Tampilkan postingan dengan label Tinju. Tampilkan semua postingan

September, Chris John Kembali Naik Ring



Petinju Indonesia Chris John mengarahkan pukulan ke petinju Jepang Shoji Kimura saat pertandingan di Marina Bay Sands, Singapura. FOTO:  Ismar Patrizki/ANTARA
Petinju Indonesia Chris John mengarahkan pukulan ke petinju Jepang Shoji Kimura saat pertandingan di Marina Bay Sands, Singapura. FOTO: Ismar Patrizki/ANTARA
"Selain Chris John, juara dunia kelas bulu IBO Daud Yordan juga akan naik ring pada waktu yang bersamaan."

Juara Super Champion kelas bulu WBA Chris John dijadwalkan kembali naik ring pada September mendatang seperti dipaparkan Manager Project Mahkota Promotion Wahju Prasetyo.

"Selain Chris John, juara dunia kelas bulu IBO Daud Yordan juga akan naik ring pada waktu yang bersamaan," kata Wahju Prasetyo, hari ini.

Mengenai tempat pertarungan, ada dua pilihan yaitu kembali naik ring di Singapura untuk Chris John serta Palangkaraya, Kalimantan Tengah, untuk Daud Yordan.

"Sebenarnya kami ingin mementaskan kedua petinju di Singapura kembali tetapi kami masih menunggu dari Pemprov Kalimantan Tengah," imbuhnya.

Menurutnya, Mahkota Promotion memang sudah melakukan pendekatan dengan Pemprov Kalimantan Tengah untuk menggelar pertarungan Daud Yordan karena petinju Sasana Kayong Utara ini dibesarkan di daerah tersebut selama menjadi petinju amatir.

"Kita sudah diminta untuk membuat proposal dan sudah kita ajukan kepada pemprov setempat tetapi belum ada tindak lanjutnya. Kalau ada kepastiannya maka Chris John main di Singapura sedangkan Daud main di Palangkaraya," katanya.

Ia menambahkan, soal waktu pelaksanaannya memang masih tentantif antara September atau Oktober 2012 disesuaikan dengan jadwal mereka kembali naik ring. 

"Tanggal berapa kita juga belum bisa memastikan tetapi sekitar September atau Oktober," katanya.

Soal lawan yang akan dihadapi kedua petinju tersebut, menurut dia, juga belum bisa disebutkan karena pihak promotor masih terus melakukan negosiasi. "Kalau sudah ada kepastianya tentu akan kita kabari Mas'," tegasnya.

Chris John menjalani pertarungan terakhir saat menang dengan angka mutlak atas petinju Jepang, Shoji Kimora, sedangkan Daud Yordan merebut gelar juara dunia saat menang KO ronde kedua melawan petinju Filipina Lorenzo Villanueva.

Pertarungan kedua petinju (Chris John dan Daud Yordan) sama-sama digelar di Marina Bay Sands Singapura, 5 Mei 2012.

Bagi petinju dengan julukan The Dragon tersebut, pertarungan melawan Shoji Kimura merupakan pertarungan ke-17 dalam rangka mempertahankan gelar sejak merebutnya dari tangan petinju Kolombia, Oscar Leon di Bali, September 2003.

Sementara bagi Daud Yordan adalah dalam upaya merebut gelar kelas bulu IBO yang lowong. Saat melawan Lorenzo, Daud adalah pemegang gelar IBO Asia Pasifik.
 

Duel Gelar Chavez vs Lee Siap Digelar di El Paso



Julio Cesar Chavez Jr saat berlatih.
Julio Cesar Chavez Jr saat berlatih. (sumber: TopRank/Boxingscene)
"Kami telah menjalani pemusatan latihan yang baik. Julio 100 persen siap untuk laga ini," tegas Roach.

Duel perebutan gelar kelas menengah WBC antara juara bertahan Julio Cesar Chavez Jr dan penantangnya Andy Lee, siap digelar akhir pekan ini di El Paso, Texas. Meskipun kontroversi soal pemilihan lokasi pertarungan ini semapt muncul, Bob Arum selalu promotor dari Top Rank, mengaku masalah sudah beres dan tinggal menunggu hari-H.

Untuk diketahui, laga itu direncanakan akan digelar di Stadion Sun Bowl, University of Texas, El Paso. Namun, rencana laga ini sempat mendapat penolakan dan pembatalan beberapa waktu lalu, terutama lewat salah seorang pejabat tinggi University of Texas, terkait kekhawatiran jaminan keamanan dan meningkatnya kekerasan di kota dekat perbatasan AS-Meksiko tersebut.

