Genjot Ekonomi, RI Butuh 2 juta Wirausaha
Indonesia membutuhkan dua juta wirausaha untuk mendorng pertumbuhan ekonomi nasional. Angka ini setara dengan 2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah, mengatakan, meski data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) menyebutkan ada 53 juta UMKM di Indonesia, namun mayoritas sebagai distributor, bukan produsen.
"Padahal yang dibutuhkan adalah produsen, distributor membuat rantai distribusi semakin panjang, sehingga produk kurang kompetitif," katanya di Bandung, hari ini.
Saat ini kata Euis, jumlah wirausaha Indonesia baru 0,24 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini jauh lebih rendah dibanding negara-negara maju, seperti Singapura, Jepang, China atau bahkan Amerika Serikat (AS).
"Di Singapura sudah sekitar 7 persen, di Jepang dan China mencapai 10 persen dan di AS sudah mencapai 11 persen," ujarnya.
Menurut Euis, mininya UMKM di Indonesia disebabkan sejumlah faktor, antara lain belum adanya lembaga keuangan yang menyediakan start up capital business. Selama ini, perbankan hanya mau mengucurkan kredit dengan jaminan agunan.
Kredit perbankan biasanya juga diberikan pada usaha yang sudah berjalan dalam jangka waktu tertentu. "Selain itu, budaya masyarakat Indonesia lebih menyukai menjadi pekerja dibanding menjadi wirausaha," tuturnya.
Euis berharap, seluruh instansi harus mendukung aksesibilitas dana pinjaman bagi pengusaha pemula. "Di negara lain biasanya pinjaman disediakan pemerintah melalui lembaga keuangan tertentu," paparnya.
Selain itu diperlukan kehadiran lembaga khusus semacam Modal Ventura atau Venture Capital Company yang menyediakan pinjaman awal bagi pengusaha.
Modal ventura adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai yang ditukar dengan saham pada perusahaan terkait.