Gerindra-Hanura Siap Turun ke Jalan
Fraksi Hanura dan Gerindra melakukan aksi walk out hari ini karena kecewa pemerintah hanya bersedia membahas opsi pertama menyangkut isu kenaikan harga BBM itu. Keduanya pun siap turun ke jalan menolak kebijakan itu.
"Kami melakukan walkout karena pemerintah hanya mau membahas naiknya BBM," kata anggota F-Hanura dari Komisi VII Ali Kastela, di Senayan, Jakarta.
Hal tersebut dinilai Ali tidak adil, sebab belum semua fraksi-fraksi di Dewan yang menerima kenaikan harga BBM tersebut. Pemerintah dituding tak mau melakukan efisiensi terhadap APBN.
Rapat Badan Anggaran hari ini dimulai pukul 11.00 WIB dan sempat diskors selama sekitar dua jam akibat perdebatan alot soal opsi itu. Mewakili pemerintah, hadir Menteri Keuangan, Agus Martowardojo dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik.
Lebih jauh, Hanura dan Gerindra menyatakan, tidak segan-segan turun ke jalan bersama rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM ini. "Untuk turun ke jalan ini suara partai,"lanjut Ali.
Sore ini, F-PDIP masih melakukan lobi soal pembahasan opsi kedua ini. Fraksi PDIP merupakan salah satu fraksi yang juga menolak kebijakan energi pemerintah itu.
Tak jauh berbeda dengan Ali, anggota Badan Anggaran dari F-Gerindra Fary DJ Francis mengungkapkan kekecewaannya. "Kami enggak mau, untuk apa kita bahas opsi satu hanya kenaikan harga,"kata Fary.
Opsi kedua, menurut Fary, tetap akan mereka suarakan dalam rapat paripurna. Adapun dua opsi yang terakhir dihasilkan dalam rapat Badan Anggaran semalam yaitu pertama, pemberian subsidi BBM Rp137 triliun, subsidi listrik Rp64,9 triliun, cadangan risiko fiskal Rp26,6 triliun dan mencabut pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 yang melarang pemerintah menaikkan harga BBM. Kenaikan harga Rp1500 menjadi Rp6000 per liter.
Opsi kedua, peningkatan subsidi BBM dari Rp123,6 triliun menjadi Rp178 triliun, subsidi listrik tetap Rp64,9 triliun dan cadangan risiko fiskal Rp 26,6 dengan konsekuensi harga BBM bersubsidi tidak naik.