El Paso sendiri sebenarnya bukan tempat asing bagi pertarungan tinju penting dunia. Ayahnya Chavez, sang petinju terkenal Julio Cesar Chavez, malah pernah meng-KO Verdell Smith di venue kampus UTEP, pada masa-masa akhir kariernya. Oscar De La Hoya pun pernah tampil di Sun Bowl pada 1998, saat meng-KO Patrick Charpentier di ronde ketiga, di depan penonton yang mencapai hampir 46 ribu orang.

"Saya merasa lebih aman di sini di El Paso, ketimbang di banyak kota lainnya," tegas Arum, sosok yang dilahirkan dan dibesarkan di New York City, serta sempat tinggal lama di Las Vegas itu.

Kedua petinju yang akan bertarung sendiri, sementara itu, tampak penuh semangat menjelang pertandingan ini. Chavez yang memegang rekor 45-0-1 (31 KO), akan menjalani laga ketiga mempertahankan gelarnya, usai merebutnya dari Sebastian Zbik setahun yang lalu.

"Tak banyak yang perlu dikatakan. Saya akan datang guna membalas rasa cinta warga El Paso, dan saya siap melakukan apapun untuk membawa gelarku itu bersamaku," ungkap Chavez. "Inilah tinju itu sebenarnya, pertarungan yang seimbang. Orang-orang muda yang bertarung, orang-orang yang lapar," kata idola baru Meksiko itu lagi.

Dilatih oleh Freddie Roach, yang juga berada di sisi Manny Pacquiao pada laga Sabtu (9/6) lalu yang berakhir dengan kekalahan angka kontroversial, Chavez agaknya tak akan dibiarkan hanya mengandalkan kemenangan angka. "Ini akan jadi sebuah pertarungan hebat. Kami telah menjalani pemusatan latihan yang baik. Julio 100 persen siap untuk laga ini," tegas Roach.

Di sisi sebaliknya, Lee (28-1, 20 KO), juga dinilai sebagai tantangan paling berat bagi Chavez sejauh ini. Dilatih oleh Emanuel Steward, Lee kebetulan baru kali ini dapat kesempatan merebut gelar utama, usai deretan 13 kemenangan yang sudah dilaluinya. Ini sekaligus pula akan jadi semacam balas dendam baginya, pasca dikalahkan Brian Vera pada Oktober lalu.

"Ke mana pun kami pergi, kami senantiasa disapa oleh para pendukung," ungkap Lee dalam sesi jumpa pers, Rabu (13/6) waktu setempat, di El Paso. "Saya senang pertarungan akan digelar di sini, setelah semua kontroversi itu. Saya lega El Paso akan punya kesempatan untuk menunjukkan bahwa kota ini bisa menggelar event besar," tukas petinju asal Irlandia itu pula.
 

Chris John Sukses Atasi Kimura



Chris John (kiri), melesakkan pukulan ke arah petinju Jepang Shoji Kimora, dalam pertarungan tinju perebutan gelar Kelas Bulu WBA di Marina Bay Sands, Singapura, Sabtu (5/5) malam. (Antara)
Chris John (kiri), melesakkan pukulan ke arah petinju Jepang Shoji Kimora, dalam pertarungan tinju perebutan gelar Kelas Bulu WBA di Marina Bay Sands, Singapura, Sabtu (5/5) malam. (Antara)
Menurut Chris John, Shoji Kimura adalah petinju terberat yang pernah dihadapinya.

Pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA Chris John mengakui kesulitan melancarkan pukulan saat menghadapi petinju Jepang Shoji Kimura di Marina Bay Sands Singapura.

"Pertahanan Kimura sangat rapat dan sering menunduk sehingga saya merasa kesulitan untuk mengeluarkan pukulan yang sudah disiapkan," kata Chris John usai pertarungan di Marina Bay Sands Singapura, Sabtu (5/5).

Menurut petinju dengan julukan The Dragon tersebut, Kimura merupakan lawan yang terberat.

"Dibandingkan petinju Jepang lainnya yang pernah saya hadapi Kimura merupakan yang terberat," katanya.

Chris John berhasil menang dengan angka mutlak dari Kimura karena tiga juri Francisco Martinez (Selandia Baru) memberikan angka 117-110, Pinit Prayadsab (Thailand) 118-109), dan Wan So Yuh (Korea) memberikan angka 118-109.

