Bawa Banyak Rombongan Haji, Menag Dinilai tidak Empati
Suryadharma Ali . ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko
"Tidak ada empati. Padahal antrenya 10 tahun, bahkan Sulawesi Selatan sampai 14 tahun."
- Hadjriyanto Y Thohari
Keberangkatan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai amirul haj ke Tanah Suci disorot tajam dan disayangkan dari berbagai kalangan. Pasalnya, rombongan ini berisi keluarga, kerabat, dan koleganya di PPP ke Tanah Suci.
Di saat daftar tunggu bagi para calon jemaah haji semakin panjang dan antre bertahun-tahun, Menteri Agama ini membawa rombongan jumbo, walaupun rombongan ini mengklaim menggunakan biaya sendiri dengan menggunakan ONH Plus. Apakah rombongan jumbo Menteri Agama ini tidak antre atau bisa seenaknya menyerobot hak jatah jemaah haji lainnya? "Ada antre tapi singkat karena punya jatah kuota sendiri yang berbeda. Walhasil nyerobot juga," kata Ketua DPP Partai Golkar Hadjriyanto Y Thohari saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (29/10). Wakil Ketua MPR ini menilai bahwa rombongan haji Ketua Umum PPP ini sangat disayangkan. Sebagai pemimpin, sudah selayaknya untuk mendahulukan kepentingan jamaah daripada kepentingan pribadi. "Tidak ada empati. Padahal antrenya 10 tahun, bahkan Sulawesi Selatan sampai 14 tahun," tegas Hadjriyanto. Seperti diberitakan sebelumnya, rombongan yang dibawa Suryadharma Ali ini menginap di Hotel Hilton Mekkah, salah satu hotel bintang lima terkemuka. Sekjen PPP Mochammad Romahurmuziy juga telah menegaskan, rombongan Menteri Agama Suryadharma Ali yang berjumlah 34 orang tidak menggunakan uang negara. Rombongan itu menggunakan ONH plus. "Adalah sebuah kewajiban, jemaah yang berangkat menggunakan ONH plus ditempatkan pada sebuah hotel berbintang, sebagaimana ditentukan demikian secara umum oleh Kementerian Agama kepada seluruh penyelenggara haji plus tanpa kecuali," kata Romahurmuziy kepada merdeka.com, Kamis (25/10). Romahurmuziy menegaskan, tidak ada yang salah dengan rombongan Menag. "Rombongan selain pegawai negeri Kementerian agama yang memang dalam tugas penyelenggara negara dan tim amirul haj ditempati ulama-ulama yang mulia membiayai dirinya masing-masing sebagai jemaah ONH plus melalui sebuah travel swasta," ujarnya.
Editor: Fatimah Azizah
Sumber :
|