Pekalongan Bangun Pusat Akses Internet di Tiap RW
Dibangun di pusat-pusat bisnis atau lokasi strategis
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berambisi mengembangkan pusat pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) hingga di tingkat Rukun Warga (RW) sehingga warganya bisa mengakses dan memanfaatkan internet.
Saat ini, pusat pembelajaran TIK yang disebut telecenter itu sudah terbangun di 47 kelurahan yang berada di wilayah kota Pekalongan dan ditargetkan akan terbangun juga di 300 RW hingga tahun 2015.
“Telecenter ini adalah pusat pembelajaran, pemberdayaan dan promosi kota berbasis Internet,” kata Walikota Pekalongan, Mohamad Basyir Ahmad, dalam jumpa pers mengenai pengembangan konten perpustakaan digital di Indonesia yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengentahuan Indonesia (LIPI), Selasa.
Selain dibangun di tingkat administrasi pemerintahan kota seperti kecamatan, kelurahan, RT dan RW, pembangunan telecenter yang telah dimulai sejak 2008 ini juga sudah dibangun di pusat-pusat bisnis atau lokasi strategis di kota Pekalongan, terutama di pusat bisnis batik untuk mendukung industri batik yang menjadi produk utama kota tersebut.
Saat ini, tambah Basyir, telecenter untuk mendukung industri batik Pekalongan sudah dibangun di empat sentra utama batik yaitu di pasar batik Sentono, Museum Batik, kampung wisata batik Kauman, dan kampung wisata batik Pesindon.
“Kami juga akan bangun telecenter ini di berbagai titik strategis sebagai tempat dimana masyarakat dapat mengakses Internet dan kami sediakan semuanya mulai dari piranti keras, jaringan, hingga aksesnya,” ujar Basyir.