Berdasarkan hasil itu, Chris John mencatat kemenangan 16 kali selama memegang gelar juara dunia sejak merebutnya dari tangan petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, 26 September 2003.

Ketika ditanya pengurangan satu nilai yang dilakukan wasit pada ronde kesembilan, ayah dua putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) tersebut mengatakan, dirinya tidak tahu karena dirinya hanya memukul pinggang lawan.

"Saya tidak tahu kenapa bisa seperti itu padahal saya hanya memukul pinggang Kimura," kata suami mantan atlet wushu Jawa Tengah, Anna Maria Megawati tersebut.

Saat bertarung melawan Kimura, pelipis kanan Chris John sempat mengeluarkan darah terkena pukulan lawan Kimura.

Istri Chris John, Anna Maria Megawati, mengaku khawatir dengan kondisi suaminya terutama pada ronde ketujuh karena Kimura beberapa kali melancarkan pukulan upper-cut kepada suaminya.

"Tetapi saya menjadi lega setelah Chris John mampu mengatasi kondisi yang ada dan setelah itu saya merasa lega," katanya.

Ia mengatakan, sebenarnya tipikal suaminya adalah petinju yang merasa kasihan kepada lawannya padahal dalam dunia bisnis tidak bisa seperti itu.

"Rasa kasihan ini merupakan watak dari suaminya karena yang bersangkutan tidak mau kalau kalah tidak seperti itu," katanya.

Promotor tinju Chris John, Raja Sapta Oktohari, mengharapkan, pada masa mendatang muncul "Chris John-Chris John" baru dengan catatan mendapat dukungan dari masyarakat dan perusahaan di Indonesia.

"Saya yakin kalau perusahaan-perusahaan memiliki kepedulian terhadap olahraga tentunya akan melahirkan juara-juara dunia baru," katanya.
 

Chris John Berlatih Tanding 8 Ronde Setiap Hari



Chris John saat di kantor BeritaSatu Media Holdings, Jakarta, Senin (27/2).
Chris John saat di kantor BeritaSatu Media Holdings, Jakarta, Senin (27/2). (sumber: JG Photo/Afriadi Hikmal)
Jadwal latih tanding Chris John adalah 3 kali seminggu, dengan dua lawan tetap dari Herry's Gym, masing-masing 4 ronde.

Pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA, Chris John, saat ini dikabarkan menjalani latihan sebanyak empat ronde setiap hari, masing-masing melawan dua teman latih tanding (sparring partner). Seperti diketahui, latihan ini merupakan bagian dari persiapan untuk menghadapi petinju Jepang, Shoji Kimura, di Singapura, pada 5 Mei 2012 mendatang.

Ketika dihubungi via telepon dari Indonesia, Selasa (10/4) pagi, Chris John mengatakan bahwa dalam sepekan dirinya menjalani latihan dengan teman latih tanding tiga kali, yaitu pada Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan hari yang lain dimanfaatkannya untuk menjalani latihan fisik.

"Saya masih menjalani latihan dengan dua petinju Sasana Herry's Gym, yaitu Jacobus dan Matt Garlet. Saat melawan mereka (dalam latihan) masing-masing sebanyak empat ronde," kata petinju dengan rekor bertarung 46 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri itu.

Sebagaimana diketahui, petinju berjulukan The Dragon tersebut bakal mempertahankan gelar untuk ke-16 kalinya melawan petinju Jepang, Shoji Kimura, di Marina Bay Sands Resort, Singapura, pada 5 Mei, dengan promotor Raja Sapta Oktohari. Selain Chris John, petinju Indonesia lainnya, Daud "Cino" Yordan yang saat ini menjadi juara IBO Asia-Pasifik kelas bulu, pada kesempatan itu juga akan menghadapi petinju Filipina, Lorenso Villanueva, untuk memperebutkan gelar juara dunia IBO yang lowong.

Chris John yang terakhir kali mempertahankan gelarnya atas petinju Ukraina, Stanyslav Merdov, di Australia, pada 30 November lalu tersebut, mengatakan bahwa rencananya, dirinya akan berlatih di Sasana Herry's Gym di Perth, Australia, hingga pekan ketiga April ini. "Kemungkinan pada 23 atau 24 April, kami sudah berada di Singapura, untuk persiapan terakhir menghadapi Kimura," katanya.

