Apakah Karier Anas Tamat Akibat Nazaruddin?
Pengamat Politik dari Charta Politik Arya Fernandes menyatakan, segala tudingan miring terhadap Ketum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum belum otomatis menghabisi karier politiknya.
Menurut Arya, survival politik Anas Urbaningrum ditentukan oleh beberapa faktor.
Faktor pertama adalah konsolidasi kekuatan politik pro-Anas di internal Demokrat. Bila Anas berhasil menjaga soliditas di lingkaran intinya dan jajaran elit di internal PD, menurut Arya, dia akan bisa berhasil keluar dari tekanan internal.
Syaratnya, konsolidasi politik pro-Anas itu harus terjadi pada semua level kepengurusan, dari tingkat DPC, DPW, DPP, Dewan Pembina, dan Dewan Pengawas partai.
"Survival politik pada level internal Demokrat juga dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan Anas merubah persepsi negatif publik menjadi persepsi positif. Hal itu ditandai dengan meningkatnya tingkat elektabilitas Partai Demokrat," tutur Arya di Jakarta, hari ini.
Faktor lainnya yang mempengaruhi survival politik Anas pada skala nasional dipengaruhi oleh hasil penyelidikan KPK terhadap dua kasus yang turut menyeret nama Anas, yakni kasus Wisma Atlet dan kasus Hambalang.
"Bila Anas tidak terbukti terlibat dia akan selamat. Tapi, sebaliknya bila terlibat dia akan tamat," tegas Arya.
Di sisi lain, lanjutnya, akselerasi kerja KPK dalam menyelidiki serta menuntaskan kasus terkait Anas juga harus dipastikan. Semakin lama KPK menyelesaikan kasus itu, kata dia, akan semakin sulit bagi Anas untuk kepas dari stigma negatif atas dirinya.
"Bila belum ada kejelasan status Anas menjelang 2013, dan tudingan Nazar masih terus terjadi, karier politik Anas bisa mati suri atau mati dini," tutur Arya.