Situs Soal Kontrasepsi Diluncurkan
Percepatan penyebaran informasi tentang kontrasepsi di Indonesia saat ini penting untuk segera dilakukan mengingat angka kelahiran, angka kehamilan yang tidak diinginkan, serta angka kematian ibu saat persalinan masih sangat tinggi.
Berbagai cara telah dilakukan guna memaksimalkan komunikasi tentang hal ini. Baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta yang ditujukan untuk berbagai latar belakang masyarakat yang beragam.
Salah satu sarana untuk mempercepat penyebaran informasi adalah dengan menyediakan situs kontrasepsi yang lengkap, akurat dan terpercaya.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, diluncurkan situs tentang kontrasepsi, www.bicarakontrasepsi.com yang didukung oleh lembaga-lembaga terkait, yaitu BKKBN, Asia Pacific Council of Contraception (APCOC), Perkumpulan Obstetrik dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) serta PT Bayer Indonesia.
Situs ini diperkuat dengan sumber referensi yang luas, tenaga pakar di bidang terkait serta bersifat bebas nilai dan edukatif.
Situs jenis ini belum pernah ada di Indonesia sebelumnya, dan dipandang perlu keberadaannya mengingat beberapa fakta antara lain, hasil survei yang dilakukan pada tahun 2011 berjudul Clueless or Clued Up: Your Right to be informed about contraception.
Terdapat 30 persen responden di Asia mendapat informasi yang salah mengenai kontrasepsi. Dengan total 1800 responden dari 9 negara dan 200 responden di antaranya berasal dari Indonesia, survei menemukan pentingnya akses informasi yang akurat dan berimbang tentang kontrasepsi.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan, bahwa masyarakat masih memiliki kesulitan untuk memperoleh informasi yang cepat, akurat dan terpercaya mengenai kontrasepsi. Dinyatakan bahwa sumber informasi pribadi kontrasepsi ialah ginekolog (umumnya perempuan), pasangan, teman, dan dokter umum (umumnya lelaki).
Berdasarkan sebuah penelitian, sebesar 62 persen masyarakat usia dewasa muda mengaku bahwa mereka mendapatkan informasi yang salah mengenai kontrasepsi dari teman.
Allen Doumit, Direktur PT Bayer Indonesia mengatakan, kontrasepsi masih menjadi hal yang tabu untuk menjadi topik pembahasan di kalangan masyarakat Indonesia, dan masih banyak orang yang malu untuk menanyakan masalah kontrasepsi.
Hal tersebut menyebabkan masih banyak orang memiliki pemahaman yang salah mengenai kontrasepsi dan mengalami kesulitan dalam memilih kontrasepsi yang tepat.
Rendahnya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai kontrasepsi, memiliki peran dalam peningkatan angka kehamilan yang tidak diinginkan.
Hasil survei mengungkapkan bahwa sebesar 43 persen pasangan melakukan hubungan seksual pertama kali tanpa menggunakan kontrasepsi.
Sedangkan 24 persen responden dari Indonesia mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi pada saat berhubungan seksual, karena permintaan pasangan.
Hasil survei menunjukkan bahwa internet merupakan sumber informasi utama yang paling penting bagi responden (53 persen) untuk mengetahui metode kontrasepsi. Selain itu, faktor lain yang mendukung pembuatan website adalah hampir seperempat responden memiliki kesulitan untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Tiap tiga orang lelaki dan perempuan mendapatkan informasi yang salah atau tidak akurat. Sayangnya informasi tersebut kebanyakan berasal dari teman dan internet.
Pengertian akurat adalah bahwa informasi mengenai kontrasepsi didasari oleh penelitian yang telah dilakukan. Sedangkan informasi yang terpercaya adalah informasi yang berasal dari institusi-institusi resmi yang berkecimpung di bidangnya.