Pertarungan melawan Kimura mendatang sendiri merupakan duel versus petinju Jepang yang keempat kalinya bagi Chris John. Sebelumnya, ia sudah tiga kali bertarung melawan petinju asal Negeri Sakura, antara lain yakni Osamu Sato, Zaiki Takemoto, serta terakhir saat menjalani pertandingan wajib melawan Hiroyuki Enoki di Jepang, pada 24 Oktober 2008. Usai mengalahkan Enoki pulalah, Chris John lantas mendapat gelar Super Champion WBA karena telah berhasil mempertahankan gelar sebanyak 10 kali.
 

Petinju Jepang Pertahankan Gelar Bantam WBC



Ilustrasi.
Ilustrasi.
Yamanaka mempertahankan gelar WBC 16 kali termasuk 11 KO dan dua seri.

Petinju Jepang Shinsuke Yamanaka mempertahankan gelar kelas bantam Dewan Tinju Dunia (WBC) dengan kemenangan angka mutlak atas Vic Darchinyan pada Jumat. 
 
Tiga juri memberi angka keunggulan bagi petinju Jepang itu 117-111, 116-112, dan 116-112. 
Itu pertandingan pertama mempertahankan gelar yang dia menangi pada November tahun lalu, sehingga rekornya kini menjadi 16 kali menang termasuk 11 KO dan dua seri. 

"Saya mengalahkan sebuah nama besar, saya pikir setiap orang akan mengakui saya dengan kemenangan ini," kata Yamanaka. 

Sementara itu bagi petinju Australia kelahiran Armenia Darchinyan, yang merupakan petinju peringkat empat WBC, kekalahan itu membuat rekornya merosot menjadi 37 menang termasuk 27 KO, empat kali kalah dan sekali seri. 

Mike Tyson Pernah Hampir Memukul Brad Pitt Karena Cemburu



Brad Pitt.
Brad Pitt. (sumber: coventrytelegraph)
Namun mendadak, ia mengurungkan niatnya.

Pengakuan mengejutkan diungkapkan Mike Tyson. Mantan petinju juara dunia sejati itu ternyata pernah memiliki rasa sakit hati dengan Bradd Pitt di era 90-an. 

Kisah itu diungkapkan Mike Tison saat muncul sebagai bintang tamu programConan untuk mempromosikan program terbarunya di Vegas, Kamis (5/4) malam. Saat itu mantan petinju yang mendapat julukan si leher beton tersebut hampir memukul Brad Pitt karena melihat Robin Givens, mantan istrinya sangat intim dengan lelaki yang kini memiliki pasangan Angelina Jolie tersebut.

Tyson marah lantaran meski Givens sudah bercerai tahun 1989, namun hubungannya dengan sang mantan istri masih tergolong baik dan intim. Karena mendengar sang mantan istri dekat dengan Brad Pitt, Tyson sempat mendatangi rumah mantan istrinya untuk membuat perhitungan.   

Saat itu, superit yang dikisahkan Tyson, ia mendapati sang mantan istri sedang tidak ada di rumahnya dan menunggu di mobil. Namun saat ia melihat sang mantan istri datang bersama Brad Pitt, tiba-tiba Tyson mengurungkan niatnya tersebut. 

Tyson yang dikenal dengan sifat emosionalnya saat itu, hampir tidak melakukan tindakan apa-apa. Ia mendadak jadi lunak meskipun mengetahui Givens tengah dekat dengan Brad Pitt. Ia mengaku kehilangan keberanian untuk memukul Brad Pitt.

Sumber:www.sportsgrid.co
 

Satu Lagi Petinju Nasional Meninggal di Atas Ring



Ilustrasi.
Ilustrasi.
Sebelum musibah datang, Afrizal Cotto (Sasana PDAM Padang) berhasil menyelesaikan pertarungan 12 ronde melawan Irvan Barita Marbun.

Dunia tinju nasional kembali berduka. Ganasnya ring tinju Indosiar kembali makan korban. Muhammad Des Afrizal atau Afrizal Cotto (Sasana PDAM Padang) akhirnya meninggal dunia di RS UKI (Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia), Cawang, Jakarta Timur, pagi ini.

Jenazah langsung diterbangkan ke Padang, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu siang. 

Afrizal Cotto merupakan salah satu dari sekian banyak korban ring tinju di Tanah Air. Sebut saja, Muhammad Alfarizi, Akbar Maulana, Dipo Saloko, Bones Fransiskus, Bongguk Kendy, dan Hendry Sejuk Bira.

