Ancaman Perang Membuat Harga Minyak Naik Kembali
Harga minyak naik tipis pada Rabu (Kamis pagi WIB) di tengah beberapa hasutan perang baru dari Washington atas dugaan program nuklir Iran.
Setelah reaksi negatif pada awal perdagangan, pasar mengabaikan sebuah perkiraan ekonomi bearish (lesu) dari Ketua Federal Reserve Ben Bernanke dan data yang menunjukkan kenaikan dalam stok minyak AS, bergerak menjadi lebih tinggi.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, naik 52 sen menjadi ditutup pada 107,07 dolar AS per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk April naik 1,11 dolar AS menjadi 122,66 dolar AS per barel.
Tekanan ke atas telah diperlemah oleh kesaksian Bernanke kepada Kongres yang mengatakan bahwa ekonomi akan berkembang pada kecepatan hanya sekitar 2,25 persen tahun ini, lebih rendah dari kuartal keempat 2011 yang diperkirakan tumbuh 3,0 persen.
Namun Bernanke tidak memberi petunjuk apakah Fed berpikir untuk meningkatkan program stimulus guna melawan laju ekspansi yang lambat.
"Komentar-komentar dari Ben Bernanke menyebabkan aksi jual pada awal perdagangan hanya karena ada beberapa harapan bahwa kami akan melihat beberapa stimulus dari Fed," kata Matt Smith dari Summit Energy.
Meski begitu, kata BBVA Research, "Kesaksian hari ini menunjukkan (The Fed) yakin atas keberlanjutan pemulihan itu."
Analis mengatakan, para pedagang juga mengawasi Iran, tanpa henti karena kekhawatiran atas pecahnya konflik atas apa yang Barat dan Israel katakan Teheran berencana untuk mengembangkan senjata nuklir. Teheran membantah tuduhan itu.
Pada Rabu, seorang pejabat Angkatan Udara AS memperingatkan bahwa Amerika Serikat memiliki bom sangat kuat yang siap dalam kasus kemungkinan aksi militer terhadap Iran, dan pekerjaan sedang berjalan untuk meningkatkan daya tembak mereka.
Jenderal Norton Schwartz, kepala staf angkatan udara AS, menolak mengatakan apakah senjata AS termasuk bom MOP, senjata penetrator besar seberat 30.000 pon bisa mencapai lokasi nuklir di Iran yang tersembunyi atau dikubur di bawah tanah.
"Kami memiliki kemampuan operasional dan Anda tidak ingin berada di sana ketika kami menggunakannya," kata dia.