Geser Kepentingan Individu jadi Konsekuensi Perjuangan

Senin, Maret 19, 2012 0 Comments



Mahasiswa  di berbagai daerah  melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana  kenaikan harga BBM. FOTO :  Yusran Uccang/ANTARA
Mahasiswa di berbagai daerah melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM. FOTO : Yusran Uccang/ANTARA
Sebagai oposisi permanen pemerintah, harusnya mengutamakan kepentingan luas.

Kalangan pemuda dan mahasiswa diingatkan untuk jeli membaca situasi. Hal itu terkait dengan undangan bagi mereka untuk datang ke China, pada 22-29 Maret 2012. 

Demikian diungkapkan Ketua Konsolidasi Nasional  Mahasiswa Indonesia (Konami) Jati Pramestianto, kemarin, kepada Beritasatu.com, di Jakarta. 

Mahasiswa sebagai oposisi permanen pemerintah, menurut Jati, semestinya menyingkirkan sementara waktu untuk kepentingan pribadinya. Demi, sambung dia, kepentingan yang lebih luas, yaitu negara.

"Ini konsekuensi sebuah perjuangan. Harus menggeser kepentingan individu," tandasnya. 

Diketahui, belakangan aksi mahasiswa kian solid dan meluas, terkait penolakan atas penaikan harga BBM yang rencananya mulai diberlakukan pemerintah sejak 1 April 2012. 

Masih ditahan

Terkait dengan aksi antipenaikan BBM itu, hingga kini diketahui, enam mahasiswa gabungan dari Aliansi BEM se-Jawa Barat yang menjatuhkan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Gedung Nusantara III DPR RI masih mendekam di tahanan Direktorat Reserse Kriminal Umum  Polda Metro Jaya.

"Mereka  masih ditahan di Polda Metro Jaya, karena diduga melakukan pengerusakan  menurunkan foto presiden," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, hari ini.

Seiring penahanan itu, Rikwanto mengatakan, kemarin, keluarga sudah meminta agar diberikan penangguhan tahanan. "Namun, apakah dikabulkan (atau tidak) bergantung keputusan penyidik," tambahnya.

Atas perbuatannya, para mahasiswa itu bisa dijerat Pasal 170 KUHP tentang perusakan bersama-sama terhadap barang. Dengan ancaman, kata dia, hukuman kurungan lima tahun.

Sebelumnya  diketahui, enam orang mahasiswa dari Aliansi BEM se-Jawa Barat,  diamankan polisi lantaran diduga menjatuhkan bingkai atau frame foto  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Ruang Nusantara III, Gedung DPR,  Jakarta, Rabu (14/3).

Jatuhnya frame foto presiden diduga sebagai ungkapan rasa kecewa mahasiswa atas pencoretan butir ketiga tuntutan  mahasiswa yang dilayangkan mereka, berbunyi: "Usir  Kolonialisme-Riberalisme dan Turunkan SBY-Boediono"

 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.