jakarta Pusat. Kala itu Jokowi mengajak warga menyantap bakso. Dia pun berjanji akan melindungi pedagang bakso serta masyarakat yang mengkonsumsi bakso.

Ternyata bakso memiliki kenangan khusus dibenak Presiden AS Barack Obama. Ketika menghadiri jamuan makan malam di Istana Merdeka, Obama disuguhkan makanan berbentuk bulat tersebut.

"And thanks for bakso, nasi goreng, emping, and kerupuk, semuanya enak," kata Obama dalam bahasa Indonesia kala itu.

Obama yang pernah tinggal selama empat tahun di Indonesia ternyata memang menggemari bakso dan nasi goreng.

5. Postur langsing dengan kemeja putih digulung


5 Kemiripan Jokowi dengan Obama
                 Obama dan istri

Apa kesamaan Presiden AS Barack Obama dengan Gubernur DKI Joko Widodo? Memang secara kebangsaan dan silsilah jauh berbeda. Namun jika diperhatikan, secara fisik keduanya sama-sama berpostur langsing, tetapi memang Obama jauh lebih tinggi.

Selain itu, dalam berpenampilan antara Obama dan Jokowi sama-sama doyan berpenampilan casual. Sering kali saat tampil di hadapan publik Obama dan Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang digulung.

Editor: M. Amin/Gurun Ismalia
Sumber : 

Survei: Pemilih muslim Amerika condong ke Obama

Survei: Pemilih muslim Amerika condong ke Obama
Ramalan pemilu AS. REUTERS/Tami Chappell
Hari pemungutan suara memilih presiden Amerika Serikat semakin dekat. Ternyata suara orang muslim Amerika menjadi kunci bagi pemenangan salah satu kandidat, terutama di daerah abu-abu seperti di Negara Bagian Ohio, Virginia, dan Florida.

Surat kabar the Salem News melaporkan hasil survei terhadap 500 warga muslim yang diprakrasai oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menunjukkan 25 persen responden masih belum menentukan pilihan. Mereka masih bisa ditarik oleh salah satu kandidat.

Hasil lain memperlihatkan orang muslim Amerika masih tertarik dengan dunia politik di mana 90 responden menyebut akan pergi ke tempat pemungutan suara. 68 Persen responden mengatakan akan memilih Presiden Barack Hussein Obama dan 7 persen saja menyebut akan memilih calon presiden dari Partai Republik Mitt Romney.

Seperti kebanyakan warga Amerika lainnya lima isu utama bagi orang muslim Amerika adalah masalah lapangan pekerjaan dan ekonomi, pendidikan, jaminan kesehatan, keamanan sosial, serta hak sipil. Persentase responden mengatakan mereka yang lebih memilih Partai Demokrat, juga mengalami peningkatan sejak pemilihan 2008 silam. Peningkatan tersebut yakni dari 49 persen menjadi 66 persen dan hampir setengah reseponden menjawab Partai Demokrat lebih bersahabat dengan orang muslim.

Para pemilih dari orang muslim sangat memperhatikan masalah-masalah terkait dengan isu Islam. Apalagi masyarakat Amerika menjadi lebih sensitif terkait masalah Islam setelah Partai Republik mengeksploitasi Islam. Lebih dari setengah responden mengatakan Partai Republik tidak ramah dengan dunia Islam.

Ini terbukti saat kedua kandidat melakukan debat ketiga calon presiden, di mana pandangan Romney terlihat memusuhi Islam dan negara-negara Arab. Para pemilih muslim khawatir akan terulangnya masa pemerintahan George W Bush di mana setiap kebijakan luar negerinya kontra produktif.

Lantaran mulai paham dan mengertinya orang muslim Amerika terhadap isu luar negeri, membuat mereka semakin peduli terhadap kebijakan dibuat Negeri Adidaya itu terhadap demokratisasi di negara-negara muslim dan bagi keadilan serta kedamaian bagi rakyat Palestina.

68 Persen responden mengatakan Amerika seharusnya dapat mendukung perjuangan rakyat Palestina. Sedangkan 76 persen responden mengatakan Amerika dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah membuat keputusan tepat dengan turut campur tangan terkait revolusi di Libia.

Banyak warga muslim Amerika akan memilih Obama tapi kali ini mereka tidak akan seantusias seperti pemilihan sebelumnya. Ini lantaran orang muslim Amerika tidak senang dengan semakin terkikisnya kebebasan sipil mereka. Satu contoh mengerikan yang mereka lihat adalah semakin ketatnya aksi pengawasan terhadap pelajar muslim, penjaga toko, sekolahan, dan masjid oleh Kepolisian New York dalam kerjasamanya dengan Badan Intelijen Pusat (CIA).

Pada akhirnya pemilih dari kalangan muslim Amerika akan melihat secara keseluruhan masing-masing kandidat sebelum memutuskan siapa yang akan dipilih.




