JCLEC Berlatih Di Semarang
Mengantisipasi kejahatan terorisme di kawasan Asia Tenggara, sejumlah pejabat penegak hukum dari berbagai negara di kawasan mengikuti pelatihan kontra terorisme yang diadakan di Jakarta Centre for Law Enforcement Co-operation (JCLEC) di Semarang.
Peresmian pelatihan yang bertajuk manajemen investigasi kontra-terorisme regional itu diresmikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning, hari ini.
Pelatihan itu diikuti oleh pejabat penegak hukum senior dari Singapura, Thailand, Vietnam, Brunei, Philipina, Kamboja, dan Indonesia. Dalam siaran pers Kedutaan Inggris yang diterima oleh Jakarta Globe, Canning memberikan pujian pada kepolisian kontra-terorisme Indonesia dan mitra-mitranya di penjuru Asia Tenggara atas prestasi mereka dalam mengatasi terorisme selama beberapa tahun terakhir.
“Namun terorisme akan terus menjadi sebuah ancaman yang luar biasa. Banyak yang dapat kita pelajari satu sama lain dengan cara saling berbagi pengalaman dalam mengatasi tantangan tersebut,” ujar Canning, sambil menambahkan bahwa pelatihan itu memberikan kesempatan untuk aparat kontra terorisme di Asia Tenggara untuk berbagi pengalaman dan memperkuat kerja sama antar insitusi mereka di kawasan untuk mengatasi ancaman-ancaman lintas bangsa.
Lebih dari itu, Canning juga mempertegas komitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam memerangi segala bentuk terorisme sesuai dengan hukum internasional, termasuk hukum hak asasi manusia.
Pelatihan ini memusatkan pada koordinasi antara penegakan hukum regional dan badan pengadilan kriminal dalam hal manajemen penyelidikan multi-yurisdiksi yang bertujuan untuk mencegah terorisme dan kejahatan antar-bangsa di wilayah ini.
JCLEC didirikan pada tahun 2004 melalui kesepakatan bilateral antara Australia dan Indonesia. Inggris turut terlibat dalam program dengan jumlah kontribusi bernilai hampir 1,4 juta poundsterling ini sejak 2005 dengan menempatkan pelatih kepolisian Inggris dan mendukung enam pelatihan.