Satu Lagi Petinju Nasional Meninggal di Atas Ring
Dunia tinju nasional kembali berduka. Ganasnya ring tinju Indosiar kembali makan korban. Muhammad Des Afrizal atau Afrizal Cotto (Sasana PDAM Padang) akhirnya meninggal dunia di RS UKI (Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia), Cawang, Jakarta Timur, pagi ini.
Jenazah langsung diterbangkan ke Padang, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu siang.
Afrizal Cotto merupakan salah satu dari sekian banyak korban ring tinju di Tanah Air. Sebut saja, Muhammad Alfarizi, Akbar Maulana, Dipo Saloko, Bones Fransiskus, Bongguk Kendy, dan Hendry Sejuk Bira.
Sebelum musibah datang, Afrizal Cotto (Sasana PDAM Padang) berhasil menyelesaikan pertarungan 12 ronde melawan Irvan Barita Marbun (Cah Sragen, Jawa Tengah). Duel berlangsung di Studio Indosiar, Jalan Damai, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (31/3).
Afrizal selaku juara bertahan versi KTI (Komisi Tinju Indonesia) kelas ringan yunior (58,9 kg) kalah angka sekaligus kehilangan gelar. Pertandingan dipromotori Eric Irawan, mantan penata tanding ketika tinju di Indosiar masih dipromotori Daniel Bahari.
Pertandingan dipimpin wasit Erik Suwarna (Jakarta), dibantu tiga hakim tinju masing-masing; Oetojo (Semarang), Pujo Santoso (Jakarta), dan Suwarno Cilandak (Jakarta). Tiga hakim memberi nilai 117-113, 115-114, 118-114. Afrizal kalah angka mutlak. Pada ronde 3, Afrizal jatuh terpukul dan mendapat hitungan dari wasit.
"Saya lihat pertandingan sudah tidak berimbang sejak memasuki ronde sepuluh. Seharusnya dihentikan sebelum ronde terakhir," komentar pengamat tinju Martinez dos Santos.
Ilham Tanjung (manajer) dan Little Holmes (pelatih) tidak melihat adanya tanda-tanda membahayakan pada petinjunya. Usai tanding, Afrizal masih sempat menerima medali yang diberikan Inspektur Pertandingan (IP) Ebert Hutagalung. Turun dari atas ring masih bisa berjalan dengan baik sampai di kamar ganti pakaian dan terjatuh.
Kondisi Afrizal sempat stabil pasca dilakukannya operasi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Berbagai upaya telah dilakukan tetapi jalan hidup Afrizal Cotto terhenti dan meninggal dunia Rabu (04/4) sekitar pukul 04.30 WIB.
Ilham Tanjung, manajer Afrizal, tidak kuasa menahan rasa kecewa. "Terlambat ditangani. Kalau saja pihak rumah sakit cepat mengambil tindakan, barangkali tidak sepahit ini," kata Ilham Tanjung.
Menurut Ilham, Afrizal sempat dibawa ke RS Royal. Kemudian dengan ambulans Afrizal dibawa ke RS UKI, Cawang, Jakarta Timur. "Masuk rumah sakit jam dua dinihari. Lebih tujuh jam baru kemudian dioperasi," kata Ilham Tanjung.
Selamat jalan Afrizal Cotto. Semoga tidak ada lagi petinju yang meninggal dunia akibat ganasnya ring tinju.