Pekalongan Buka Perpustakaan Digital
Dialihkan menjadi buku digital tiga dimensi
Pemerintah Kota Pekalongan akan mengembangkan layanan perpustakaan digital untuk menyediakan informasi tentang kota batik itu sehingga bisa diakses dari mana pun melalui internet.
Walikota Pekalongan, Mohamad Basyir Ahmad mengatakan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini adalah bagian dari pengembangan proyek Rumah Pintar, yang merupakan gabungan antara perpustakaan dan pusat pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (telecenter), yang dicanangkan Pemerintah Kota Pekalongan.
“Target kami adalah semua RW akan memiliki Rumah Pintar,” kata Basyir, dalam jumpa pers mengenai pengembangan konten perpustakaan digital di Indonesia yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengentahuan Indonesia (LIPI), hari ini.
Pengembangan perpustakaan digital ini dilakukan dengan kerjasama yang dimulai tahun 2010 bersama Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah (PDII) LIPI yang akan membangun kerangka kerja aplikasi sistem buku tiga dimensi yang akan menjadi konten perpustakaan digital tersebut.
Hendro Subagyo, salah satu pengembang sistem ini di PDII LIPI mengatakan aplikasi buku tiga dimensi itu memungkinkan pengakses perpustakaan digital untuk membaca buku di layar komputer seperti layaknya membaca buku dalam bentuk aslinya karena halaman per halamannya dapat dibuka dan dibalik seperti tampilan buku konvensional.
Namun, Hendro menambahkan tidak semua buku dapat dialihkan menjadi bentuk buku digital tiga dimensi karena terkait hak cipta dan hak kekayaan intelektual yang melekat pada buku tersebut.
“Saat ini sudah ada 35 buku dengan hak cipta Kota Pekalongan yang sudah dialihmediakan menjadi buku digital tiga dimensi yang akan menjadi konten perpustakaan digital Pekalongan,” ujar Hendro, sambil menambahkan bahwa bila buku tiga dimensi ini sudah diunggah ke perpustakaan digital, maka siapapun dapat mengaksesnya lewat internet.
Basyir menambahkan, perpustakaan digital ini dapat diakses secara online melalui situs digilib.pekalongankota.go.id atau secara offline dalam jaringan Batik.net yang tersedia di semua kecamatan, kelurahan, SMP, dan SMA/SMK negeri di kota Pekalongan.
“Yang perlu kami kembangkan adalah mengisinya dengan informasi yang positif untuk pemberdayaan masyarakat kota Pekalongan,” ujar Basyir.