Saat Wawancara Kerja Hindari 5 Kalimat ini
Berikut ini 5 kalimat yang bisa menyebabkan wawancara kerja Anda gagal menurut Alison Green, pengarangManaging to Change the World: The Nonprofit Leader's Guide to Getting Result:
1. Saya orang terbaik untuk pekerjaan ini.
Dari kacamata orang yang mewawancarai, proses penerimaan pekerjaan akan coba dilalui dengan cara yang jujur dan adil. Seharusnya, masing-masing kandidat tidak saling mengetahui kualifikasi satu sama lain. Jadi, kata-kata semacam ini jelas menunjukkan kenaifan dan egosentris.
Lebih baik tunjukkan kemampuan dan pengalaman untuk memberi alasan pasti mengapa Andalah kandidat terbaik, jangan mengungkap kata-kata naif. Jika Anda memang yang terbaik, prestasi Anda akan menjelaskan hal itu.
2. Perusahaan Anda bergerak di bidang apa?
Pertanyaan tentang perusahaan yang sebenarnya bisa diketahui jawabannya lewat sedikit riset, akan membuat Anda terlihat tidak punya motivasi atau bahkan malas.
Pastikan Anda sudah menyiapkan diri dengan pengetahuan tentang perusahaan secukupnya sebelum pertemuan wawancara kerja. Pastikan Anda sudah tahu latar belakang perusahaan tersebut, termasuk bergerak di bidang apa, perusahaan apa, dan apa yang membedakan perusahaan ini dari pesaingnya.
3. Saya tidak punya kelemahan yang berarti.
Pertanyaan "Apa kelemahan Anda?" adalah salah satu pertanyaan wajib dan klasik. Karenanya, Anda harus sudah tahu jawabannya.
Jika Anda terlihat kaget dengan salah satu pertanyaan klasik semacam ini, Anda akan terlihat tidak bersiap diri, atau terlihat tidak tahu tentang diri sendiri, atau terlihat tidak punya jawaban jujur mengenai apakah Anda kandidat terbaik untuk pekerjaan ini atau tidak.
Sebaik apa pun Anda memandang diri, seharusnya ada beberapa hal yang perlu Anda kembangkan. Hal-hal yang ingin dikembangkan lagi itu adalah salah satu kelemahan.
4. Saya orang yang perfeksionis.
Anda sama dengan mengatakan "Saya bekerja terlalu keras", atau "Saya selalu membawa pulang pekerjaan," atau "Saya terlalu bagus untuk pekerjaan ini".
Kalimat-kalimat semacam ini menunjukkan jawaban palsu, dan membuat Anda terlihat tidak tulus. Mengklaim perfeksionisme sudah menjadi jawaban klise yang bisa diartikan oleh pewawancara sebagai kebohongan. Coba cari jawaban lain yang lebih jujur.
5. Saya tidak punya pertanyaan.
Kesempatan untuk bertanya juga bagian dari penilaian. Para pewawancara ingin tahu apakah Anda tertarik dengan detail-detail pekerjaan, seperti apa departemen yang akan Anda huni, gaya manajemen supervisor, kultur organisasi, dan lainnya. Jika tidak, Anda memberi sinyal seakan tak tertarik atau hanya tidak terlalu banyak memikirkan hal ini. Jadi, siapkan pertanyaan-pertanyaan tentang pekerjaan yang sedang Anda lamar.