Kemenpera Bangun 12.000 Rumah Murah
Rumah murah bertipe 36 dengan luas tanah 60 meter persegi dan terbuat dari beton tersebut dihargai Rp 70 juta
Kementerian Perumahan Rakyat menandatangani memorandum of understanding dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Untuk Pembangunan Daerah Tertinggal, hari ini, untuk pembangunan 12.000 rumah murah tahun ini bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pegawai negeri sipil di daerah tertinggal.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan rumah murah bertipe 36 dengan luas tanah 60 meter persegi dan terbuat dari beton tersebut dihargai Rp 70 juta untuk di daerah Jakarta dan sekitarnya. Harga tersebut bisa lebih murah untuk daerah di luar Jakarta.
"Sesuai dengan anggaran yang tersedia Kementerian Perumahan Rakyat akan membangun 60.000 rumah selama tahun 2012 ini dan sebagian diantaranya diperuntukkan bagi daerah tertinggal. Jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan pembangunan perumahan yang mencapai 4,8 juta unit rumah," ujar Djan sebagaimana dikutip dari laman Kemenpera, hari ini.
"Kita sudah lapor ke Presiden agar tahun depan bisa (membangun) 500.000 rumah, juga pada tahun 2014," lanjutnya.
Djan mengatakan bahwa masyarakat dapat membayar angsuran per bulan sebesar Rp 575.000 untuk rumah seharga Rp 70 juta melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)yang dilaksanakan oleh Kemenpera bersama dengan sejumlah bank BUMN. Bank tersebut adalah BNI, Mandiri, BTN, BRI dan BRI Syariah.
Djan juga mengklaim bahwa Kemenpera berhasil menurunkan suku bunga yang tadinya 8,15 sampai 9,95 persen menjadi 7,5 persen saja sehingga angsuran juga bisa ditekan dari Rp 625.000 menjadi Rp 575.000.
Kemenpera juga sedang mengusahakan kenaikan harga rumah sebagai langkah antisipasi kenaikan harga BBM. Saat ini, Kemenpera tengah mengajukan kenaikan harga rumah murah tersebut tapak ke Kementerian Keuangan.
"Kami akan mengupayakan agar harga rumah yang bebas PPN bisa naik yakni Rp 70 juta ke atas," terangnya.
Sementara itu Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini mengatakan sebanyak 12.000 rumah murah tersebut siap dibangun di 200 lokasi yang termasuk daerah tertinggal selama tahun 2012 ini.
Berikut sebaran rumah sangat murah tersebut: Aceh 480 unit, Sumatera Utara 420 unit, Sumatera Barat 540, Riau 0, Kepulauan Riau 240, Jambi 0, Bangka Belitung 60, Bengkulu 360, Sumatera Selatan 420, Lampung 300, Banten 120, DKI 0, Jawa Barat 120, Jawa Tengah 0, DI Yogyakarta 0.
Jawa Timur 300, Bali 0, Nusa Tenggara Barat 540, Nusa Tenggara Timur 1440, Maluku Utara 540, Maluku 720, Papua Barat 540, Papua 1260, Sulawesi Utara 300, Gorontalo 180, Sulawesi Tenggara 540, Sulawesi Selatan 360, Sulawesi Barat 420, Sulawesi Tengah 660, Kalimantan Timur 240, Kalimantan Selatan 120, Kalimantan Tengah 120, Kalimantan Barat 660.