Iklan Pembunuh Bayaran Lecehkan Hukum

Kamis, Maret 08, 2012 0 Comments


ilustrasi
ilustrasi (sumber: Antarafoto)
Pelecehan mencuat saat kepolisian justru terkesan kurang garang memberangus preman. 

Daftar penderitaan masyarakat agaknya bakal kian panjang. Setelah kebijakan penaikan BBM, kini kaum outlaw (orang yang berada di luar perlindungan hukum) pun ikut-ikutan menebar teror bagi kamtibnas di tanah air.

Upaya kepolisian untuk memberangus aksi premanisme belakangan memang terkesan lebih nyaring. Bahkan salah satu gembong preman di Ibukota, John Refra Kei atau yang dikenal dengan julukan John Kei, kini tengah dalam penahanan aparat. 

John Kei ditangkap terkait pembunuhan sadis yang menimpa Tan Harry Tantono alias Ayung, 45, pengusaha peleburan besi baja PT Sanex Steel Indonesia (SSI). Jasad Ayung ditemukan di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada 26 Januari 2012.

Sejauh ini, aparat menyangkakan, John Kei merupakan otak dari aksi pembunuhan itu. Pemeriksaan pertama paskapenangkapan John Kei dilakukan kemarin di RS Kramat Jati, dengan alasan kondisi kesehatan yang belum memungkinkan.

Bukan hanya John Kei, gembong preman lainnya juga tengah terancam proses hukum. Hercules, yang secara sosial juga masuk kategori kaum outlaw, juga terancam harus berhadapan dengan proses hukum.

Pasalnya, Hercules diketahui menampung sejumlah pelaku aksi bentrok preman yang terjadi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada 23 Febuari lalu, di kediamannya di Indramayu, Jawa Barat.

Jajaran kepolisian sendiri telah memastikan untuk segera menggelar pemeriksaan terhadap Herkules, yang kini tengah menjalani perawatan di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Menanggapi itu, warga masyarakat mungkin sempat menarik napas lega, saat menengok upaya kepolisian dalam memerangi premanisme. Namun kelegaan itu nyatanya hanya berlangsung sesaat.

Pasalnya, kemarin, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan urgensi pengusutan terkait blog yang memuat iklan jasa pembunuh bayaran. "Kami pastikan akan usut dan tindak tegas para pelaku maupun pembuat situs tersebut," tegas Timur, usai pembaretan sebagai warga kehormatan Kopaskhas di Mako Korps Paskhas Sulaeman Bandung.

Diketahui, sebuah blog yang dibuat sejak 2008 dengan alamat hitmanindonesia.wordpress.com itu memuat penawaran dari pengelola blog untuk memfasilitasi kebutuhan klien dalam hal penghilangan nyawa dan penculikan.

Untuk menjaring klien, pengelola blog menyebutkan adanya dukungan orang dalam di militer dan kepolisian. Hanya saja, kendati pengguna jasa itu bisa berasal dari belahan kota manapun, untuk sementara si pemberi penawaran hanya melayani sasaran di daerah kota Bandung.

Blog lain dengan alamat http://pembunuh-bayaran.blogspot.com pun memuat informasi senada. Bedanya, penawaran bisnis nyawa itu dituliskan oleh si pengelola blog berselimut testimoni pribadinya sebagai pembunuh bayaran.

Pembicaraan sejenis juga diposting di kaskus pada 27 April 2011. Saat itu, seorang kaskuser dengan nama Soundbuns memuat temuannya di sebuah blog terkait penawaran jasa sebagai pembunuh bayaran.

Dituliskan dalam blog itu:  Jasa kami juga menawarkan jasa bagi mereka yang punya dendam atau saingan bisnis untuk dilenyapkan secara singkat, rahasia terjamin dan takkan terbongkar.

Si bloger juga mengungkapkan bahwa metode pembunuhan diserahkan ke pada kliennya. Order aksi keji itu diminta dialamatkan ke jasapembunuhbayaran@gmail.com dan dijanjikan akan dibalas dalam 24 jam.

Gerak cepat Kemenkominfo

Menanggapi maraknya jasa keji tersebut, anggota Komisi III DPR dari F-PDIP Eva Kusuma  Sundari mendesak Kepolisian untuk menyelidiki kebenarannya. Sebab bila terbukti benar, sambung dia, berarti telah terjadi pelecehan terhadap hukum dan aparatur di negeri ini.

"Bila soal situs pembunuh bayaran itu memang benar, hal itu menjadi semacam pelecehan sekaligus tantangan kepada Kepolisian. Oleh karenanya, Kementerian Komunikasi dan Informasi juga harus bergerak cepat memblokir situs itu. Kepolisian harus mengusut siapa di baliknya itu, sebab ini merupakan strategi teror terhadap masyarakat," tandasnya.

Eva sendiri mengaku sudah menyerap informasi soal sejumlah blog yang mengiklankan tentang pembunuh bayaran. "Tapi harus dicek kebenarannya soal itu," katanya.

Sedangkan, Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil memilih untuk meragukan keaslian blog berisi iklan layanan jasa pembunuh bayaran. "Apakah sudah pasti blog itu dibuat pembunuh bayaran? Atau cuma main-main," katanya, kemarin.

Nasir juga menungkapkan, untuk mengecek kebenaran blog jasa pembunuh bayaran tersebut sangat mudah. Yakni, kata dia, dengan menelusuri alamat situs.

"Apa sudah ditrack alamat IP, who is, dan segala macamnya? Kalau begitu bisa didatangi langsung pemilik blognya," tandas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.