Jokowi Menuju R.I. 1
Tinggal selangkah lagi Jokowi beralamat di Istana Merdeka . Menjadi Gubernur DKI Jaya adalah pintu masuk Walikota Solo ini untuk menjadi orang yang paling terhormat dinegeri ini. Siapa yang bisa melawan atau menggagalkan Kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini prediksi saya, Sang Ratu Adil sudah muncul, beliau diberi amanat untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan digjaya di dunia internasional. Beliau diberi tugas untuk melepaskan derita anak bangsa dari segala kesemrawutan.
Keberhasilan Jokowi membangun reformasi birokrasi di tingkat daerah harus dibuktikan pada tingkat propinsi. Inilah ujian utama yang harus ditempuh dengan nilai plus agar jalan menuju RI 1 semakin lempang. Track rekord keberhasilan Jokowi bermuara dari tekad yang bersumber dari moral pengabdian sepenuhnya untuk rakyat. Tentunya tantangan yang akan dihadapi akan lebih besar, namun dengan semangat membangun bangsa, saya yakin Jokowi bisa menghadapi semua AGHT (ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan) itu.
Proses Pilkada Gubernur DKI akan mulai memasuki masa kampanye. Jumlah hak pilih yang diperkirakan 5 juta orang warga ber KTP Jakarta diharapkan dapat memberikan suaranya. Distribusi latar belakang warga DKI yang sangat heterogen sebagai minimalis penduduk Indonesia dipercaya akan lebih objektif dalam menentukan pilihannya. Warga ibukota yang setiap hari berkutat denga kemacetan, rasa aman nan tidak nyaman serta permasalahan banjir yang tak kunjung tuntas tentu berharap kepada Gubernur baru mampu melenyapkan segala penderitaan kronis tersebut.
Sebagai warga yang telah bermukim di ibukota sejak tahun 1980, saya merasakan peran Kepemimpinan Gubernur DKI sangat besar dalam upaya menciptakan Ibukota sebagai kota yang bergengsi. Bang Ali telah membuktikan kepempinan yang kuat dalam meletakkan dasar dasar pembangunan kota Jakarta. Banyak ide brilian beliau yang dirasakan sangat bermanfaat sampai saat ini bagi warga seperti kawasan otorita Ancol. Membenahi transportasi dalam kota yang rapi pada periode kepemimpinannya serta ketegasan dalam penegakkan hukum dan peraturan daerah.
Tahun ini saya memiliki kembali hak pilih, setelah hampir 30 tahun hak pilih itu terpasung karena status sebagai anggota Polri. Insya Allah saya akan mengunakan hak pilih yang benar, karena saya yakin walaupun hanya satu suara, pilihan ini akan sangat berarti bagi kelanjutan pemerintahan DKI yang bersih dan terpercaya.
Proses pemungutan suara ini akan menjadi lebih bernilai Demokrasi Pancasila, seandainya Panitia Pilkada dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara dengan benar dan objektif. Saya yakin banyak benturan kepentingan dalam pemilihan Gubernur DKI, baik itu datang dari kepentingan politik partai atau kepentingan dunia usaha. Apalagi pilkada Pimpinan daerah Ibukota ini paling tidak bisa dijadikan barometer untuk Pemilihan Presiden 2014. Persaingan Partai Partai Politik untuk mendudukkan kadernya sebagai pemuncak orang nomor 1 DKI akan merupakan asset menuju kemenangan dalam Pilpres 2014.
Saya berharap Jokowi hanya sejenak menduduki kursi Gubernur DKI, selanjutnya Beliau dengan takdir Illahi akan disandingkan dengan Bapak Dahlan Iskan guna memimpin Bangsa Indonesia, Percayalah.
Penulis: Thamrin Dahlan