Motivasi Menciptakan Sejarah Pribadi
Sore tadi saya berbincang dengan seorang yang bisa dibilang adalah seorang petinggi sebuah institusi swasta. Sebut saja Si Bos (begitu anak buahnya memanggilnya). Ada petikan cerita yang menarik dari si bos ini.
Sebelum masuk ke dalam cerita, Si Bos mengutip sebuah kalimat dari almarhum ayahnya “Make you’re history“. Si Bos menasihati saya soal menciptakan sejarah. Sejarah bisa berarti sempit atau luas. Berarti sempit jika sejarah diartikan sebagai kejadian lampau yang tidak bisa diulang kembali.
Misal, kemarin saya ini makan soto di Soto Betawi Bang Kumis. Itu bisa jadi sejarah karena sifatnya lampau. Tapi selain bermakna sempit, sejarah juga bisa berarti sesuatu yang berkesan. Contoh cerita veteran-veteran tua yang pernah ikut dalam perang kemerdekaan. Pertama, kisah lampau tersebut menorehkan kebanggaan bagi si pelaku dan yang kedua, kisah lampau tersebut jelas bermakna sangat penting bagi catatan kejadian Indonesia.
Kembali ke soal “Make you’re history“, saya kutip sedikit ucapan dari Grand Master Oogway (guru dari Master Shifu dalam film Kungfu Panda I) “Yesterday is History, Tomorrow is Mistery, Today is a Gift“. Bukan menyoal kita harus bersyukur atas apa yang kita dapatkan sekarang. Tapi soal Yesterday is History-nya yang menarik. Jika sekarang tanggal 7 Februari 2012, maka ketika kita menginjak besok, hari ini akan menjadi kemarin dan membuat hari ini adalah sejarah.
Pembicaraan kami berdua soal sejarah ini berkaitan dengan passion, motivasi atau apapun namanya. Itulah kenapa saya bilang Si Bos ini menasihati saya. Minimal ketika saya beranjak senja nanti, mungkin saja diberi kepercayaan oleh tuhan untuk menikah, punya anak dan kemudian punya cucu, saya bisa menceritakan pada anak cucu saya soal sejarah kejadian hidup yang saya alami.
Pahitnya, senangnya, menariknya, sedihnya dari pengalaman hidup saya. Kebanyakan dari orang tua (setidaknya yang saya alami) akan lebih bangga bercerita masa lampaunya ketika masa lampaunya dianggap menarik dan berkesan baik.
Bayangkan saja kalau misalnya ada seorang cucu yang bertanya pada kakeknya, “Kek, kakek dulu waktu seumur papa, jadi apa?”
“Dulu kakek jadi tukang parkir di pasar tradisional”
Bukan bermaksud merendahkan sebuah profesi, tapi yang saya angkat di sini adalah monoton-nya sebuah aktifitas yang berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Seolah jalan di tempat. Tanpa inovasi dan gebrakan, jelas rutinitas akan menjadi sangat membosankan.
Kalau misalnya si tukang parkir tadi selalu berinovasi, bisa jadi tukang parkir tadi menjadi juragan di sebuah perusahaan yang mengelola bisnis perparkiran di sebuah kelurahan, kecamatan, atau bahkan sebuah kota dengan tingkat validasi yang ketat dan sistem perparkiran yang nyaris tanpa cacat. Toh bisa jadi, karena sehari-hari bergelut dengan faktual di lapangan. Bahkan trik-trik nakal tukang parkir itu sendiri dia sudah paham betul. Mungkin ini bisa dibilang hanya khayalan semu yang sulit terwujud. Tapi kan Tomorrow is Mistery yang belum tersibak, siapa tahu ada pintu terbuka jalan ke sana.
Mengutip perkataan ayah saya soal motivasi ketika menasihati saya, “Jika kamu mengetahui sesuatu, galilah..! Niscaya tuhan akan menambahkan pengetahuan lain untukmu..“. Ketika kita menggali sesuatu yang kita tahu, maka dengan mudah kita akan mengetahui segala kesulitan, segala tantangan, dan berbagai macam cara penyelesaian yang kita alami. Itu bisa terjadi selama kita menggali yang kita geluti sekarang. Jelas faktor tekun dan ikhlas harus berperan di sana. Tanpa dua komponen tersebut, saya yakin sulit.
Motivasi sudah dapat. Tekun dan ikhlas bisa diasah seiring proses sambil mengacu pada motivasi. Semoga saja mendapatkan kunci untuk membuka pintu yang bagus. Bukankah ketika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama. Semoga ketika mati nanti selain meninggalkan nama baik, juga akan mewariskan sesuatu yang berkesan dan bermanfaat baik bagi penerus kelak.
Penulis: Ghumi