Sebelum musibah datang, Afrizal Cotto (Sasana PDAM Padang) berhasil menyelesaikan pertarungan 12 ronde melawan Irvan Barita Marbun (Cah Sragen, Jawa Tengah). Duel berlangsung di Studio Indosiar, Jalan Damai, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (31/3).

Afrizal selaku juara bertahan versi KTI (Komisi Tinju Indonesia) kelas ringan yunior (58,9 kg) kalah angka sekaligus kehilangan gelar. Pertandingan dipromotori Eric Irawan, mantan penata tanding ketika tinju di Indosiar masih dipromotori Daniel Bahari.

Pertandingan dipimpin wasit Erik Suwarna (Jakarta), dibantu tiga hakim tinju masing-masing; Oetojo (Semarang), Pujo Santoso (Jakarta), dan Suwarno Cilandak (Jakarta). Tiga hakim memberi nilai 117-113, 115-114, 118-114. Afrizal kalah angka mutlak. Pada ronde 3, Afrizal jatuh terpukul dan mendapat hitungan dari wasit.

"Saya lihat pertandingan sudah tidak berimbang sejak memasuki ronde sepuluh. Seharusnya dihentikan sebelum ronde terakhir," komentar pengamat tinju Martinez dos Santos.

Ilham Tanjung (manajer) dan Little Holmes (pelatih) tidak melihat adanya tanda-tanda membahayakan pada petinjunya. Usai tanding, Afrizal masih sempat menerima medali yang diberikan Inspektur Pertandingan (IP) Ebert Hutagalung. Turun dari atas ring masih bisa berjalan dengan baik sampai di kamar ganti pakaian dan terjatuh.

Kondisi Afrizal sempat stabil pasca dilakukannya operasi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Berbagai upaya telah dilakukan tetapi jalan hidup Afrizal Cotto terhenti dan meninggal dunia Rabu (04/4) sekitar pukul 04.30 WIB.

Ilham Tanjung, manajer Afrizal, tidak kuasa menahan rasa kecewa. "Terlambat ditangani. Kalau saja pihak rumah sakit cepat mengambil tindakan, barangkali tidak sepahit ini," kata Ilham Tanjung.

Menurut Ilham, Afrizal sempat dibawa ke RS Royal. Kemudian dengan ambulans Afrizal dibawa ke RS UKI, Cawang, Jakarta Timur. "Masuk rumah sakit jam dua dinihari. Lebih tujuh jam baru kemudian dioperasi," kata Ilham Tanjung.

Selamat jalan Afrizal Cotto. Semoga tidak ada lagi petinju yang meninggal dunia akibat ganasnya ring tinju.
 

Persiapan Chris John Sudah 70 Persen



Chris John. FOTO : Afriadi Hikmal/JAKARTA GLOBE
Chris John. FOTO : Afriadi Hikmal/JAKARTA GLOBE
Selain fokus latihan teknik, ia juga masih tetap menjalani latihan fisik.

Jelang pertarungan melawan Shoji Kimora di Marina Bay Sands Resort, Singapura, 5 Mei mendatang, pemegang Super Champion kelas bulu WBA Chris John melakukan persiapan intensif. Saat ini, persiapannya sudah mencapai 70 persen.
    
Chris John mengatakan dirinya sudah melakukan latihan fisik dan baru sepekan ini menjalani latihan dengan latih tanding. Ia menambahkan, sisa waktu yang tinggal satu bulan lebih ini akan difokuskan untuk berlatih teknik.
    
"Saya menjalani latihan dengan dua petinju sebagai mitra tanding, Mat Garklet dan Jacobus, dua petinju dari Sasana Herry's Gym Perth, Australia," kata Chris John. Selain fokus latihan teknik, ia juga masih tetap menjalani latihan fisik. 

"Latihan fisik masih tetap dilaksanakan meskipun tidak seperti saat pertama saya masuk menjalani latihan," katanya.
    
"Saya berharap setelah latihan di sini kondisi saya sudah 95 persen dan yang lima persen dijalani saat latihan penyesuaian diri di Singapura. Saat akan bertanding saya sudah siap 100 persen," katanya.

Pertarungan melawan Shoji Kimora merupakan pertarungan ke-16 dalam upaya mempertahankan gelar yang sudah dipegang Chris John selama sembilan tahun sejak merebutnya dari Oscar Leon di Bali, 26 September 2003.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.