Editor: Essy Margaretha
Sumber : 

Relawan muslim sokong Obama


Relawan muslim sokong Obama
Muslims for Obama. muslimsforobama.com
Sebuah situs di Internet bernama muslimsforobama.com menyatakan mendukung Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama sekaligus kandidat presiden dari Partai Demokrat untuk terpilih lagi menghuni Gedung Putih. 

Muslims for Obama adalah kelompok relawan muslim Amerika yang telah menyokong Obama sejak pemilihan presiden empat tahun lalu. Situs ini memuat laman bagi pengunjung untuk mendaftar sebagai pemilih dan membuka kesempatan mendukung kampanye Obama melalui donasi atau menjadi relawan bagi acara-acara kampanye Obama.

Simpatisan Obama juga bisa mengirim tulisan dukungan ke alamat surat elektronik info@muslimsforobama.com. Tulisan itu akan ditayangkan di blog Muslims for Obama.

Situs ini terhubung ke media sosial Twitter dengan akun @muslimforobama. Akun ini sekarang telah memiliki 168 pengikut dengan 1.029 kicauan.

Kelompok ini menyebut setiap muslim Amerika yang memilih Obama artinya ikut proses politik untuk memperkuat komunitas muslim di negara adikuasa itu.
Namun tidak diketahui siapa pemimpin kelompok ini dan kapan grup ini dibentuk.


Editor: Fatimah Azizah
Sumber : 

"Goodbye" Newsweek Edisi Cetak

Newsweek Edisi Cetak Tamat
Majalah Newsweek @2012 IST

Kami mengubah Newsweek, bukan mengucapkan selamat berpisah.
[Tina Brown]
Setelah melayani pembacanya selama delapan dekade,majalah bergengsi dunia,Newsweek, mengumumkan berhenti terbit dalam bentuk cetak mulai akhir tahun ini.
Pemimpin Redaksi Newsweek Tina Brown, Kamis (18/10/2012), mengumumkan, mereka tidak sepenuhnya berhenti melayani pembaca, tetapi sekadar berpindah format menjadi versi digital online.
”Kami mengubah Newsweek, bukan mengucapkan selamat berpisah,” ujar Brown, yang juga pendiri perusahaan situs berita online Newsweek Daily Beast Company.
Brown menambahkan, keputusan mengubah format Newsweek menjadi versi online itu diambil karena pertimbangan tingginya ongkos cetak dan distribusi. Selama ini majalah yang bersaing ketat dengan majalah Time itu terus-menerus merugi.
”Jadi, ini bukan masalah kualitas majalah dan jurnalismenya,” kata Brown. Ia mengakui, langkah penggabungan edisi cetak dan online, yang akan diberi nama baru Newsweek Global, itu akan berdampak pada pemberhentian sebagian karyawan seperti dikutip Tribunnews.
Brown mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan langkah perampingan bagian editorial dan bisnis mereka, baik yang ada di AS maupun di perwakilan internasional.
Nantinya Newsweek Global akan menjadi edisi tunggal untuk seluruh dunia, yang akan menyasar pangsa pasar para pembuat opini dengan tingkat mobilitas tinggi.
Tahun 2010, surat kabar Washington Post menjual Newsweek ke miliarder California, Sydney Harman. Setahun kemudian, Harman meninggal dan keluarganya memutuskan berhenti membiayai majalah itu.


Editor: Essy Margaretha

Muslim Amerika Serikat Bertambah, Umat Protestan Malah Anjlok

Amerika. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Gary Blakeley
Sebuah penelitian menyebutkan tentang pertumbuhan agama di Amerika Serikat. Hasilnya penganut Islam meningkat 2,6 juta setiap tahunnya, umat Protestan malah anjlok dan populasinya jadi 48 persen saja. 

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (9/10), penelitian dilakukan Pew Forum on Religion & Public Life itu mengatakan, untuk pertama kalinya di Amerika jumlah penganut agama Kristen Protestan tidak lagi menjadi mayoritas. Hal ini terjadi lantaran meningkatnya penganut ateis.

Penelitian dari The Pew itu menyebutkan jumlah penganut ateis meningkat lima persen dalam lima tahun terakhir. Survei ini dilakukan sepanjang Juni-Juli tahun ini dan melibatkan tiga ribu responden.

Meski kategori yang masuk dalam penelitian itu mencakup penganut ateis namun mayoritas juga mengatakan mereka masih percaya Tuhan. Warga yang masih melakukan ibadah ritual sehari-hari menyebut dirinya kaum spiritualis ketimbang kaum beriman.

Angka kaum ateis ini juga meningkat dalam jumlah pemilih pada pemilihan presiden Amerika mendatang. Para pendukung Partai Demokrat yang mengaku ateis bertambah menjadi 24 persen. Lima tahun lalu, lebih dari setengah penduduk Amerika mengatakan masih menjadi bagian dari tradisi keagamaan. Tahun ini angka itu menurun sepuluh persen. "Dari penelitian ini bisa terlihat stigma terhadap anggota komunitas keagamaan telah menurun," kata John Green, ahli bidang agama dan politik dari Universitas Akron yang menjadi penasihat dalam survei The Pew.






Sumber: Merdeka
Editor: Gurun Ismalia

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.