Situs Porno Layaknya Virus
Henry Subiakto, staf ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan, situs pornografi yang muncul di dunia maya tak ubahnya bagaikan virus yang sangat sulit untuk diberangus dan dimusnahkan.
"Sekarang kita berangus, besok muncul di tempat lain, bahkan dalam jumlah yang lebih banyak," katanya di hadapan sekitar 400 pelajar yang ambil bagian dalam kegiatan sosialisasi penggunaan internet yang sehat dan aman, di aula Pemprov Nusa Tenggara Barat di Mataram, Selasa (28/2).
Henry yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara itu menyebutkan, banyak cara yang ditempuh para pengguna jaringan internel dalam mengunggah teks, gambar atau video yang berbau porno ke dunia maya.
"Layaknya virus pada perangkat komputer, begitu kita pasang antivirus, maka akan muncul beberapa jenis virus yang baru, yang lebih rumit untuk bisa dicarikan antinya," kata staf pengajar di sejumlah perguruan tinggi di Jakarta itu.
Melihat itu, Henry menyebutkan bahwa "perangkat" yang paling ampuh untuk dapat membendung hal-hal pornografi yang ada dalam dunia maya, adalah akal dan moral dari para pengguna perangkat yang berbasis internet itu sendiri.
"Jadi filternya ada pada kita. Kita harus mampu membedakan untuk kemudian dapat menghindari kehadiran situs porno di jejaring internet," tambahnya.
Henry juga sempat mengingatkan para pelajar untuk tidak terlalu berlama-lama nongkrong di depan layar komputer yang tersambung ke dalam jaringan internet.
Menurut dia, anak yang dalam waktu lebih dari dua jam menatap layar komputer tidak hanya akan mengalami gangguan pada penglihatannya, tetapi juga cenderung akan menjadi obisitas atau kegemukan.
"Ya, bagaimana tidak gemuk, seharian harus duduk sambil menatap layar yang memancarkan cahaya yang dapat mengganggu kesehatan retina pada mata," ujarnya menandaskan.
Mengingat itu, ia mengharapkan para pelajar dapat menggunakan internet yang lebih terarah dan produktif. Artinya, internet hendaknya hanya digunakan untuk hal-hal positif yang dapat menunjang masa depat dan karier bagi para pelajar.